08

1.8K 153 4
                                    

°°°

Kini (Namakamu) telah berada dirumah Iqbaal, hari belum terlalu malam. Saat bertemu dengan sepupu-sepupunya yang gesrek itu mereka telah menjalankan sesuatu.

"Kok pulangnya lama?" Baru saja ingin masuk kedalam kamar sudah ada Iqbaal yang bertanya dibelakangnya.

"Jalan-jalan dulu."

"Kok lama?"

"Kan kamu baru kenal tu yah harus ada pengenalan yang lebih dekat."

"Pdkt gitu?"

(Namakamu) tersenyum miring. "Iya, oh yah gue baru sadar kok Bright mau kerja sama ditempat lo? Dan pas gue tanya eh dia malah jawab karena ada gue kan gue jadi ngfly."

"Geer lo."

"Heh! Lo gak tau gimana perasaan gue di ajak pulang sama orang blasteran Thailand-Amerika."

"Lo!" Iqbaal berjalan maju mendekat kearah (Namakamu) yang hanya tersenyum miring.

"Apa?"

"Lo kan gak ada hak ngelarang gue, sepatutnya yang lo marahin itu Yoriko." Ucap (Namakamu) yang mampu membuat Iqbaal berhenti.

"Apa lo masih suka sama gue makanya lo marah ah atau lo gak bahagia nikah sama Yoriko makanya lo gini. Haduh, kasian banget deh hidup lo... makanya jangan jadi orang goblok. Ada masalah malah ke bar habis itu ngehamilin anak orang eh taunya anak orang itu gak bisa hamil itu apa karna karma ya?" (Namakamu) langsung masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya dengan kuat sekaligus ia kunci.

Iqbaal yang mendengar kata-kata (Namakamu) hanya terdiam. Kata-kata itau terus terngiang-ngiang dikepalanya.

'Ada masalah malah ke bar habis itu ngehamilin anak orang eh taunya anak orang itu gak bisa hamil.'

Apa benar dia dapat karma karena telah menyakiti hati seseorang.

'Tapi, gue ngerasa gak nyentuh siapa pun dan gue nikahin Yori karena bunda maksa gue buat tanggung jawab. Yoriko sih datang ke bunda sama ayah pake acara nangis-nangis segala. Arrggh gue benci.' Batinnya.

°°°

Bersambung...

Boompart 😂😂🤣
Jan vote and comment biar aku lebih semangat buat ngetik dan upnya

Balas Dendam (✓️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang