[1.2 Rindu]

995 139 10
                                    

Angin selalu membawa sebuah kehangatan untuk siapapun.
Apakah angin bisa membawa rindu ku untuk menghangatkan mu?
***
.
.
.

Jam terus berdering dengan cepat, Jungkook mengucek-kucek matanya dan memperkecil penglihatan nya ketika sinar matahari memasuki sela-sela gorden kamarnya. Jungkook menghembuskan nafasnya kasar, mendudukkan dirinya pada ranjang kamarnya. Jungkook menggerakkan tubuhnya menuju kamar mandi, tadi malam ia menguras energi dengan menangis sembari merindukan Tzuyu.

Miris bukan

Haha begitu lah kehidupan seorang Jeon Jungkook. Menangisi rindu yang tak kunjung terbalaskan, menangisi rindu yang tak kunjung mereda. Apa yang bisa ia buat? Jungkook mengacak-acak rambutnya yang basah, ia melangkahkan kakinya menuju meja makan. Hari ini ia memutuskan untuk mengambil cuti, menenangkan diri dari segala beban yang tak tau kapan selesai.

"Jung kau--,"

Jungkook mengerutkan keningnya heran melihat wajah kaget sang ibu, bahkan ponsel yang digenggam sang ibu kini di sembunyikan di balik punggung.

"Apa semua baik-baik saja eomma?" Tanya Jungkook sembari berjalan mendekati sang ibu.

Ny. Jeon tersenyum kecil, "Semua akan baik-baik saja, putraku akan kembali tersenyum." Jawaban dari sang ibu membuat Jungkook mengerutkan keningnya heran.

"Eomma, apa baik-baik saja? Aku tersenyum? Apa maksudmu?" Jungkook kembali heran melihat tatapan bahagia sang ibu, dengan air mata yang menghiasi wajah sang ibu.

"Kau akan bahagia sayang, tunggu sebentar lagi." Ny. Jeon mengusap lembut pipi Jungkook, dan memberikan kecupan tepat di dahi pemuda itu.

Jungkook hanya diam, membiarkan sang ibu berjalan meninggalkan nya. Bahagia? Kenapa gerakan dan tingkah laku sang ibu begitu mencurigakan bagi Jungkook. Ada apa sebenarnya? Mengapa semua begitu menjadi teka-teki semenjak kepergian Tzuyu?

"Bersiaplah, kita akan berangkat ke Taiwan." Jungkook membulatkan matanya heran, ada apa ini semua?

"Eomma, aku--,"

"Kau sudah mengambil cuti selama tiga hari, dan selama tiga hari kita akan berlibur di Taiwan. Eomma hanya ingin beban mu sedikit berkurang, karena itu eomma mengajak mu ke Taiwan." Sela Ny. Jeon dengan cepat.

Jungkook menghelakan nafasnya, "Baik, hanya tiga hari. Aku tidak ingin memperpanjang cuti,"

Ny. Jeon menganggukkan kepalanya dan berlalu dari hadapan Jungkook. Jungkook memijit pelipisnya dengan pelan, niat nya ingin pergi berlibur sendiri kini harus ditunda dengan rencana mendadak sang ibu. Jungkook melangkahkan kakinya mendekati dapur, entah mengapa tubuhnya menengang ketika menghirup aroma vanilla yang menggambarkan aroma tubuh sang istri, Tzuyu.

Ting

From : Namjoon Hyung
'Kami berangkat ke Taiwan, kau harus ikut! Eomma dan Appa sudah mengatakan nya bukan?'

Jungkook kembali dibuat bingung, semua pergi berlibur ke Taiwan? Apa sebenarnya yang terjadi.

Ting

From : My Lovely💙
'Bogoshipo❤️'

Tubuh Jungkook mendadak kaku ketika membaca pesan dari nomor Tzuyu. Ia menggelengkan kepalanya, mencoba menghilangkan rasa halusinasi dalam dirinya.

"Tzuyu? Apakah ia masih hidup?" Jungkook menyeka air matanya dengan bahagia, dengan cepat ia beranjak dan mempersiapkan dirinya.

.
.
.

Tzuyu Is Mine [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang