ke-empat

11 3 0
                                    

Kami pun tiba di rumah Rizal. Rizal turun dari motor nya,  diikuti olehku di belakang nya sambil membawa koper.

"Tok-tok-tok"

Rizal:"Assalamu'alaikum "

Tak lama kemudian seorang wanita paruh baya membukakan pintu rumah dan menjawab salam salam Rizal

Bibi:"Waalaikumsalam, ehh... Nak Rizal.. Dari mana nak?Dan ini siapa? Masuk dulu aja deh nanti kita cerita di dalam"(ucap bibi dan kemudian membantu membawa koper ku)
Rizal:"yank, kenalin ini bibi aku"
Aku:"eh... Nggak usah bi.. Biar saya bawa sendiri aja, soalnya koper nya cukup berat"
Rizal:"Udah nggak papa sayang.. Kalo berat dibantu bibi nanti jadinya ringan dong.."(sambil mendekat kan kepala Rizal ke muka ku)

kami pun akhirnya masuk kedalam rumah. Kami ber-tiga duduk di kursi sofa. Aku duduk di dekat Rizal, di sofa yang muat untuk 2 orang, bibi di samping ku, di kursi sofa yang bermuatan 1 orang saja. Tak lama kemudian bibi bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke dapur.
Aku melihat sekeliling dalam rumah Rizal. Aku menatap langit-langit rumah dan melihat benda-benda di sekeliling ruang tamu ini. Rumahnya tidak begitu besar jika dilihat dari luar. Dan barang-barang di dalam rumah Rizal cukup mewah semua, termasuk  sofa yang sedang ku duduki saat ini. Tak lama kemudian bibi datang dan membawa nampan yang berisi 3 cangkir teh, dan beberapa camilan.

Bibi:"ini neng.. Silahkan di minum dulu minuman nya"(sambil menurunkan gelas cangkir dan camilan nya dari nampan)
Aku:"ehh.. Bibi nggak usah repot-repot, nanti malah saya jadi nggak enak"
Rizal:"Anggep aja ini rumah kamu sendiri, nggak perlu canggung,  mungkin rumah ini juga akan menjadi milik kita nanti"(sambil tersenyum lebar padaku)
Aku:"apaan sih kamu... Makasih bibi"(aku pun membalas senyum Rizal dengan senyumku lebar dan mengambil salah satu cangkir teh)
Bibi:"iyaa neng.. Sama-sama.. Sama bibi biasa aja nggak usah canggung.. Kalo ada apa-apa nanti panggil bibi aja.. Bibi pergi ke dapur dulu ya, ngembaliin nampan ini"

Aku dan Rizal:"iya bii.. "
Rizal:"Yuk ke kamar"(sambil meraih koperku)
Aku:"Haa? Maksudlo? "(Sambil menelan minum ku)
Rizal:" Hadehh.. Kayak anak TK aja harus dijelasin A-Z "
Aku:"Iya bentar, kamu nggak liat nihh aku lagi menikmati camilannya"(aku berbicara dengan mulut ku yang penuh makanan)
Rizal:"Udah ayoo ikut aja,, camilan bisa dimakan nanti lagi, nanti aku akan siapin camilan di dalam kamar kamu, biar kamu bisa makan teruss"(Rizal menggeret tangan ku memaksaku untuk berdiri dan menghentikan makanku)

Tiba-tiba bibi datang,

Bibi:"Mau kemana nak Rizal? Kok megang-megang tangan eneng.. Eh ngomong-ngomong bibi mau tanya tentang neng ni.. Kan bibi belum tau nama eneng.. Mending kita kenalan dulu nii.. "
Rizal:"Kenalannya nanti aja bi, ini Rizal mau nganterin Hara ke kamarnya, nanti kita kesini lagi, nggak lama kok, bibi bisa tunggu dulu di ruang tamu dulu juga nggak papa.. Ya kan sayang? "(Rizal menatap ku)
Aku:" Ehhhh---i.. i.. Yaaa"(ucapanku sambil terbata-bata)
Bibi:"Yaudah deh bibi tunggu sini dulu.. Yang penting kalian jangan lama-lama, apa lagi nak Rizal, jangan aneh-aneh di kamar, kalo nak Rizal niatnya cuma nganterin, yaudah kalo udah sampai langsung ditinggal pergi aja"(ucap bibi  dengan nada geli)
Rizal:"Apaan sih bibi"

Kami pun menaikki anak tangga, kemudian sampailah di kamarku, Rizal berhenti di depan sebuah kamar yang berada di sebelah kamar Rizal.

Rizal:"Nahh.. Ini kamar  kamu yank"(Rizal menatap ku dan tersenyum manis)

Me and My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang