t w e n t y

1K 157 1
                                        

Mata Felix rasanya lengket banget sekedar buat dibuka. Pelan-pelan sekali Felix buka mata dan langsung disambut sama sinar super silau yang buat matanya sakit.

Felix bingung. Tubuhnya tiba-tiba menggigil.

Dingin.

Felix merasa pusing ada benda asing yang mengganjal di hidungnya. Felix kenapa ya kok bisa kayak gini. Dia bingung.

Kamarnya sepi—wait ini bukan kamarnya! Tempat putih yang paling Felix benci. Here we go, felix sendirian. Tapi seingetnya tadi dia masih ada di sekolah liat latihan pertunjukan teater. Kenapa bisa-bisa dia tiduran di sini.

Felix melepas masker ogkisen. Dia baru inget, Felix menggigit bibir bawahnya gelisah. Pasti semua orang menatap Felix jijik.

"Felix kamu udah bangun ya, tadi muka kamu udah mirip kayak aku loh. Aku jadi ikutan khawatir."

Felix mengrenyit.

"Iya muka kamu udah pucet banget."

"A-aku gak ta-tau."

Felix berkedip, nyawanya baru terkumpul utuh. Felix sadar sama siapa barusan dia ngomong. Felix melotot ke Yeri.

"Jangan deket-deket aku!"

Pintu kamar rawat Felix terbuka. Felix menatap senang karena yang datang adalah sahabatnya. Seungmin kaget liat Felix yang udah bangun ternyata.

"Kamu udah bangun?" Seungmin ceria.

"Seungmin?"

Seungmin malah ketawa dan duduk di kursi. Mandang sahabatnya yang pucet sambil senyum.

"Ma-maaf ya.."

"Hah, you say sorry for what?"

"I'm not your best friend anymore."

"Felix, kamu sahabatku yang paling baik. Jangan pikir karena luka ini kamu merasa bersalah."

Felix diam, pandanganya menerawang ruang rawat ini. Jangan-jangan ada sesuatu yang menakutkan.

"K-kok sempit?" Felix mulai gelisah.

Seungmin bingung, padahal gak sempit-sempit banget ruang rawat Felix ini. Apalagi udah VVIP. Tapi emang Felix yang gak betah sama ruang asing.

"Tenang Felix, ada aku di sini."

Felix mengangguk terus megang erat tangan Seungmin yang dari tadi di atas tangannya. Seungmin sendiri juga masih pake pakaian rumah sakit. Posisinya di sini juga pasien.

"Kamu tidur aja." Felix menggeleng, dia capek masa tidur terus.

"Dokter, dokter pasien ruang vvip nomer 203 mengalami henti jantung."

"..."

"Pasien langsung kita pindahkan ke icu!"

Sayup-sayup Felix denger suster teriak-teriak sama alat medis yang saling beradu.

Duh jadi merinding.

"Seungmin ada yang meninggal."

"Belum meninggal Felix."

"Kata Yeri udah meninggal."

Seungmin meneguk ludahnnya susah-susah. Tenggorokannya seperti di musim kering. Omongan ngawur Felix makin buat Seungmin parno.

"Felix kamu ngasih taunya jangan kayak gitu. Seungmin kaget."

Yeri kalau masih jadi manusia pasti bakal jitak kepala Felix.

[2] Hear Me ; lee felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang