7. Berkemah

11 2 0
                                    

"Yoko, apa yang harus aku beli?" tanya Suki sembari menatap konter di sebuah toko yang menjual perlengkapan olahraga.

"Entahlah ojou, saat sekolah saya tidak pernah berkemah." jawab Yoko sama bingungnya.

Suki menatap satu persatu barang yang tersusun rapi di konter sekaligus membaca nama - nama benda tersebut. Namun ia tidak mendapatkan petunjuk apapun mengenai benda - benda yang harus ia bawa nanti.

"Setidaknya kau perlu tas ojou" Yoko menunjuk deretan tas di konter sebelah.

Suki menghela nafas pasrah. Salahnya sendiri kenapa malah mengajak Yoko ke sini tadi bukannya Izaki atau Koto yang lebih berpengalaman. Yoko akan lebih berguna saat hendak berbelanja makanan, atau saat kau ingin mengetahui gosip terupdate selebriti ataupun kalangan sosialita saat ini.

Salah seorang karyawan toko melihat Suki dan Yoko yang tengah berjongkok di deretan konter tas seperti kebingungan. Ia pun berinisiatif untuk bertanya kepada mereka meskipun shift kerjanya sudah selesai sepuluh menit yang lalu. Ia bahkan sudah mengganti baju kerjanya yang berwarna maroon dengan hoodie berwarna abu karena rencananya Ia langsung pulang karena mendapat telfon dari adiknya.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" tanya karyawan toko tersebut kepada dua sosok yang diamatinya tadi, membuat mereka mendongak ke arahnya.

Suki dan karyawan tersebut sama - sama menaikkan alis menatap wajah satu sama lain. Seolah mereka pernah bertemu sebelumnya. Dan setelah Suki ingat - ingat, karyawan di hadapannya adalah laki - laki yang ia temui di kuil tempo hari.

"Kau.. Emh, bekerja disini?" tanya Suki masih merasa kaget.

"Ya. kau sedang cari apa" ujar Daichi - karyawan tersebut- berusaha menormalkan ekspresinya, membuat Suki melakukan hal yang sama.

"Kami sedang mencari perlengkapan untuk berkemah. Bisakah kau membantu kami?"

Belum sempat Suki menjawab, Yoko lebih dulu berbicara. Daripada kebingungan, lebih baik ia memanfaatkan kesempatan ini pikirnya. Di lain sisi, Suki malu sekaligus enggan bertemu dengan lelaki ini lagi. Ia sudah berencana pindah ke toko lain jika saja Yoko tidak memotong ucapannya lebih dulu. Sungguh penampilannya kemarin pasti sangat memalukan. Yoko malah tersenyum puas melihat Suki yang hanya tersenyum kikuk.

"Oh begitu, kau sebaiknya mengambil tas, senter, kompor kecil, tempat minum, wajan kecil, juga kotak obat seperti ini. Karena kau perempuan sepertinya benda - benda lain akan dikoordinir oleh laki - laki di grupmu"

Daichi mengambil satu persatu barang yang ia sebutkan tadi dan memasukkannya ke dalam keranjang yang dibawa Yoko.

"Jaket, syal, topi, kaos kaki juga sepatu olah raga kau pasti sudah punya kan? Tanyanya lagi. Suki hanya mengangguk tanpa minat sembari menghindari tatapan mata Daichi yang intens.

"Baiklah jadi kurasa ini cukup" ucap Daichi seraya melihat kembali isi keranjang, ia pun kemudian mengarahkan Yoki menuju meja kasir.

Suki membuka sling bag nya, ia kemudian mencari dompet hermes constance yg berwarna jingga kecoklatan miliknya. Namun sejauh matanya mencari, ia tidak menemukan dompet serta ponselnya disana.

"Astagaaa" rintih Suki seraya menepuk jidatnya.

Ia bingung, alat - alat tadi setidaknya bernilai cukup banyak untuk dibayarkan. Meski nominal tersebut tidak lebih besar dari uang jajannya selama sehari, tapi ia tidak membawa uang seserpun saat ini!

"Yoko, kau bawa uang?" bisik Suki saat Daichi sudah menaruh barang nelanjaan Suki di depan kasir.

"Eh, tidak. Biasanya kan kau yang bawa?" tanya balik Yoko

Sorry For Telling You LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang