02

2.3K 191 2
                                    

-o0o-


Malam ini hujan turun kembali, seperti malam-malam yang lalu. Menyenangakan, membuat susana di luar terlihat damai menentramkan... hujannya tidak deras hanya gerimis, itu pun jarang-jarang, tetapi cukup untuk membuat indah kerlip lampu.

Gadis itu menghela nafas panjangnya, tangannya secara perlahan terangkat dan menyentuh pelan kaca yang terlihat berembun... dingin seketika menyergap ujung jari jemarinya lalu mengalir ketelapak tangan melalui pergelangan menerobos siku, bahu kemudian tiba dihatinya. Membekukan seluruh perasaannya, mengkristalkan semua keinginannya... malam ini, semua cerita haru susai.


-o0o-


"Mas, kita harus cari kemana lagi orang yang mau menjadikan rahimnya untuk bayi tabung kita?" Tanya Yoriko kepada kepada sang suami yang dimana saat ini mereka sedang berada di Starbucks.

Yang ditanya malah diam saja dan tidak memperhatikan pertanyaan yang diajukan oleh istrinya, ia hanya sibuk mengaduk-aduk minumannya saja tanpa berniat meminumnya.

"Aku lagi mikirin gimana cara ngedapatin orang yang rela menjadika rahimnya untuk bayi tabung kita." Jawab Iqbaal kemudian.

"Upss! Ahahaha! Lo serius Ri? Haha, pasti Salsa malu bat dah." Ketawa keduanya menggelegar hingga terdengar di indra pendengar suara Iqbaal, siapa lagi kalo bukan (Namakamu)... ia diajak oleh Ari untuk pergi makan diluar dari pada bermalas-malasan diatas kasur.

"Iya, sampe-sampe mamanya nutup mulut nahan ketawa." Jawab Ari dengan antusias nya.

"Hahahaha." Gelak nya lagi.

Dari ujung sana terlihat Iqbaal sedang memperhatikan dua orang yang ia kenal bahkan sangat ia kenali. Orang yang pernah menjadi kekasihnya yang sangat ia cintai dan sampai saat ini masih membekas didalam hatinya, dan sahabatnya yang dulu baik dengannya... namun karena kesalahannya sendiri yang terlalu percaya kepada Yoriko dan seharusnya dia tidak mengiyakan ajakan Yoriko waktu itu untul pergi ke bar, namun karena Yoriko selalu membujuknya dan terpaksa ia harus menurutinya. Di saat ia tengah mabuk-mabuknya Yoriko mengajak Iqbaal ke sebuah kamar dan—

"Arrgghhh." Teriak Iqbaal kemudian

"Kamu kenapa mas?" Tanya Yoriko dengan nada cemasnya.

Yang dijawab dengan sebuah gelengan dari Iqbaal.

Iqbaal kembali menatap wajah itu dan berkata di dalam hatinya.

' (Nam), gue masih cinta dan sayang sama lo, tapi maaf karena kesalahan gue kita harus terpisah.'


-o0o-

Bersambung

Gimana sma part ini seru gak

Jan lupa vote and comment yahhh

Balas Dendam (✓️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang