ke-lima

20 2 0
                                    

Masih semangat puasanya kan? (Bagi yang menjalankan), pokoknya tetep semangat yaa🤗
Maaf nih udah lama nggak update, soalnya sibuk juga, jadi maklum yaa🤗.. Aku mau kasih bocoran dikit nihh, di episode ke-6 bentar lagi mau aku publish lhoo, kalian jangan sampai ketinggalan yaa, sama episode selanjutnya 🤗

 

                                                ~,, ~
Suara burung berkicauan, ayam berkokok,sinar mentari pagi masuk dan menembus kaca jendela sehingga membuat ku bangun dari tidurku. Aku membuka mataku, dan meraih ponselku yang ada di meja dekat tempat tidurku. Hari ini ternyata hari minggu, aku berencana untuk menghabiskan waktu bersama bibi dan Rizal. Kemudian aku langsung bangkit dari tidurku dan duduk ditepi kasur. Aku membuka ponselku dan jam sudah menunjukkan pukul 05:30WIB. Aku segera merapikan tempat tidurku, dan  setelah selesai merapikan tempat tidur, aku bergegas segera membantu bibi untuk membuat sarapan. Aku membuka pintu kamar ku. Setelah ku buka

"Aaaaaaaaaa"

Aku menjerit dengan sangat keras, dan ternyata dia adalah Rizal, yang berada di depan pintu kamarku pas. Rizal membungkam mulut ku.

Rizal:"shhtttttt!!! Eh.. Eh.. Diemm.. Nanti tetangga sebelah bisa denger dikira ada apa nanti"
Aku:"ihh... Apa-apaan sih... Kamu tu, ngapain juga ngagetin orang aja"(sambil mendorong tubuh Rizal biar tidak terlalu dekat dengan ku)
Rizal:"haha.. Gitu aja kaget, apalagi kalo ngliat hantu, auto pingsan loo, hahaha"(Rizal tertawa terbahak-bahak)
Aku:"nggak lucu!! Dah minggir sana, aku mau lewat, mau buat sarapan!! "

Rizal menahan tangan ku, dan ekspresi ku langsung memberikan kode agar Rizal melepaskan tangan ku. Rizal pun melepaskan tangan ku.
Aku berjalan menuruni anak tangga, setelah sampai di lantai bawah tepatnya di ruang tamu, aku melihat sebuah bungkusan, sepertinya itu adalah sebuah barang kiriman. Aku mendekati bungkusan itu, diatas bungkusan itu terdapat amplop, aku mengambil amplop itu,  diluar amplop itu terdapat tulisan "untuk Rizal🖤". Aku mulai penasaran Siapakah orang yang mengirim bungkusan ini. Aku membuka isi amplop itu terdapat selembar kertas yang berisi tulisan " Rizal ini dari aku Angela. Pasti kamu sudah membuka surat ini ketika kamu sudah membuka isi bungkusan ini. Rizal aku sangat rindu sama kamu, aku sangat sayang sama kamu. Aku harap kamu nggak akan lupain aku, karena aku pindah sekolah sekaligus pindah tempat tinggal tanpa mengabarimu, aku merasa bersalah padamu. Dan aku terpaksa harus berpindah seperti ini, karena pekerjaan orang tuaku. Tapi disini, aku tetap mencintaimu dan akan selalu mencintaimu. Aku harap kamu juga begitu. Aku harap kabarmu disana baik-baik saja. Love you my dear 🖤. By:Angela."
(Aku membaca surat itu dalam hati, dan sudah kubaca secara keseluruhan)
Aku meneteskan air mata, dan aku bertanya-tanya dalam hati "mengapa Rizal menyembunyikan hal sebesar ini dariku? Mengapa? Apa Rizal takut, jika Rizal memberitahuku dan kemudian aku akan menjauhinya? Apa yang terjadi? Aku tidak mengerti semua ini? Hidup ku hancur, cintaku pun juga begitu. Lantas apa gunanya aku hidup di dunia ini? Semua menolak keberadaan ku. Mengapa? Apa salah ku? Mengapa harus aku yang ditakdirkan seperti ini? "
Aku menangis terbahak-bahak, tiba-tiba dari belakang ku, seseorang membelai rambutku dengan lembut, dan mendekat kan wajahnya di dekat wajahku, ternyata itu Rizal.

Rizal:"mengapa kamu nangis yank? Ada yang nyakitin kamu? "

Aku mendorong tubuh Rizal dengan kasar, dan aku langsung bangkit untuk berdiri.

Aku:"Apa maksudmu Zal? Hah? Kamu ingin ngehancurin hidup aku lebih dalam? Hah? Apa maumu? Nafsu? Kamu anggap aku siapa? Hah? Pelampiasan nafsu? "(Aku membentak Rizal dengan nada tinggi dan keras, aku menunjukkan surat itu di depan hadapan Rizal)

Bibi pun datang, ketika mendengar suaraku tadi.

