II : Nothing is Coincidence

165 13 3
                                    

Keesokan harinya di Jaisingh Mansion,

Jaisingh Mansion, kediaman yang berdiri cukup mewah dan megah tepat di seberang pantai Juhu. Tampak seorang pria tampan dengan otot - otot nya yang kekar tengah asik berenang di kolam berenang yang terletak tepat di tengah - tengah mansion tersebut. Seusai berenang ia pun naik, dan berjalan menuju meja yang ada di dekat sana. Tampak ia meraih ponsel nya yang tengah berdering.

"Bagaimana?"

"Aarav aku sudah mencoba melacak informasi gadis itu tapi tidak ada yang spesial dari nya. Ia dibesarkan di Uttarakhand, dan kedua orang tua nya sudah meninggal dunia. Ia tercatat sebagai lulusan Mumbai University di fakultas kedokteran, semua biaya pendidikan nya di tanggung oleh negara karena ia penerima beasiswa. Begitu juga dengan adik nya Ruhaan. Sekarang ia bekerja sebagai dokter di Mumbai City Hospital"

"Hanya itu? Apa kau tidak bisa memberiku rincian yang jelas mengenai dimana ia dulu bersekolah dan siapa nama orang tua nya?"

"Dia baru saja masuk ke industri ini Aarav, mencari informasi nya--

"Useless! (Tidak berguna!)"kesal Aarav. Dengan tubuh yang masih shirtless seusai berenang ia pun berjalan menuju ke ruangan nya. "Shreya, kenapa gadis itu membayangi fikiran ku sekarang? Siapa gadis itu sebenarnya? Kenapa ia nampak tidak asing, siapa dia? Ananya sangat menyukai nya, siapa tau Ananya mengetahui sesuatu tentang nya"gumam Aarav. Ia pun masuk ke kamar Ananya.

"BHAII!! (Abang!)"pekik Ananya, ia terkejut melihat sang kakak yang masuk begitu saja ke dalam kamar nya dengan kondisi yang shirtless.

"Ananya jangan overacting aku kan kakak mu kenapa kau terkejut begitu? Ah, aku tau kau pasti sedang menyembunyikan sesuatu,kan? Apa, apa yang sedang kau tonton di layar laptop mu, ayo mengaku"goda Aarav.

"Heh, just for your information adik mu ini perempuan bukan laki - laki jadi simpan fikiran aneh mu itu"sahut Ananya. Aarav seketika tertawa mendengar pernyataan Ananya.

"Baiklah baiklah. Oh ya Ananya katakan satu hal, kau sangat menyukai Shreya kan?"tanya Aarav.

"Iya tentu saja aku sangat menyukai nya ia cantik dan juga cerdas. Ruhaan sangat beruntung memiliki kakak seperti nya"jawab Ananya.

"Acha, begitukah? Lalu kau merasa tidak beruntung memiliki abang yang sangat tampan seperti ku?"tanya Aarav.

"Tidak terlalu"sahut Ananya asal.

"Ananya, tum (kau)"Aarav pun menggeletiki Ananya.

"Hahah. Baiklah - baiklah, aku merasa sangat beruntung memiliki abang seperti mu Aarav Jaisingh. Jadi, katakan pada ku kak, kenapa kakak bertanya soal Shreya? Apa kakak berencana menjadikan nya kakak ipar untuk ku?"tanya Ananya asal.

"Kya? Tentu saja tidak. Aku hanya merasa dia sangat sombong, bahkan ia tidak mau berjabat tangan dengan ku. Bukankah itu aneh biasanya para gadis selalu mengejar - ngejar Aarav Jaisingh, tapi gadis ini ia bahkan tidak mau menyentuh secenti pun telapak tangan ku. Jadi aku agak sedikit penasaran. Jadi katakan pada ku Ananya, apa kau tau sesuatu tentang Shreya?"jelas Aarav balik bertanya.

"Menyangkut kehidupan pribadi nya aku tidak tau apapun kakak. Tapi, proyek beauty of purpose nya adalah salah satu proyek terbaik sepanjang sejarah miss world India. Dia sangat intelek itulah kenapa aku sangat menyukai nya"jelas Ananya.

"Memang apa proyek nya?"tanya Aarav.

"Gain body shamming. Proyek nya adalah untuk memberdayakan para gadis yang mengalami pelecehan ataupun pembully an karena mereka mengalami obesitas. Shreya memberdayakan mereka untuk membangun kepercayaan diri mereka dan menerapkan hidup sehat kepada mereka. Bahkan website pemberdayaan yang di bangun oleh Shreya sudah memiliki lebih dari 1500 anggota yang tersebar di seluruh India"jelas Ananya.

My Sweet Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang