Chapter 9 Cinta

16 2 15
                                    

Ellisa terbangun dari tidurnya dengan kepalanya yang pusing dan perutnya yang sakit. Ellisa tidak mengingat pristiwa yang terjadi tadi malam, dia tidak tau kenapa dia bisa terbangun di atas ranjangnya. Satu-satunya kejadian yang terakhir Ellisa ingat adalah, Ellisa pergi ke meja bartender dan setelah minum semuanya menjadi gelap.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu kamar Ellisa. "Masuk aja gak dikunci!" Teriak Ellisa menyuruh masuk. Erika pun masuk kedalam kamar dengan membawakan sepiring roti dan segelas susu coklat kesukaan Ellisa. "Good morning Elli, gimana tadi malem seru gak?" Tanya Erika Tersenyum.

"Ehe..he..mami, kalo Elli boleh tanya tadi malem Elli pulang sama siapa yak?" Tanya Ellisa sedikit takut dengan pertantaannya yang ia tanya.

"Mami cuma mau tanya Arga siapa yak?" Ucap Erika sambil tersenyum.

Muka Ellisa pun memerah mendengar perkataan Erika. "Mami ta...tau Arga dari mana?" Ucap Ellisa terbata-bata.

"Kamu ditanya malah nanya balik, jawab dulu dong pertanyaan mami." Ucap Erika.

"Arga tuh temennya Elli..." Ucap Ellisa dengan malu.

"Temen doang, yakin bukan pacar." Ucap Erika tersenyum.

Ellisa langsung menutupi mukanya dengan bantal dan selimut. "Ih mami mah, orang cuma temen juga..." ucap Ellisa malu.

"Yaudah, kalo gitu kapan-kapan mami mau ketemu temen kamu yak." Ucap Erika tertawa kecil.

Setelah Ellisa menghabiskan roti dan susu coklatnya, Erika membawa gelas dan piring kosong keluar dari kamar. Ellisa membuka hpnya dan mencari kontak Kimberly, mungkin saja dia tau apa yang terjadi dengan Ellisa tadi malam.

 Ellisa membuka hpnya dan mencari kontak Kimberly, mungkin saja dia tau apa yang terjadi dengan Ellisa tadi malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SolitaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang