02. Kenyataan pahit

65 6 0
                                    

"Non, ini makan siangnya," bibi memberiku makan siang.

"Makasih bi.." aku memakan makn siang dengan lahap. Sangat tidak diragukan lagi, masakan buatan bi Ani selalu enak.

"Bibi kebelakang dulu" bi ani pergi kedapur untuk bersih bersih.

Setelah selesai makan siang, aku kembali ke kamar untuk mengerjakan tugas. Satu jam kemudian tugas telah selesai kukerjakan. Aku mengotak atik hp ku. Aku mendapat pesan dari seseorang.

"Hi, Angel..
Ini gue Tina. Save nomor gue yaa><"

"Ok.
Btw, dapet nomer gue dr mana"

"Adadeh.."

"Hmmm_-"

"Angel, tugas biologi no.3 apa isinya?
Gue gk ngerti"

"Ohh..
Isinya dibuku paket,
hal.124 paragraf 5"

"Ok, thanks.
Gue kerjain dulu, bye"

"Bye"

Aku menutup buku ku dan mematikan hp ku.
Jam menunjukkan pukul, 15:30, aku keluar kamar dan kedapur untuk membantu bi Ani memasak.
"Angel bantu ya bi" kataku sambil memegang pundak bibi.

"Gk usah non, bentar lagi juga selesai" bibi mengambil sayuran dan memotongnya.

"Angel bantuin yaa, sekalian belajar masak. Pleasee" kataku memelas.

"Yaudah, non potong potong sayuran ya" bibi memberiku pisau dan mempersilahkan ku duduk.

"Yeey, makasih bi"
Aku memotong sayurannya dengan ceria.
Tiba tiba, dadaku terasa sangat sesak.

Tes

Setetes darah jatuh dari hidungku. Dadaku semakin lama semakin sesak.

Tring

Aku tidak sengaja menjatuhkan pisaunya, sehingga dengan refleks bibi melihatku.

"Yaampun, non. Non kenapa??" Bibi mulai panik.

"Sa..kit bi.." kataku lemah. Dadaku semakin sesak, aku hampir tidak bisa bernafas. Bibi langsung mengambil obat di kamarku. Aku langsung mengambil obatnya dan menelan obatnya tanpa meminum air. Rasanya sangat sakit sekali. Bibi membersihkan sisa darah yg keluar dari hidungku. Tak lama kemudian, rasa sakitnya mulai menghilang.

"Gak usah lanjutin lagi masaknya non." Kata bibi sambil mengantarku ke kamar.

"Maaf ya bi, udh gangguin bibi masak. Bukannya bantuin malah ngerepotin"
Kataku menyesal.

"Gapapa non, bibi jg hampir selesai" bibi tersenyum padaku.
Aku pun tertidur pulas di tempat tidur. Mungkin karena efek obat yang aku minum.
Itulah yang kurasakan setiap hari. Kadang tidak setiap hari itu terjadi, tapi aku berusaha untuk tidak membuat orang disekitarku panik. Andai orangtuaku melihat semua penderitaan ku, pasti aku memiliki semangat unyuk hidup.

***
Sepulang sekolah aku pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kondisiku.
Setiba di rumah sakit aku langsung mencari ruangan Dokter Rian, dokter pribadiku.

"Siang dok" aku duduk dikursi dan memanggil dokter Rian.

"Ehh, Angel.. udh waktunya cek ya.." dokter Rian tersenyum padaku.

"Iya dok." Aku membalas senyuman dokter Rian.

"Ayo, baring disini.."
Dokter Rian memeriksaku dengan benerapa alat yang dimilikinya. Aku merasa sedikit gugup melihat ekspresi dokter Rian yg agak panik.

"Gimana dok?" Kataku gugup.

"Saya tidak bisa mengatakan kondisi kamu membaik. Kondisi kamu malah semakin memburuk. Saya tidak dapat memastikan, kesempatan hidup kamu dibawah 50%. Maaf saya harus mengatakan itu"

Aku sangat terpaku mendengar perkataan dokter tsb. Aku tidak bisa berkata apa apa. Tiba tiba, dadaku kembali terasa sesak, kepalaku terasa sangat sakit.

Bruk.

Aku tidak sadarkan diri di ruangn Dokter Rian. Yang terakhir ku dengar adalah suara dokter Rian memanggilku.

2 jam kemudian..
Cahaya masuk kemataku dan menyilaukanku. Aku terbagun dan mengingat apa yang sebelumnya terjadi. Tak lama kemudian, Dokter Rian datang padaku dan menceritakan apa yang terjadi.

"Dok, Angel boleh pulang kan??"

"Boleh, tapi ingat jangan lupa makan obatnya" kata dokter Rian mengingatkan.

"Baik dok"

Aku langsung keluar dari rumah sakit dan langsung menuju rumah.

"Darimana aja non??" Tanya bibi panik.

"Dari rumah sakit bi, abis cek." Aku duduk di sofa dan meletakkan tasku.

"Trs, dokter bilang apa?"

"Kondisiku baik baik aja kok bi" aku berusaha meyakinkan bibi.

"Syukurkah kalau gtu" kata bibi lega.

Setelah berbincang dengan bibi, aku pergi ke ruangan favoritku, yaitu ruang musik. Dulu orang tuaku sangat suka bermain musik. Aku memainkan beberapa lagu dengan piano. Aku mengungkapkan segala perasaanku melalui lagu. Setelah puas memainkan piano, aku menuju kamarku untuk tidur.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Gimana ceritanya bagus gk??
Semoga kalian suka:)
Maaf typo nya banyak bgt😅😅

Jangan lupa vote and comment
Kalau ada saran tulis aja dikomentar..

Thanks for reading guys..
See you next time😁😁

Angel [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang