you're insane, but okay, i enjoy it.
Sunwoo menatap kosong kearah gelas kaca yang tersedia dihadapannya.
Sialan; begitu yang ada dalam pikirnya.
Sebabnya jelas, Ryujin yang tiba-tiba datang tanpa motif yang jelas. Seperti maling, bedanya Ryujin membawa sebuket mawar merah segar. Kalau engkau bingung, Sunwoo jauh lebih bingung!
Sunwoo merasa lucu, untungnya tidak membawa bunga melati atau Sunwoo benar-benar bakal berburuk sangka jika gadis itu masuk cult satanis.
"Buat apa bunganya?" Tanya Sunwoo ketika gadis itu pertama kali berjalan masuk ke dalam rumahnya malam ini. Gadis itu mengedik, "rumah kamu gak ada dekorasinya. Pucat."
Sunwoo semakin tertawa dalam batin, Ryujin bisa lihat warna secara supranatural? Tapi tidaklah, rumahnya memang hanya dominan satu warna putih dari ujung depan sampai belakang. Ibunya pun tidak memberikan hiasan satupun disana.
Jelas, pucat. Sunwoo tak akan mengelak.
"Oh iya, buat apa kamu cuma memandangi gelas itu?"
"Warnanya bening. Aku suka."
"Hah, kamu gila.."
Sunwoo mengedik malas. Kata-kata Ryujin tidak pernah memberikan imbas apapun padanya.
Kini, giliran Ryujin yang menarik gelas dari rak. Meletakkan benda rapuh itu diatas meja. Mengamatinya, sama-sama dengan Sunwoo.
"Kau ngapain sekarang?" Tanya pemuda delapan belas tahun itu, Ryujin mengedik malas— gelagatnya seolah di copy-paste oleh Ryujin.
"Menemanimu dong, kata mama, sepasang jiwa akan melakukan hal yang sama. Jadi, aku menemanimu mengamati gelas ini. Warnanya bening, aku suka."
Sunwoo memundurkan wajahnya, merasa sedikit janggal dengan tingkah Ryujin dan berseru; "plagiat!"
"Kan aku adalah jiwamu yang lain, wajar saja. Kenapa sih? Kamu tidak suka?" Ketus Ryujin, kini malahan gadis itu yang menekuk alisnya marah; membuat Sunwoo semakin tidak bisa menahan hasratnya untuk menggeleng heran.
"Kau gila,"
"Terimakasih. Kita hanya sejauh satu milimeter."
Kata-katanya singkat, namun berhasil membuat Sunwoo mengariskan senyum tipis tatkala gadis itu usai mengutarakannya."You are insane, Ryujin."
"But i bet you fall for it, Sunwoo."
Well, Ryujin berani bertaruh kali ini.
"Tapi, Woo"
Sunwoo menoleh, keningnya berkerut bingung menatap gelagat Ryujin yang mendadak aneh;
"Mana mama?"
Sunwoo sontak tercenung, dimana ibunya?
// SH!T THINGS; SHE DID //
actually, in short fic, guys. Rentang waktunya jauh atau skip" gitu, kdg bisa nyambung atau gak, jd jgn bingung ya sygq ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
sh!t things; she did
Fanfictionsh!t things; ❝am i a joke to you?❞ ft. kim sunwoo | shin ryujin (c) 2020 • worteulssi