IX (A)

93 7 4
                                    

Mentari perlahan - lahan bersinar dari ufuk timur di kota Mumbai. Burung - burung mulai berkicauan dengan merdu. Sinar Matahari masuk melalui celah - celah yang ada di kamar Shreya. Shreya pun terbangun dari tidurnya. Nampak senyum mengembang di bibir nya. Ia pun berjalan menuju balkon kamar nya, menarik panjang nafas nya, melihat indahnya pemandangan pantai Juhu darisana.

"Shreya Mehrotra, jalan mu baru saja akan dimulai. Kau pasti bisa melakukan nya"gumam Shreya. Senyuman tampak mengembang di bibir nya.

Sebuah mobil berhenti di depan gerbang Rayna Company. Nampak seorang gadis keluar dari mobil tersebut. Rambut gadis itu panjang terurai. Ia nampak begitu cantik dengan minidress berwarna hitam dengan detail pita di bagian dada yang ia kenakan. Senyum nya nampak mengembang saat ia bertemu dengan para karyawan Rayna.

"Selamat pagi nona Shreya"Sapa para karyawan.

"Selamat pagi"sahut Shreya, melemparkan senyum manisnya kearah para karyawan tersebut.

Baru saja ia akan masuk ke dalam ruangan Naina dan Aarav, tapi tiba - tiba ia bertabrakan dengan Aarav, hingga kedua nya pun bertemu pandang. Aarav menatap mata Shreya dengan lekat. Shreya membalas tatapan tersebut. Sementara Naina ia nampak kikuk melihat pemandangan tersebut.

"Shreya"suara Naina nampak membuyarkan tatapan Aarav dan Shreya. Aarav pun melepaskan Shreya dari dekapan nya.

"Hai, selamat pagi"sapa Shreya pada Naina dan Aarav.

"Selamat pagi"sahut Naina. "Tumben kamu dateng pagi banget gini? Kan kita minta kamu dateng jam 10?"tanya Naina.

"Well, aku benci kalau ada seseorang yang meragukan kedisiplinan ku dalam bekerja"jawab Shreya, melirik ke arah Aarav. "Lagipula, jadwal ku di isi oleh dokter magang untuk satu bulan ini. Jadi, aku hanya akan datang ke rumah sakit pada akhir pekan untuk memeriksa laporan mereka"lanjut Shreya.

"Yaudah, bagus kalau gitu nona Shreya"sahut Aarav, membalas tatapan sarkas yang di lemparkan Shreya padanya. "Naina, photoshoot nya satu jam lagi, tolong ya. Aku permisi sebentar"Aarav pun pergi keluar dari ruangan nya.

~~

Langkah kaki Shreya terdengar mengalun di telinga Aarav saat Shreya memasuki studio foto Rayna. Aarav berdiri dari tempat duduk nya. Pandangan nya tak bisa ia alihkan dari Shreya. Shreya nampak melemparkan senyum manis nya pada Aarav. Jadilah keduanya saling melempar senyuman.

"Baiklah jadi hari ini kita akan lakukan photoshoot nya. Shreya kamu tau apa yang harus dilakukan, kan?"suara Naina nampak membuyarkan tatapan Aarav dan Shreya.

"Hah? Apa? I... Iya pasti dong Naina"sahut Shreya.

"Baiklah Aarav ayo mulai photoshoot nya"ujar Naina.

"Jadi, Aarav photographer nya?"tanya Shreya.

"Rayna Company enggak butuh photographer lain saat photographer bersertifikat ada disini nona Shreya"celetuk Aarav.

"Oh, gitu?"Shreya nampak melemparkan senyum miring nya kearah Aarav.

"Jangan coba menghina ku, ya"sahut Aarav.

"Apaan? Padahal aku enggak ngomong apa - apa deh perasaan"balas Shreya tak mau kalah.

"Terserah"sahut Aarav. Shreya pun terdiam sembari tersenyum miring ke arah Aarav.

My Sweet Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang