03

2.2K 197 8
                                    

-o0o-

"Jadi rencana lo, lo bakal jadi ibu buat bayi tabung mereka gitu? Terus ngehancurin hubungan mereka?" Ucap Salsha yang merupakan sahabat (Namakamu).

"Lo gak takut apa nantinya kalo lo bakal dibilang sebagai pelakor?"

"Udah deh ikutin aja rencana gue. Oh ya, Ri mereka kerumah sakit kan? Antenrin gue."

-o0o-

"Jadi bagaimana bapak ibu? Apa udah ada orang yang mau bantu kalian?" Tanya dokter Ayu yang merupakan ibu dari Ari.

"Belum dok." Jawab Yoriko dengan nada melemah.

"Kalo memang belum ada, kalian angkat anak aja gimana?"

"Tapi saya mau anak dari darah daging saya dok."

Dokter Ayu hanya diam saja.

"Permisi." Ucap seorang perempuan.

"Eh (Namakamu), sini masuk."ucap dokter Ayu.

"Hmm, tante bisa gak kalo (Namakamu) bisa sama mereka?"

"Tentu boleh, kalo begitu saya permisi dulu."

"Gue langsung to the point aja sama kalian yah, gua mau jadi ibu buat bayi tabung kalian."

Hal tersebut sontak saja membuat pasangan tersebut kaget.

"Kam.... lo yakin?" Tanya Iqbaal dengan gugup.

"Ya, karena gue kasian sama kalian. Tapi, ada syaratnya."

-o0o-

"Pokoknya aku gak setuju sama tawaran perempuan itu, kita bisa cari yang lain aja mas." Amuk Yoriko ketika mereka sudah berada dirumah.

"Yori, kita udah cape nyari-nyari orang. Tapi, banyak yang nolak."

"Seterah! Oh atau karena dia mantan kamu makanya kamu mau?"

"Seterah kamu, Yori. Aku capek kalo kamu gak mau cari sendiri orangnya."

-o0o-

Gadis itu tengah duduk di rerumputan hijau menghadap danau.

"Apa alasan lo buat jadi orang buat bayi tabung gue sama Yori?"

Gadis itu terkejut dan langsung membalikan tubuhnya dan menampakkan sosok Iqbaal yang tengah berdiri dengan gaya coolnya.

"Kan udah gue bilang kalo gue kasian sama lo pada."

"Oke, terus syaratnya apa."

"Syaratnya simpel kok, jadiin gue sekretaris di perusahaan lo."

"Kenapa? Bukannya lo punya perusahaan sendiri?"

"Gue capek jadi pemimpin terus."

"Oke, kalo gitu gue juga ada syarat."

"Apa?"

"Lo harus tinggal di rumah gue sampai anak itu lahir!".

-o0o-

"Apa mas? Kamu setuju tentang ajakan perempuan sialan itu? Kamu sadar gak sih mas, dengan datengnya dia hubungan kita bakal hancur. Dasar perempuan ular, perempuan sialan."

"Yori! Dia bukan perempuan ular apalagi perempuan sialan! Seharusnya kamu sadar bahwa kamu itu adalah perempuan ular dan kamu yang udah ngehancurin hubungan aku sama (Namakamu) gadis yang sampai saat ini masih gue cintai!. Gue curiga apa Jangan-jangan waktu itu lo bilang kalo gue udah sentuh lo di bar itu boongkan! Iya!" Oke cukup ia sudah muak akan kelakuan istrinya enak saja mengatai orang yang dia cintai.

"Kamu kok ngomong gitu sih? Akukan istri kamu! Kok kamu malah bela dia? Kan emang iya kalo dia itu perempuan sialan perempuan ula—assshh sakit mas sakit." Rintih Yoriko saat Iqbaal mencengkram kuat dagunya.

"Lo! Gue bingung sama lo dari kita nikah gak pernah lakuin malam pertama dan saat lo bilang gue sentuh lo, lo malah nangis-nangis di depan gue sambil bilang kalo lo hamil, lo boongkan? Dan karma dari itu semua lo gak bisa hamil lo itu MANDUL!!"

"Dan gue gak mau denger orang yang gue cintai lo hina-hina didepan gue." Dilepasnya cengkraman dari dagu Yoriko dan melenggang pergi begitu saja.

"Aku gak nyangka kenapa Iqbaal bisa tau rencana gue? Padahal gue udah susun dengan sangat rapih, akh gue harus goda Iqbaal lagi biar dia sentuh gue."

-o0o-

Rumah Sakit Gemilang Cinta

"Jadi gimana? Kalian udah ada orang yang mau jadi ibu buat bayi tabung kalian?" Tanya dokter Ayu.

"Sudah dok." Jawab Yoriko

"Oh yah, siapa?"

" (Namakamu), dok."

"Apa? (Namakamu), dia mau jadi begini? Diakan masih gadis? Kok mau dia?"

"Kami pun juga gak tau dok."

"Coba kalian tanya sekali lagi sama dia dari pada entar runyam urusannya."

"Baik dok."

-o0o-

Saat ini Iqbaal, Yoriko beserta (Namakamu) sedang berbincang di Starbucks. Mereka membincangkan pasal bayi tabung Iqbaal dan Yoriko.

"Kamu langsung to the point aja apa syarat kamu dna jelaskan alasan kamu mau jadi bayi tabung kami." Tanya Yoriko dengan nada malasnya.

"Kan gue udah bilang kalo gue kasian sama lo pada."

"Tapi itu tidak efisiensi jujur aja kalo kamu mau rebut Iqbaal kan dari aku. Emang manusia ula—akhh." Ucapan Yoriko berhenti saat ingin mengatakan ular Iqbaal telah lebih dulu mencengkram jarinya.

Yailah, sadis bat ku Baal-,

"Apa lo bilang?"

"Hah! Enggak kok aku cuman mau nanya apa syaratnya?"

"Oke gue mau jadi ibu buat bayi tabung kalian, karena gue kasian dan gue gak ada niatan buat rebut laki lo. So, soal syarat gue mau jadi sekretaris Iqbaal."

"APA!!"

-o0o-

Bersambung....

Jan lupa buat vote and comment nya

Balas Dendam (✓️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang