Chapter 2 Cowok misterius

59 4 3
                                    

Ellisa bangun dan bersiap untuk pergi ke sekolahnya. Setelah memakan french toast dan orange juice yang dibuatkan oleh bi Ayu, Ellisa pun langsung membawa mobi BMW biru nya kesekolah.

Hp Ellisa pun tiba tiba bergetar, Ellisa mengeluarkan hp nya dan melihat pesan dari mami nya. Sebelum mempunyai kesempatan untuk membalas Ellisa pun langsung rem mendadak dia hampir saja menabrak motor Ninja merah. Ellisa pun reflek dan memberikan tanda minta maaf ke pegendara motor. Pengendara motor pun berhenti dan mengacungkan jari tengah ke ellisa dan langsung pergi.

"Kurang ajar tuh orang, semoga aja motor nya nabrak!" Decak Ellisa dengan kesal.

Tak memakan waktu lama akhirnya Ellisa pun sampai di Garuda High dan memarkirkan mobil nya di parkiran. Ellisa pun bergegas keruang kepala sekolah untuk menemui Pak Hendrick.

///

Suasana di kelas 11 ipa 5 sangat lah berisik. Kebiasaan murid-murid sebelum memasuki jam pelajaran adalah berkumpul menjadi beberapa kelompok masing-masing. Murid cewek berkumpul sambil bertukar gosip di bagian depan kelas. Murid cowok berkumpul di bagian belakang kelas sambil bernyanyi dan bermain gitar. Dan seberapa anak mengerjakan tugas di meja masing masing.

Arga tidak tahan dengan kelas nya yang berisik akhirnya memutuskan untuk keluar dari kelas. Arga pun diikuti oleh dua temannya yaitu Alvin dan Joshua, sahabat Arga dari kelas 10. Sebenernya Arga lebih memilih untuk sendiri, karena Arga memiliki sifat Skeptisisme.

///

Semua berawal dari MOS tahun lalu, waktu itu Alvin dan Joshua dipaksa oleh senior melakukan push up sebanyak 100 kali karena tidak membawa name tag. Arga pun yang tidak terima dengan perlakuan senior. akhirnya Arga membantah senior di depan siswa-siswa yang mengikuti MOS.

Karena tidak terima atas kelakuan Arga akhirnya senior tersebut mengeroyok Arga dengan empat temannya. Arga pun berhasil membuat kelima senior terjatuh di tanah. Kejadian itu hampir membuat Arga di keluarkan dari sekolah, namun karena perkelahian bukan dimulai oleh Arga, kepala sekolah dan guru-guru memberikan keringanan berupa tugas piket selama 2 hari.

Alvin dan Joshua menghampiri Arga dan berterima kasih kepada Arga. Akhirnya Alvin dan Joshua setuju untuk membantu Arga menjalakan tugas piket selama 2 hari. Semenjak itu mereka menjadi teman dekat. Walaupun Arga memiliki sifat Skeptisisme, namun Arga bisa percaya kepada Alvin dan Joshua.

///

"Ga tungguin kita..." Ucap Joshua sambil kehabisan nafas karena berlari mengejar Arga.

"Ngapain lu berdua ngikutin gue? Balik aja sana ke kelas, dikit lagi bel masuk." Ucap Arga dengan santay.

"Yeh si doi udah tau dikit lagi bel masuk, malah keluar dari kelas. Lu mau kemana sih Ga?" Ucap Alvin dengan nada sarkastik.

"Ga jangan bilang lu marah karena kejadian kemaren, sorry gak gua minta maaf soalnya kemaren gue la-" Ucap Joshua.

"Dah soal kemaren gak usah dipikiran. Gua gk peduli." Jawab Arga memotong pembicaraan Joshua.

Tiba tiba dari kejauhan terlihat pak Hendrick sedang berjalan dengan seorang murid yang mereka belum pernah liat sebelumnnya. Alvin dan Joshua pun langsung menarik Arga kembali ke kelas.

"Gila yak lu berdua narik tangan gue!" Ucap Arga dengan kesal.

"Men seharusnya tuh lu bersyukur punya temen kayak kita, kalo gk ada kita habis lu sama pak Hendrick." Jawab Joshua kelelahan.

///

Seluruh murid kelas 11 ipa 5 pun kaget karena kedatangan Joshua, Alvin, dan Arga. Mereka mengira bahwa guru sudah memasuki kelas mereka.

SolitaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang