Dikala sore itu, dengan cuaca yang mendung dan gelap, langitpun hampir meneteskan air dan membasahi bumiku, sungguh memahami hati yang sendu ini.
Senja itu sungguh mulai muncul dan menutupi piringan matahari secara keseluruhan, hingga telah hilang dari cakrawala. Seolah-olah mewakili perasaan ini. Aku terduduk di tepi pantai, ditemani hempasan ombak yang tertiup oleh angin senja. Kala itu aku melayangkan pandanganku jauh dikegelapan senja itu, hiruk piruk yang bersenandung dan mengusik telingaku.
Suasana itu, membawaku dan menarikku kembali kepada situasi dulu, disaat luka dan air mata menemaniku. Saat kau dan aku sedang menikmati hari yang bahagia, sambil melangkahkan kedua kaki kita, dengan genggaman tangan lembutmu.
Namun betapa bodohnya kau dikala itu, mengizinkan mahkluk lain singgah dan menghiasi kisah cinta dikala itu. Sungguh aku tidak pernah menyangka bahwa kau mengundangnya dan mengizinkannya untuk menikmati manisnya cinta yang sudah kita lukis bersama saat itu.
Ribuan janji bahkan komitmen yang kau taburkan diatas cinta yang sudah kita jalani, sekejap hancur dan seketika hilang saat dia yang tidak berhak menikmatinya telah merampasnya. Aku mencoba menahan diri dan mencoba memahamimu dengan seribu kelemahan yang kau ciptakan dalam kisah cinta ini.
Namun pernahkah kau mencoba duduk ditempat saat hati ini terluka dan berdarah? pernah kah mencoba untuk menikmati luka yang telah kau ukir dalam jiwa ini? sejenak cobalah menikmati luka yang kau ciptakan dalam jiwa ini. Setidaknya kau tau rasanya jadi aku.
Tidak mudah melupakan banyaknya goresan yang kau titipkan dalam perjalanan ini. kau memberikanku harapan dengan membawa kepingan dan potongan luka hatiku. Namun menghilang dengan bayang-bayangmu.
Aku masih bisa melihat dalam kesendirianku, ketika aku melangkahkan kakiku dibibir tepi pantai senja itu, aku melihat bayangan yang terus berjalan didepanku dan membawaku kesebuah tempat. Hingga kaki dan langkahku mengikuti jejak bayangmu tanpa sebuah keraguan. Namun kepercayaanku terhadap bayanganmu telah menipuku.
Bayangmu membawaku ketempat dimana kau dan dia sedang bercumbu dan tertawa bersama, sedangkan hati ini rapuh melihat cumbuanmu dengan dia yang melepaskan genggamanku dari tanganmu.
Masih saja ku percaya kepada hal yang tidak pasti, dengan bayang-bayang masalalu yang menjanjikan kebahagiaan, namun melukiskan pedih dalam jiwa.
*****
Tiba-tiba aku merasa bahwa ada tangan yang lembut menepuk pundakku dan menyadarkanku bahw, aku sudah terlalu jauh melangkah hingga sulit kembali. Aku larut dalam kisah dimasalalu yang pernah kita ciptakan bersama. Sungguh mengingatmu dalam kesendirian itu membuatku tak sadar air mata membasahi pipiku.
Hingga akhirnya aku mencoba untuk kembali lagi tanpa dirimu disini, situasi dimana kau meninggalkanku dengan ribuan kepingan luka ini. Aku memilih pergi dan meninggalkan lautan yang dihiasi lentera lentera yang menerangi senja dikala itu.
Akhirnya aku memilih untuk kembali dan melupakan sejenak perjalanan yang kuciptakan dengan bayanganmu sore ini di kesepian hati ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/217403872-288-k388663.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
~Seni Abstrak~
AdventureDunia melukiskan banyak hal tentangmu, Dunia memberimu warna dan membuatnya jadi indah Dunia memberikanmu keindahan, dunia juga memberikanmu pilihan, dunia juga kadang membuatmu bimbang. inilah seni Dunia. seni dunia mengajarkanmu kerasnya hidup, du...