Distyʼs Note:
Aku masih ingat betul gimana papa kali pertama pukul aku, dia pukul tangan atasku hingga bekas tangannya membuat memar tanganku yang terasa perih. Hanya karena ingin membela Ara, disini kelihatan banget kalau papa lebih sayang sama dia daripada aku. Dia adalah adik kandung aku, dan kita hanya selisih dua tahun. Ara sangat dimanja sama papa sejak dia berusia lima tahun, dan saat itu aku baru aja menginjak bangku sekolah dasar. Keluarga kita termasuk keluarga yang terbilang mampu. Bagaimana tidak, papa ku adalah salah satu pemilik perusahaan properti yang ada di Jakarta.
Hanya karena permasalahan kecil, bahwa aku tidak pernah ingin satu sekolah sama dia, Ara. Namun, papa tidak pernah setuju dengan kemauanku. Karena pikirnya aku harus selalu menjaganya sebagai kakak. Jadi, kita SD hampir tiga tahun pasti selalu berangkat dan pulang bareng, dengan diantar oleh sopir sekaligus asisten pribadi papa yang juga galak banget. Karena papa pernah bilang sama asistennya yang juga udah kerja bertahun-tahun sama papa, kalau misalnya anak-anaknya bandel suruh marahin aja. Dimana hal yang kaya itu justru buat aku tertekan saat itu, dan sampai sekarang.
Kalian pasti mikir, kalau Ara itu tipe orang yang jahat. Tapi, sama sekali nggak. Dia baik, tapi emang agak ngeselin dikit. Hanya saja aku emang sebenarnya tidak terlalu menyukai seorang adik, karena malahan aku menginginkan seorang kakak. Yang kata papa juga harus bisa lindungin adiknya kapan dan dimana aja, meskipun ia perempuan. Karena justru dikeluarga ini, aku yang selalu merasa butuh perlindungan itu.
Sampai akhirnya, sekarang aku sudah masuk bangku kuliah. Baru aja aku menyelesaikan satu semester kemarin. Aku keterima disalah satu kampus swasta yang ada di Jakarta, dengan jurusan yang tentunya bisa nerusin perusahaan papaku, yaitu arsitektur. Iya, memang aku tidak mau ambil pusing untuk kuliah di luar negeri atau apalah itu dengan jurusan yang macam-macam. Karena aku tahu papa pasti lebih benci lagi sama aku, jika aku mengambil keputusan itu.
-Disty Aileen Frederick
KAMU SEDANG MEMBACA
A Girl in Anxiety [it was Disty-Juno]
RomanceSuara klakson mobil Jeep menggema ditengah gelapnya malam, sebab nyaris sedikit lagi menabrak seorang gadis. Sontak pemilik mobil tersebut menginjak pedal gas sekaligus menarik rem tangan, lalu membuka kaca jendelanya. Samar-samar terlihat wajah gad...