"Hooo sedang apa?"
Shouto memilih duduk dibelakang dua anaknya yang sibuk mengacak-acak tatanan rambut ibunya. Sementara Momo masih asik memegangi berbagai aksesoris rambut yang jadi bahan mainan anaknya.
"Belajar jadi penata rambut profesional!"
Saut Shougo, adiknya masih sibuk memainkan sisir di helai halus sang ibu. "Mama sudah cantik~ Tara~"
Dua-duanya memberikan cermin pada Momo, yang kini terdiam ditempatnya, rambutnya yang panjang jadi terlihat horror karena diikat mencuat sana-sini. Dia melirik belakang ada tiga lelaki Todoroki yang keliatan terkikik dan lanjut bertos ria. Kurang ajar memang. Mereka bersekongkol membuat rambut halusnya berantakan kusut sana-sini.
"Kau cantik sayang! Ya kan anak-anak?"
Dua bocah mengangguk, sementara Momo membalik tubuh memicing tajam menguliti ketiganya dengan pandang mengancam yang kental.
"Jadi, siapa yang mau Mama ikat ditiang jemuran?"
Kompak berlari, Momo menghela nafas panjang menghadapi suaminya yang kurang kerjaan dan dua bocah nakal yang tiba-tiba menjadi komplotan penjahat bersama sang ayah.
"Awas kalian!"
***
"Mama! Rambutnya kenapa ditutup pakai topi? Kan jadi tidak cantik!"
Protesan dari si sulung kedengaran sampai dapur, dimana dia sedang membuat kopi untuk Shouto yang memilih melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
"Justru kalau Mama tidak pakai, rambut awut-awutan Mama akan membuat Mama jelek."
Pungkasnya, sambil membawa nampan menuju ruang kerja Shouto. Shouyo dan Shougo saling berpandangan. Menurutnya sang ibu sudah sangat cantik bahkan dalam keadaan hina-dina seperti saat mereka mendandaninya tadi.
"Mama selalu cantik kok!"
"Mama lebih cantik dari Bibi Ochako!"
"Lebih cantik dari semua perempuan yang pernah kami temui!"
Momo berpikir sejenak, padahal yang ditemui dua anaknya hanyalah Fuyumi, Ochako, anak Katsuki, anak Eijirou, Tooru, Mina, Kyouka dan juga sang nenek, Rei. Tak ada lagi wanita lain yang pernah mereka lihat. Beberapa tetangga juga ada, tapi mereka hanyalah orang tua yang bahkan jarang keluar rumah.
"Hooo secantik apa?"
Tanyanya merendahkan tubuh, setelah meletakan nampan isi kopi di meja terdekat.
"Secantik di Jepang!"
"Memangnya kalian pernah mengelilingi Jepang?"
Shouyo ganti terdiam, dia bingung. Anak umur lima tahun yang masih polos tak bisa menjawab pertanyaan Momo barusan.
"Tak pernah! Tapi kalau ada yang lebih cantik, nanti biar Shouyo dan Shougo atasi!"
"Diatasi? Pakai apa?"
"Pakai semprotan nyamuk! Biar pergi, hehe." Serempak keduanya dengan kepalan tangan meninju ke atas.
Oke, jangan tanya kenapa pikiran dua anak itu sampai sana, yang Momo tahu, anaknya adalah spesies makhluk imut, lucu, ganteng, manis yang memiliki kecerdasan diluar batas.
To be continue...
Aku suka twins Todoroki masa. Gemush gila!
Mereka termasuknya original chara apa ngga ya?
Polos-polos lucu gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Todoroki Family
FanficShouto saja sudah merepotkan, ditambah dua bocah unyu-unyu yang cerewet, rasanya banyak sekali yang harus dia hadapi setiap hari. "Astaga itu apa Shouto?!" "Susu untuk mereka?" "Itu tepung terigu, demi apapun!" short stories after 'Wildest Dream' st...