Me and My Life

ke-3

Ketika sesampainya di rumah, shelyn dan aku turun dari kotor.

Sherly: "kak kok tumben rumah kita rame, pada kumpul, emang ada apa yaa? ",
aku: " Emm.. Kakak juga nggak tau kan kakak baru pulang, coba kita masuk kedalam untuk mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini."

Kami pun masuk kerumah,

aku dan shelyn: "assalamu'alaikum",
Keluarga ku  menjawab bersamaan "Waalaikumsalam ".

Tiba-tiba, kak Laisya datang dan menghapiriku dengan mata yang melotot seperti sedang emosi berat. Kak Laisya menatapku dengan tatapan tajam dan kemudian

"prakkkk",

kak Laisya menampar ku. Aku memegangi pipiku yang terkena tamparan.

Aku: " Kakak apa-apaan sih, bukannya di sambut dengan baik kini aku malah kamu tampar, emangnya aku ada salah sama kamu apa kak??? Sampai kamu nampar aku"(sambil mengusap air mata ku yang telah jatuh di pipiku),
Shelyn: "kakak nggak papa??? Sakit kak???"(sambil memegang pundak ku),
Aku: "kakak nggak papa kok".

Kak Laisya tiba-tiba melemparkan sebuah koper di hadapan ku dan menggeret tangan ku dengan kasar, aku pun terjatuh. Seluruh keluarga ku hanya diam dan menatap ku dengan tatapan sinis, termasuk ibuku yang hanya diam saja, tanpa basa-basi sama sekali.

Aku: "kak... Sebenarnya aku salah apa?"(ucapku sambil menangis),
Laisya: "heh! Jangan tanya kamu salah apa! Kamu udah keterlaluan, jangan banyak tanya, dan cepat tinggalkan rumah ini! Kamu!! Kamu sudah bukan bagian dari keluarga ini!!! PERGI!!!" (Sambil menunjuk jari telunjuk nya ke pintu gerbang),

shelyn datang dan membantu ku untuk bangun.

Shelyn: "kak Laisya!!! Ada apa dengan mu sampai mengusir kakak?! Kakak salah apa?! Haaa?!"(bentak shelyn dengan nada tinggi), Aku:"udah cukup shelyn, kakak akan pergi... Tenanglah kakak akan hidup dengan cara kakak sendiri nanti"(ucapku sambil menangis dan meyakinkan shelyn),
shelyn: "Aku nggak akan biarkan kakak ku pergi sendirian!! Aku akan ikut kakak dimanapun kakak berada, aku akan menjaga kakak!!"(ucap shelyn dengan tegas dan tangisan),

tiba-tiba kak Laisya mendekati shelyn yang kini sedang merangkul ku, dan kak Laisya menggeret tangan shelyn dengan kasar dan masuk kerumah begitu saja, tanpa ada satu kata.

Shelyn:"kak haraaaaaa"(jerit shelyn sambil menangis dan merasakan kesakitan karena tangannya  digeret kak Laisya dengan kasar).

Sebenarnya aku tidak tega melihat adikku berteriak dan menangis histeris, tapi apa dayaku, aku sudah diusir oleh keluarga ku dengan masalah yang tanpa sebab. akupun pergi meninggalkan rumah dengan koperku dan motor ku.

Di tengah perjalanan, aku tidak tahu harus berjalan ke arah mana, aku tak punya tujuan, hanya air mata yang terus mengalir di pipiku. Kemudian aku teringat sesuatu, yaitu Rizal(pacarku). Aku sempat berfikir, apa iya aku akan menelpon Rizal dan minta tolong padanya untuk mencari kost-kostan. Haripun juga semakin gelap, matahari mulai tenggelam,  kini aku masih belum menemukan tempat tujuan. aku menghentikan motor ku didepan toko toserba, aku berfikir, sekarang aku harus tinggal dimana? dan apa masalah ku sehingga aku harus diusir dari rumah? dan tidak ada seorang pun yang peduli padaku, kecuali shelyn. Kemudian aku mengambil ponselku dari jaket ku, aku mencari kontak Rizal, mungkin satu-satunya orang yang kini dapat membantu ku hanyalah Rizal. Aku menulis beberapa pesan kepada Rizal Tolong kamu pergi sekarang juga di depan toko toserba. Aku sangat membutuhkan mu sekarang ini.. Tolong bukalah pesanku ini secepat mungkin.
Aku harap kamu cepat membuka pesanku Zal(Bantinku dengan rasa khawatir). Tak lama kemudian Rizal membuka pesanku dan menjawabnya Iyaa sayang.. Tunggu sebentar, aku akan segera menuju kesana. Memang bahasa Rizal kepadaku seperti itu(agak alay). Jam sudah menunjukkan pukul 17.30WIB, aku sangat khawatir dan takut, pikiran ku campur aduk tak karu-karuan. Tapi aku harus kuat dalam menghadapi ini, saat ini aku sendirian, tak punya kekuatan dari siapapun, kecuali diriku sendiri. Tak lama kemudian Rizal datang.

Rizal: " Beb kamu kenapa??? Kamu nggak papa kan??? (Tanya Rizal  dengan rasa khwatir )
Aku:"Aku nggak papa kok.. Langsung to the point aja ya beb.. Aku mau minta tolong sama kamu beb buat cariin kost-kostan, soalnya malam ini kalo nggak ketemu kost-kostanannya aku mau tidur di mana?"
Rizal:"kok tiba-tiba tanya kost-kostan beb? Emang kamu nggak pulang?"
Aku:"emmm... Eee---eenggakk beb"(kataku sambil terbata-bata karena gugup untuk mengatakan kepada Rizal)
Rizal:"Lho, emang kenapa? Ada masalah beb? Nanti orang tua kamu cariin gimana? "
Aku:"Mereka nggak bakal cariin aku kok"(air mataku mulai menetes)
Rizal:"Maksud kamu? Kenapa nangis? Jangan nangis beb, aku paling nggak tega lihat wanita menangis, apalagi yang menangis ini adalah wanita yang aku cintai"
Aku:"Aku diusir sama keluarga ku beb, mereka udah nggak nganggep aku sebagai keluarga lagi, melainkan orang asing yang tidak dikenal"(sambil mengusap pipiku yang terbasahi air mata)
Rizal:"Hah? Diusir beb? Emang ada masalah apa? Kok bisa sih, ini udah keterlaluan banget!! ini nggak bisa dibiarin!!"( Rizal mengusap pipiku karena terbasahi oleh air mata)
Aku:"Aku sendiri juga nggak tau apa penyebab aku diusir beb.. Mendingan kita langsung aja cari tempat kost-kostan, hari sudah semakin gelap, dan aku masih belum menemukan tempat yang akan ku tinggal i"
Rizal:"Masalah tempat tinggal kamu nggak perlu cemas beb.. Nanti kamu bisa tinggal dirumah ku untuk sementara, untuk selamanya juga nggak papa"(ucap Rizal dengan nada geli)
Aku:"emm.. Tapi gimana ya beb, bukannya aku nolak nih.. Cuma nggak enak aja sama keluarga kamu, nanti dikira kita ada apa."
Rizal:"Tenang aja beb.. Dirumah ku cuma ada aku sama bibi(pembantu rumah tangga).. Dan nanti aku akan njelasin juga ke bibi tentang masalah tempat tinggal."
Aku:"Yaudah deh beb.. Aku nurut sama kamu aja.. Aku udah pasrah beb"
Rizal:"Yaudah mendingan kita sekarang langsung cabut aja beb"(sambil mengedipkan sebelah matanya)

Kami pun akhirnya pulang bersama ke rumah Rizal.

#Jangan lupa kasih vote yaa dan update terus cerita dari saya yaa🤗
TERIMAKASIH ❤