Bibi:" Ada apa to neng? Kok sampai marah-marah gini? Ada apa nak Rizal? "
Rizal:"nggak ada apa-apa kok bi"(Rizal menutupi masalah ini dari bibi, dan tersenyum kepada bibi)

Rizal menggeret tangan ku, aku pun diajak ke kamar nya Rizal yang berada di lantai atas. Rizal mengunci kamarnya dari dalam.

Aku:"Maksudmu apa kamu lakuin ini? Mau melampiaskan nafsu? Hah? Jangan pikir ya kamu bisa lakuin itu ke aku! "
Rizal:"sayang... Kamu jangan salah paham dulu, aku akan jelaskan semuanya." (Pandangan Rizal meyakinkan ku)
Aku:"mau jelasin apa? Hah? Semua udah jelas di surat ini! "
Rizal:"nggak. Surat itu tidak menjelaskan apa-apa. Aku akan menjelaskan semuanya. Kamu sudah membaca surat itu kan? "
Aku:"Ya. Sudah kubaca secara keseluruhan."
Rizal:"Disitu ada nama Angela kan?"
Aku:"Ya. Ada, dan Angel itu pacar kamu kan? "
Rizal:"Ya. Tapi itu dulu, aku dan Angela udah putus  ketika naik ke-kelas 11. Aku putus karena aku nggak suka sama sifatnya Angela. Dan di kelas 11 aku mulai mengenal kamu. Dan akhirnya kita jadian, terus pacaran. Sekarang udah aku jelasin semuanya kan? Udah percayakan? "(Rizal mendekatkan wajahnya ke wajah ku)
Aku:"oh.. Kenapa kamu nggak ceritain dari awal yank? "
Rizal:"Karena aku nggak ingin masalalu ku menghantui hubungan kita."
Aku:"oh.. Jadi gitu. Sekarang aku mau tanya sama kamu. Tapi kamu harus jawab jujur ke aku."
Rizal:"oh yaa.. Silahkan."
Aku:"Sebenarnya kamu masih ada rasa sama Angel nggak? "
Rizal:"Sama sekali nggak ada. Didalam hati aku cuma kamu yang aku sayangi"(Rizal mencubit kedua pipiku)
Aku:"ahh.. Sakit tauk"(aku melepaskan tangan Rizal dari pipiku)

Aku keluar dari kamar Rizal dan meninggalkan Rizal. Aku pergi ke dapur untuk membantu bibi menyiapkan sarapan.

Aku:"Bi, boleh saya bantu?"
Bibi:"eh... Nggak usah neng... Ini bibi udah selesai, tinggal nyiapin ke meja makan"
Aku:"Yaudah kalo gitu, biar saya aja yang bawa masakan dan tempat makannya di meja makan bik"
Bibi:"ohh.. Iya neng.. Makasih yaa... Eneng ini, udah cantik, pinter, rajin lagi, pokokny plus-plus deh.. Beruntung banget yaa nak Rizal punya pacar kayak kamu"
Aku:"makasih bi.. Tapi setiap manusia pasti juga punya kekurangan, tidak ada makhluk di bumi ini yang hidup tanpa ada kekurangan maupun kelebihan "(aku tersenyum lebar)

Aku membawa masakan bibi dan perlengkapan makan ke meja makan. Rizal sudah duduk di meja makan sambil memainkan ponsel nya.

Aku:" Eh---uhukkk"(aku pura-pura batuk)

Rizal langsung mematikan ponselnya dan memandang ku.

Rizal:"Da apa? Batuk kok di buat-buat, kayak keselek kodok aja.. Jhahahaha"(Rizal tertawa terbahak-bahak)
Aku:"Apaan sih.. Eh kalo ngomong ngaco aja!! "
Rizal:"iyaiyaiya sayang... Galak banget sih kayak Mak Lampir, jhahaha.. Terus jadinya Mak Lampir keselek kodok dong... Jahhahahahaha"(tawa Rizal semakin keras)

Kemudian, Bibi datang dan bergabung di meja makan untuk sarapan.

Bibi:"neng, ini nak Rizal kenapa sih, kok dari tadi ketawa muluk, samapai-sampai suaranya nak Rizal terdengar sampai dapur kenceng banget lho"
Aku:"Gak tau juga bi, kayaknya si Rizal hatinya baru berbunga-bunga, karena tadi dapet kiriman dari An----"

Rizal menghentikan kata-kata ku,

Rizal:"Ehh.. Itu bii.. Emmm anu..aku sama Hara mau ambil laundry an dulu "(Rizal menggeret tanganku)
Aku:" Ihhh... Sakit tauk"(aku melototi Rizal dan berusaha melepaskan tangan Rizal)
Rizal:"udah ayo ikut aja, buruan! "(Rizal berbisik padaku dan matanya melototi ku, seolah memberikan kode)
Aku:" Bi, kami pamit dulu ya, assalamu'alaikum "
Bibi:"Waalaikumsalam, Hati-hati neng, nak"

#Jangan lupa kasih vote dan update terus cerita dari saya yaa🤗
TERIMAKASIH ❤

Me and My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang