ᴘᴇʀɴɪᴋᴀʜᴀɴ ᴋɪʟᴀᴛ || ʙᴀɢɪᴀɴ 17

3.2K 290 17
                                    

* * *
Tookk2x

" Masuk..." Ali menutup laptopnya dan menatap kepintu, sekretarisnya serta seseorang yang cukup ia kenal masuk bersamaan.

" Maaf pak, ini ada yang ingin ketemu." Ujarnya, ali menatap datar gadis itu dan meminta sekretarisnya pergi.

" Ali, aku kangen sama kamu.." ali belum bertanya apapun dan gadis itu sudah mengutarakan rasa rindunya.

" Kalo tidak ada kepentingan, bisa pergi sekarang!! Saya sedang sibuk..." Tanpa menatap perempuan itu ali menunjuk pintu meminta nya untuk keluar.

" Ali, aku tau aku salah, aku minta maaf... Tapi jujur, aku gak bahagia sama pernikahan aku. Aku masih cinta sama kamu dan aku gak bisa mencintai laki - laki itu..."

" Benarkah.." Ali tersenyum miring, perempuan itu mengangguk mendekati ali.. " kalo lo gak bisa mencintainya, gak mungkin lo ninggalin tunangan lo dihari pernikahan kalian.. benarkan..."

" Aku khilaf saat itu, sumpah... Dia menjanjikan segalanya untuk aku dan aku tergiur dengan tawarannya.." ucap perempuan itu menunduk.

Hahahahah " Lo dapat segalanya dari gue, segalanya gue berikan buat lo dan apa yang kurang, uang, cinta, kasih sayang, perhatian, semuanya gue berikan untuk lo, tapi lo masih gak puas.... "

" Ali...." Lirihnya pelan.. " cukup ghin, cukup.. gue udah bahagia.. gue sangat berharap untuk lo agar gak ngerusak kebahagiaan gue lagi... Cukup gue ngerasain kecewa kerna perbuatan lo dulu... Itu saja gue masih gak bisa memaafkan, jadi jangan membuat kesalahan baru kerna gue gak akan pernah bisa memaafkan lo.." jelas ali, ia membuka laptopnya kembali, mengutak - atik tidak jelas.

" Plis li, beri aku kesempatan satu kali lagi. Aku tau kamu masih suka kan sama aku, kamu masih cinta sama aku, kamu gak mungkin melupakan kenangan kita begitu saja.. tolong beri aku kesempatan satu kali aja.. aku gak bahagia sama dia li." Pinta ghina memohon, bahkan bersujud didepan ali.

" Bahkan, dengan gue pun lo gak akan bahagia, kerna gue gak akan pernah mencintai lo lagi... Gue udah punya istri, gue bahagia dengannya...!"

" Kamu bohong, kamu gak mencintainya. Kamu masih mencintaiku, sudah pasti dia tidak sebaik aku. Dia cuman perempuan murahan yang bekerja didunia malam. Dia gak pantas buat kamu, aku yang pantas buat kamu... Belum tentu juga kan anak yang dia kandung itu anak kamu, bisa saja anak itu hasil hubungan gelapnya dengan laki - laki lain.."

Brakk, ali memukul keras meja hingga berdiri mendengar penghinaan ghina pada prilly,

" Dengar ya ghin, apapun usaha lo buat mengecoh hubungan gue sama prilly, itu gak akan pernah berhasil.. my wife my everything, no one can separate me besides God.Sebaiknya lo pergi sekarang, sebelum gue memanggil security gue.."

Gadis itu terdiam putus asa, rasa cinta dihati ali benar - benar hilang untuknya..

" Kamu berubah Li." Tutur ghina lagi membuat ali tersenyum miring.

" Silahkan.." ucap ali menunjuk pintu.

Ghina berdiri dengan menatap ali marah.. " aku gak akan pernah melepaskan kamu begitu saja.. aku akan merebut kamu kembali apapun caranya, lihat saja... !" Desis ghina yang diabaikan ali.

Ghina beranjak pergi,, saat membuka pintu.. disana ada prilly yang berdiri sambil bersilang tangan didada.

" Ternyata benar.. kamu akan menemuinya diluar rumah.. agh aku tidak akan pernah salah menebak.." titap prilly memasang wajah datar.

" Sebentar lagi, dia akan menjadi milik gue dan siap - siap saja lo dibuangnya.. dan anak lo ini gak akan pernah dianggapnya sebagai anak.. lo tunggu saja saat itu tiba !" Seru ghina terdengar ancaman.

