VI

95 7 1
                                    

Seminggu kemudian, hari ini adalah hari perayaan ulang tahun pernikahan Payal dan Harsharvadhan Jaisingh. Dan, seperti biasa keluarga Jaisingh membuat pesta yang besar di kediaman mereka. Mereka mengundang para kolega, dan juga keluarga besar mereka. Maklumlah keluarga Jaisingh sangat di segani di Mumbai, seiring dengan status mereka sebagai salah satu keluarga terkaya di Mumbai.

"Tuan - tuan dan nyonya - nyonya. Ku ucapkan terima kasih karena kalian telah datang di acara yang spesial ini. Dan, sambutlah pasangan kita my beautiful mom, and my handsome Papa. Mister dan Miss Jaisingh"Ananya yang tampil begitu cantik dengan mini dress berwarna abu - abu yang ia kenakan nampak membuka acara tersebut. Di samping nya nampak Aarav yang  begitu gagah dengan kurta berwarna hitam yang di kenakannya.

Payal dan Harsharvadhan Jaisingh nampak turun dari lantai dua kediaman mereka. Menuruni satu persatu tangga yang menghubungkan lantai atas dengan lantai dasar kediaman mereka. Keduanya nampak begitu serasi. Payal Jaisingh nampak cantik dengan saree berwarna Navy yang di kenakannya. Sementara, Harshvardhan juga nampak begitu gagah dengan setelan kurta berwarna hitam yang di kenakanya.

"Terima kasih banyak Ananya, Aarav"ujar Payal. Ia pun memeluk kedua anak nya itu.

"Ayo sekarang kita potong kue nya"ujar Harsh. Harsh dan Payal pun memotong kue tersebut, lalu saling menyuapkan satu sama lain. Setelahnya mereka menyuapi Ananya dan Aarav.

Setelah acara tersebut selesai, Ananya nampak menghampiri Ruhaan. Ruhaan tampak begitu tampan dengan setelan coklat yang ia kenakan.

"Ananya, gua minta maaf karena kak Shreya engga bisa hadir. Tapi dia nitipin ini, dan juga happy anniversary buat orang tua lo, ya!"ujar Ruhaan, memberikan sebuket bunga kepada Ananya.

"Padahal kan tujuan gua ngundang itu biar kak Shreya yang hadir. Tau kak Shreya ga bisa dateng terus di wakilin sama elo, males gua ngundang"celoteh Ananya.

"Ih ngeselin elo ya. Kalau kak Shreya ga minta, gua juga males dateng kesini"balas Ruhaan.

"Heheh, gua bercanda kok Ruhaan. Makasih ya. Oh ya ngomong - ngomong kenapa kak Shreya ga bisa dateng?"tanya Ananya.

***

Mehrotra's house

Shreya melihat mahkota dan sash Miss World yang ia letakkan di lemari yang ada di kamar nya. Ia nampak tersenyum simpul sembari menarik nafas nya panjang. Setelah nya ia pun melangkahkan kaki nya menuju balkon kamar nya. Menatap pemandangan kota Mumbai dari atas. Seperti biasa ia menghirup aroma cokelat panas dari gelas yang di genggam nya. Lalu seperti biasa ia mulai menulis di buku harian nya.

"Ketika luka di dalam hati, menguasai fikiran seseorang. Orang sering menyebutnya sebagai kegilaan. Kegilaan yang merupakan gairah dan ketenangan. Kegilaan yang membuatmu kesepian. Tetapi ada beberapa orang yang kekuatan terbesarnya adalah kegilaan mereka"

Shreya pun kembali ke kamar nya, melihat sebuah figura yang terpajang disana. Setelah nya Shreya menujamkan pisau yang di genggam nya ke arah figura tersebut.

"Mimpi buruk baru akan dimulai. Dan, aku tidak akan berhenti. Kau akan menyesali apa yang sudah kau lakukan padaku"Shreya nampak tersenyum miring. "Hatiku memiliki hubungan aneh dengan rasa sakit. Aku tidak bisa berdamai dengan nya, dan aku juga tidak bisa melepaskan nya"Shreya nampak menyeka air yang perlahan turun dari kelopak mata nya.

***

Jaisingh's Mansion

Sejujurnya Aarav tidak menyukai pesta seperti ini, ia pun memutuskan untuk menyendiri di pinggir kolam berenang yang ada di kediaman nya. Tempat ini merupakan tempat favorit Aarav untuk menenangkan diri nya. Naina tampak menghampiri nya. Ia tampa begitu cantik dengan saree gradasi pink putih yang ia kenakan.

My Sweet Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang