(8) *membuka memori*

164 37 21
                                    

seorang Anak kecil sedang penasaran melihat sebuah lukisan yang dioret dengan kuas oleh seorang bapak tua...
ia penasaran bapak tua sedang melukiskan apa dengan wajah yang sangat serius...
ia berlari melihat dari loteng rumah dan memperhatikan lukisan tersebut.
hingga bapak tua bertanya
sedang apa kamu disitu anak kecil??
ia pun menjawab:
melihat lukisanmu
si bapak tua tertawa saja dan bertanya
lalu apa yang sudah kamu lihat?
anak tersebut menjawab dengan tertawa
hahahhaha
hanya ada coretan-coretan yang tidak jelas
dengan warna yang sangat banyak tapi kamu hanya mencoret-coretnya...
lalu si Bapa pergi dengan senyuman

*****

kejadian kejadian buruk yang ku alami, menguras perasaan dan waktu yang terbuang sangat banyak, cinta, keluarga, masalah pribadi, semuanya membuat saya lelah "ujar san sambil berbaring dikasur dan meratapi bahkan mengingat perjalanan hidupnya"
banyak kegagalan sayang kutemukan dalam perjalanan hidupku...

tiba-tiba san menghapus air matanya lalu mengambil leptop kesayangannya saat kuliah hingga leptop tersebut menemaninya di masa skripsi dan hingga sekarang..
dia ingat kalau dia punya koleksi beberapa film korea kesukaannya...

saat ia membuka, ia menonton satu film korea dan sejenak ia melupakan perasaan sakitnya, ia tertawa dan menikmati film tersebut.
hingga ia terdiam dan meneteskan air mata ketika satu adegan seorang ibu mencari anaknya yang hilang, menunggunya dengan rasa khawatir dan hingga dang ibu menelpon polisi untuk mencari keberadaan eunna anaknya, ternyata anaknya sudah dipermainkan beberapa lelaki dan mengambil keperawanannya. Ending film korea yang menyedihkan ini membuat san terdiam dan menangis sejadi-jadinya...

betapa hancurnya hati seorang ibu ketika ia tauh anaknya kembali dengan keburukan laki-laki yang tidak bertanggungjawab. san teringat saat deni mengambil hal yang sama darinya, san teriak dan menangis sejadi-jadinya... San berharap film korea tersebut membuat mood nya membaik, ternyata justru melalui film tersebut terbuka luka yang telah di goreskan oleh deni....

San meratapi nasibnya, malam itu ia menghabiskan dan melewati malamnya dengan mengingat semua kejadian buruk yang ia alami..kehilangan seorang ibu, kehilangan seorang lelaki, kehilangan seorang teman. pikirannya dan rasa mengasihani diri sendiri membuat dia semakin tertekan.

Hingga satu titik ia lelah menangis, memori lama terbuka, teringat saat ia masih kecil, saat ia menangis pertama kali memeluknya adalah Ayah dan Ibu nya... ia ingat saat ibu nya membangunkannya untuk berangkat kesekolah, ia ingat saat tangan kecilnya di pegang erat seorang ayah sambil mengayunnya dalam penyeberangan jalan raya...
ia ingat saat tangan lembut memberikan suapan makanan kedalam mulutnya, bahkan ia ingat seorang abang mengikatkan rambutnya dan menyisirnya hingga rapi.

Memori yang terbuka itu, membuat ia semakin sesak dan gak mampu berkata-kata, hanya menangis dan berharap memori itu bisa diulang kembali....
iya berharap masa kecil yang bahagia itu bisa dirasakan hingga ia dewasa...

Maa.. san kangen 😭😭,
bisaa kah memelukmu walau hanya sebentar? tangisan san sambil memikirkan ibunya, berdialog seolah-olah ia sedang berhadapan dengan ibunya..
rasa rindu yang mendalam tidak bisa diobati dengan cara apapun selain mengingat semua memori yang ada diingatannya. San tidak punya apa-apa selain kenangan...Foto, pakaian, barang-barang peninggalan tidak ada..hanya ada memori rindu dalam ingatannya..

san berharap saat ia tertidur dan terlelap, ada pelukan hangat yang ia rasakan menemati tidurnya dan menyelimuti jiwa yang terluka..terlalu banyak hempasan dari luar mengikis hati dan pikiran san untuk bertahan hidup melalui hari-harinya. Ia berharap sekali saja sang ibu datang dan memeluknya dengan keahangatan...

Tiba-tiba san pun tertidur dan terlelap..
malam yang sepi dan penuh air mata, membuat ia tidak ingin melakukan apa-apa lagi selain menutupkan matanya dan membaringkan tubuhnya.

kring..
tiba-tiba ia terbangun dan mematikan alarm handphone. Berharap pagi dan matahari tidak begitu cepat menghampiriku... Ia pun mandi dengan mata yang cukup bengkak. selesai mandi ia pun terduduk dan mengingat kejadian tadi malam dan akhirnya ia meneteskan air matanya...

San menyadari bahwa masalalu adalah memori terbaik untuk membawa kita melihat hari yang menyenangkan maupun menyedihkan...
ia pengingat yang baik untuk waktu tertentu, dan tidak ku sesali hal itu...

Tuhan memberimu waktu
untuk melihat hari ini dan hari esok
Ia melukiskan masa-masa baik untuk dinikmati
dan masa-masa sulit untuk dihadapi
terlihat buruk lukisan hidupmu saat ini
tidak berbentuk apa-apa
tapi lihat endingnya saat lukisan itu sudah selesai....

~Seni Abstrak~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang