IX (B)

126 6 3
                                    

Siang itu Rayna Company tengah sibuk menyiapkan banner terbaru mereka. Dan, nampak Shreya dan Naina tengah berjalan bersama menuju ruang percetakan di kantor Rayna.

"Zayn, berapa menit lagi?"tanya Naina.

"Sebentar lagi Naina, tunggu sebentar ada yang harus ku ambil di gudang"Zayn pun pergi meninggalkan Shreya dan Naina.

"Astaga"gerutu Naina. "Tunggu sebentar ya Shreya aku akan segera kembali"Naina pun pergi meninggalkan Shreya di ruang percetakan itu sendirian.

Shreya nampak terpaku melihat beberapa poster bergambarkan dirinya yang sudah selesai di cetak. Senyum nya nampak mengembang disana. Ia kelihatan begitu cantik dengan mini dress berwarna hitam yang di kenakan nya. Rambut nya panjang nampak tergerai dengan indah.

Incoming Call
Paman Vikrant

"Shreya?"

"Paman"

"Bagaimana nak, semuanya lancar?"

"Semuanya lancar paman"

"Berhati - hati ya nak kau tau kan Payal Jaisingh--

"Naina?"Nampak Aarav dengan tiba - tiba masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa mengetuk pintu hingga itu membuat Shreya terkejut.

"Aku tutup dulu telpon nya, ada sedikit gangguan disini"Shreya pun mematikan ponsel nya. Aarav nampak melemparkan pandangan sinis padanya.

"Gangguan? Okay, baiklah. Kau sebut bos mu sebagai gangguan. Terserah. Andai aku tau kalau kau ada disini aku juga tidak akan kesini"sinis Aarav. Ia pun beranjak keluar dan membuka pintu ruangan tersebut. Berulang kali Aarav mencoba membuka pintu tersebut tetapi pintu itu terkunci. Shreya pun menghampiri nya. "Sepertinya pintu nya terkunci dari luar"ujar Aarav.

"Bukan kau yang mengunci nya kan, Aarav Jaisingh?"tanya Shreya, melemparkan senyum sinis nya ke arah Aarav.

"Jangan bicara sembarangan, apa kau fikir aku mau terjebak dengan mu?"sahut Aarav. Ia kembali mencoba mengetuk pintu tersebut. Tapi tak ada jawaban. Aarav pun mengambil ponsel dari saku kemeja nya. Shreya masih tetap memandang sinis mata Aarav. Hampir saja ponsel Aarav terjatuh tapi Shreya menangkap nya. Pandangan Aarav dan Shreya terkunci, sampai akhirnya Aarav berjalan menuju sudut ruangan menjauhi Shreya.

"Ketika seseorang tidak bisa menatap mata anda, itu berarti ada sesuatu yang telah berubah. Apa yang terjadi, Aarav Jaisingh? Apa yang telah berubah?"tanya Shreya menghampiri Aarav. Mata nya terus saja memandang ke arah Aarav. Aarav berjalan mundur menghindari Shreya sampai akhirnya langkah nya terhenti saat ia menabrak mesin fotokopi di belakang nya. Aarav hampir saja terjatuh begitu juga dengan Shreya hingga akhirnya kedua nya saling mengenggam tangan satu sama lain agar tidak terjatuh. Keduanya masih tetap saling menatap satu sama lain sampai akhirnya Naina masuk ke dalam ruang fotokopi tersebut.

"Naina, aku mencoba mencari mu. Kau darimana saja?"Aarav berjalan menghampiri Naina yang masih tampak syok dengan apa yang baru saja ia lihat tadi.

"Aku... Aku--

"Tunggu sebentar"Aarav nampak mengangkat panggilan di ponsel nya lalu keluar dari ruangan tersebut. Shreya nampak tersenyum tidak nyaman pada Naina lalu Ia pun juga pergi meninggalkan ruangan tersebut.

***

Mumbai University

Ananya nampak keluar dari mobil yang di kendarai oleh Abhimanyu. Ia tersenyum dan tampak melambaikan tangan pada Abhimanyu. Setelahnya ia pun berjalan beranjak masuk menuju fakultas nya. Dari arah yang berlawanan nampak Ruhaan mengejar nya. Ia terpaku dengan kecantikan Ananya yang mengenakan setelan kameez berwarna pink dan duppata berwarna hijau army.

My Sweet Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang