°°°
Sore telah tiba (Namakamu) tengah membereskan barangnya bersiap untuk pulang, namun tiba-tiba...
"(Nam), pulang bareng yok!" Ajak Bright.
"Pulang bareng?"
"Iya, lo mau kan?"
'Haduh, gimana ini kan rahasia harus ditutupi... tapi kalo gue gak terima dia bisa curiga. Hmm, gue ada ide.'
"Hey, gimana?" Tawar Bright lagi.
"Yaudah deh.." putus (Namakamu).
°°°
Didalam mobil Bright banyak bercerita tentang lelucon yang menbuat (Namakamu) tertawa.
"Nah gini dong, kan cantik kalo tertawa." Gemes Bright sambil mengusap rambut (Namakamu).
"Bisa aja." Rona merah pun seketika menghiasi pipi (Namakamu).
"Hmm, kita ketaman dulu yah." Ajak Bright.
"Emang boleh?" Tanya (Namakamu) dengan polosnya.
"Yaampun (Nam), lo polos bat dah. Ya bolehlah kan taman itu tempat umum." Gemes Bright sekali lagi.
"Hehehe..."
°°°
(Namakamu) menatap pemandangan indah ditaman ini yang memancarkan keindahan bunganya.
"Mau gak?" Tawar Bright kepada (Namakamu) sambil menyodorkan es krim.
"Mau." Riang (Namakamu) sambil mengambil es krim yang berada ditangan Bright.
Bright terkekeh melihat tingkah laku (Namakamu) yang tampak menggemaskan dimatanya.
"Gue tau, lo itu sebenernya siapa (Nam). Udah lo jujur aja sama gue kalo lo itu pemilik perusahaan terkenal itukan? Tapi kenapa lo mau kerja ditempat Iqbaal?"
(Namakamu) menatap Bright.
"Lo cerita aja, gue bisa jaga rahasia kok."
Mata (Namakamu) berbinar menatap Bright. Apakah ia akan menceritakan semuanya? Atau?
°°°
"Gue capek, gue gak tau gimana ngejelasinya gue... gue capek Bright." Ucap (Namakamu) melemas. Ia menyenderkan kepalanya disandaran kursi taman.
" (Nam), gue tau gimana perasaan lo. Tapi, lo harus inget gimana pun juga gue itu penting dihidup lo jadi lo harus cerita sama gue." Bright merangkul bahu (Namakamu) dan menyenderkannya dibahunya sendiri.
(Namakamu) langsung memeluk Bright dan mulai terisak.
"Bright hiks gue gak tau gimana ceritanya, gue bingung Bright disatu sisi gue capek tapi disatu sisi lainnya lagi gue dendam... dan luka itu masih membekas gimanapun caranya gue harus bales." Isaknya yang membuat tangisannya menjadi-jadi.
Bright menghela nafasnya dan membalas pelukan (Namakamu) dengan lebih erat dan mencoba memberikan ketenangan.
"Lo sabar aja gimana pun juga gue akan selalu ada dibelakang lo." Ucap Bright tulus.
"Makasih Bright ku." Ucap (Namakamu) dan melepaskan pelukkannya.
"Oh yah, si tengil satunya lagi mana? Biasanya kalian kemana-mana berdua." Tanya (Namakamu) dengan heran.
"Gak tau, keneraka kali."
"Iya yah, dia kan banyak dosa... hahaha." Canda (Namakamu).
"Gue disini!" Ucap seseorang dibelakang.
"Eh lo kok bisa ada disini?" Tanya (Namakamu).
"Gue ditelpon Bright, katanya ada seorang gadis yang sedang rapuh karena cinta pertamanya direbut oleh seseorang dan sedang menjalankan misinya sebagai pelakor. ADUH! Lo jahat banget sih (Nam) sama gue, bentol entar kepala gue." Ringis pria itu saat kepalanya dipukul abis oleh tangan cantik (Namakamu).
"Heh! Gue bukan pelakor yah, gue cuman mau bales dendam!"
"Lo juga sih kak, dah tau ni singa lo malah gangguin lagi." Balas Bright sambil menggelengkan kepalanya saat melihat aksi keduanya.
Tapi tunggu kak? Yap dia August Vachiravit si anak tengil yang dibicarakan oleh keduanya.
"Lagian lo tenang aja ya (Nam), kami pasti bakal bantu lo kok."ucap August tulus.
"Iya (Nam)." Sambung Bright.
"Hwaa gue kok pen nangis sih? Makasih yah kalian memang sepupu gue yang gue sayang sini peluk." (Namakamu) merentangkan kedua tangannya.
°°°
Bersambung....
August Vachiravit
Hayoloh jangan suuzon dulu, tenang Bright sama August sepupunya NK. Iqbaal masih didepan kok, eh gak tau juga deh
Vote and comment nya yahh
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam (✓️)
Fanfiction'Gue bakal balas lo Yor! lo dulu udah ngambil Iqbaal dari gue dan sekarang gue bakal buat perhitungan'