Udah sore dan waktunya pulang ke rumah. Felix bosen soalnya dari tadi gak ada guru yang masuk. Murid-murid cuma ditugasi bagi-bagi kelompok buat acara class meeting besok.
Semendadak gini? Atau cuma Felix aja yang ketinggalan information. Felix clueless masalah kegiatan sekolah. Hyunjin cerita ke dia aja gak ada gunanya, gitu pikir Felix.
"Lix lo mau ikut game apa?"
Felix bingung saat denger Jaemin teriak nanyain dia mau join game yang mana buat acara class meeting.
"Felix kamu ikut lomba catur aja!" Yeri tiba-tiba nongol di hadapannya dan ngasih saran.
Jujur Felix itu belum pernah ikut acara seperti itu. Acara di junior high school aja Felix milih bolos dan nyuruh Seungmin buat anterin dia pulang.
Tapi ini beda lagi. Felix gak mau buat mama sedih sama Felix yang terus-terusan murung ngunci diri di rumah.
"Ha?" Felix reflect tanya ke Yeri yang malah ketawa.
"Ha he ha he, mau ikut lomba apaan lo? Biar seru, gak kaku gitu lo!" Ryujin dateng duduk di depan Felix.
Yeri? Kepala Felix jadi pusing saat liat tubuh Ryujin menembus tubuh Yeri. Bener-bener nyata di penglihatan Felix.
"Eh, uh—catur.. mybe?"
Ryujin mengrenyit terus senyum histeris, "nah gitu dong. Kelas kita gak pernah ada yang join catur. Yang laki semuanya sok-soan pada ikut basket ujung-ujungnya cidera semua."
Jaemin yang denger berdecih, "gini-gini kelas kita pernah menang waktu clsmet bulan lalu."
"Apaan, iya menang—kalahnya dapet urut terakhir." Ketus Chaewon.
"Gue doain semoga lo menang dan tampil perfect." Jaemin nepuk-nepuk punggung Felix sok iye.
Felix cuma angguk kepala ragu. Harus ya dia ikut lomba? Nanti kalau banyak yang gak suka sama Felix gimana, Felix bukan tipe orang yang mudah bergaul.
"Tenang Felix, kamu pasti bisa." Yeri keliatan nyemangatin Felix. Tapi dia malah negative thinking.
Felix itu gak se-easy going macam Chaewon dan kawan-kawan. Tapi Felix cukup bersyukur bisa punya teman selain Seungmin.
Inhale, hembuskan dan santuy. Felix berulang kali seperti itu kalau tiba-tiba dadanya sesak.
Mending dia pulang. Saat udah hampir di belokan koridor tiba-tiba dibelakangnya Chaewon lari gedebak-gedebuk ngejar Felix.
"Lo mau ke mana?"
"Kenapa?"
"Ya nanyalah odol." Chaewon dengus.
"Mau pulang."
"HAH?" Chaewon shock dan terlalu lebay.
"Felix ini masih jam berapa sih, cepet-cepet amat."
"Aku mau jenguk Seungmin."
"Ha sapa, siung?"
"Seungmin."
Chaewon manggut-manggut. Terus kaget spontan ngeblek tangan Felix kenceng.
"Sakit!"
"Hari minggu itu lo udah jenguk kan?"
Felix geleng kepala. Sedangkan Chaewon udah jengkel banget. "Lo sekali aja banyak bacot gak bakal gue sentil kayak Jaemin kok." Sinis Chaewon.
Ya gimana mau nyentil, orang Chaewon aja bacotannya ngalahin tukang sayur depan komplek kalau tengah dagang cocotnya gak bisa selow.
Chaewon dengus tiba-tiba ada kata setengah surga yang hinggap di pandanganya.
"Gimme a hug babe!!" Kalau ada yang kenal, dia itu Lucas kakak kelas mereka. Kelakuannya udah mirip-mirip tante girang.
Tapi bukan dia yang buat mata Chaewon berbinar-binar. Melainkan makhluk Tuhan yang tiada cela ketampanannya di belakang Lucas.
Felix sendiri bingung kenapa dia harus dipertemukan dengan manusia gesrek seperti Lucas dan Chaewon serta perkawanannya.
Seungmin pernah cerita Lucas dan Haechan itu satu komplit waktu sd. Felix gak kenal Lucas sama Haechan. Tapi Jennie pernah ngenalin Lucas ke Felix kalau dia keponakannya.
Hyunjin ada di belakang Lucas terus ngehampiri mereka. Chaewon udah jedak-jeduk hatinya berdebar.
Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta, Chaewon senyum-senyum sendiri keliatan orang sintingnya. Bangsat emang gue udah cinta kali sama kak Hyunjin.
"Hyunjin gue kencan dulu ya sama bebi!"
"Bodo. Gak peduli." Hyunjin bicara ketus.
Lucas masang mimik masam dan milih goes kencan sama pujaan hatinya Sharon.
"Gak mau liat latihan teater?" Hyunjin nanya ke Felix tanpa nada. Hyunjin banget.
Felix cuma diem. Jujur aja dia itu paling canggung kalau ngobrol sama Hyunjin. Bicaranya Hyunjin yang gak peduli-peduli banget kadang suka jadi pikiran Felix. Kalau Hyunjin itu gak suka di dekatnya.
Chaewon yang udah gemes nyenggol lengan Felix lalu ketawa. "Kita mau nonton dulu kok kak, hehe.."
Felix melotot. Chaewon ini siapa sih, kok ngurusin hidup Felix terus.
"Yuk Lix!"
Chaewon narik lengan Felix kenceng.
Ini pasti akan membosankan sih, atau justru mengerikan.
"Felix jangan kaget ya. Di sana banyak cewek jelek."
Felix mendelik, jantungnya hampir jatuh ke kaki denger Yeri ngomong begitu dan hantu cewek sialan itu malah ketawa.
•••
Thank you so much for u guys udah menyempatkan diri buat baca workku yang gaje ini. I hope you all like it, besok udah puasa huhuuu. Im so happy, but—ga bisa ngabuburit, so sad:(
Guys, sorry if a lot is wrong from me. Hopefully the coming Ramadhan can bring blessings and be kept away from all disasters✨😭💙
sorry, forgiven, to me. Luv from me💟
Sehat selalu ya kalian💙
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Hear Me ; lee felix
Terror[don't forget to follow brillantemine] they were invisible, but felix was able to see it -sq at night ©brillantemine