" Ugh, aku takut... !! Aku rasa ali gak akan kembali pada sampah yang sudah ia buang.. kalo pun itu terjadi, maka itu membuktikan bahwa sampah memang layak ditempat pembuangan sampah... "

" Lo..-" prilly mendekatkan wajahnya saat ditunjuk ghina. " Dengar ya ghin. Apa pun yang sudah menjadi milikku, tidak akan pernah aku biarkan sampai terlepas. Bahkan sekalipun orang itu lebih sempurna dari aku, aku tidak akan pernah melepaskannya bahkan sekalipun kamu mantannya..."

" Gue adalah mantan terindahnya "

" Terindah,, kalo terindah gak mungkin jadi mantan... Kalo jadi mantan itu artinya bukan terindah.... Pikirkan saja lagi, sebaiknya kamu perbaiki hubungan kamu dengan suami kamu, jangan menganggu rumah tangga oranglain.... Apalagi sampai terbesit dibenak kamu jadi pelakor... !"

Ghina tersenyum penuh amarah, ia ingin sekali menampar prilly yang sudah membuatnya geram.. namun, ia harus menahannya kerna jika ia menyentuh prilly sekarang maka kemungkinan akan sulit mendapatkan ali kembali?

Ghina berlalu pergi, sebelum emosinya meledak, sebaiknya ia menjauh...
Mungkin, memikirkan cara yang tepat untuk menghancurkan rumah tangga ali dan prilly?

Tanpa mengetuk pintu, prilly masuk begitu saja keruangan ali, ia masih kesal pada ghina dan itu mempengaruhi pada moodnya..!

" Synk, kamu datang, kok gak bilang - bilang sama aku, kan aku bisa jemput kamu.." ali menghampiri prilly yang berdiri didepan pintu dengan wajah masam.

" Dia datang,!" Seru prilly, terdengar helaan ali menghela nafas gusar, ia mulai resah jika harus berdebat dengan prilly lagi hanya kerna ghina, perempuan yang ali pikir sudah mati ternyata masih hidup.

" Dia tidak penting untukku.. lagi pula dia kesini hanya membuang - buang waktunya saja?"

" Aku bawain makanan buat kamu, aku gak bisa lama soalnya dibawah ada liza. Dia ngajak aku untuk nemenin dia fitting baju pengantin.. aku kesini juga sekalian mau izin sama kamu.." tutur prilly menyerahkan kotak makanan pada ali.

" Kenapa dia gak ikut kamu kesini.. "

" Dia gak mau... " Prilly menatap wajah ali yang tersenyum lebar menatap makanan yang ia buat.

" Kamu pulang jam berapa.." tanya prilly lagi.

" Jam 4 aku pulang, habis ini aku ada pertemuan sama rekan aku.. "

" Ouh... Maaf, aku gak bisa nemenin kamu makan.. " sesal prilly, meski tengah kesal namun ia tidak ingin melimpahkan kekesalannya pada sang suami.

" Gak papa.. aku makannya juga sambil kerja.. kamu jangan terlalu cape - cape nanti perutnya keram... " Pesan ali membelai rambut prilly.

Prilly mengangguk .. " aku pulang mungkin agak sorean banget. Gak papa kan.." izin prilly lagi.

" Nggak papa.. asal kamu jaga diri diluar sana, aku bisa tenang? "

" Kalo gitu aku pergi dulu ya, kesihan liza sendirian dimobil... "

" Iya, hati - hati yah.."

Prilly meraih tangan ali, mengecup punggung tangan sang suami.. " assalamualaikum.." salamnya lembut,

" Waalaikumsallam.." ali tersenyum bahagia menatap kepergian prilly. Diusia kehamilan prilly yang sudah hampir 7 bulan membuatnya sedih kerna harus membuat prilly menerima dan merasakan masalah ini, kehadiran ghina membuat prilly kehilangan moodnya dan itu tidak baik untuk kandungannya. Mana lagi minggu depan akan ada acara 7 bulanan prilly, jika ghina masih ada kemungkinan akan mengganggu acara mereka!!

" Maafin aku ynk, aku akan usahakan untuk membuatnya menjauh dari kehidupan kita.. " gumam ali lanjut kerja, tapi sambil makan.

~ ~ ~

ᴘᴇʀɴɪᴋᴀʜᴀɴ ᴋɪʟᴀᴛTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang