01 [MEU]

78 15 0
                                    

SMK MUTIARA BANGSA

Kez mendengus kesal setelah menatap nama sekolahnya di pintu gerbang. Entahlah, rasanya ia malas sekali bila memasuki area sekolah terlebih lagi bila bertemu si brengsek Dimas sialan. Ia tak mau bertemu dengan dimas dalam keadaan kacau seperti ini.

"Bego!. Bego!. Bego!. Lo ngapain sih tadi malem nangis-nangis gak jelas gara-gara tuh cowok. Liat kan penampilan lo jadi kaya gini" maki Kez kepada dirinya sendiri. Kez memukul kepalanya beberapa kali saking kesalnya.

Ia sangat lesu dan tak bersemangat akibat tadi malam benar-benar ia habiskan untuk menangis tanpa  henti. Rasanya sangat mengesahkan, membuat dadanya sangat sesak.

Hingga di dalam kelas Kez hanya duduk berdiam diri dengan kepala ia rebahkan di meja. Tanpa peduli Yora dan Cici sahabatnya menatap khawatir dirinya.

Yora mendekati Kez di ikuti Cici yang juga penasaran dengan tingkah laku aneh Kes. "Lo kenapa anjir? Muka kelipet kek lemak perut bu sumi tau gak" tanya Yora seperti biasa dengan candanya. Bahkan guru matematika yang montok ikut di bawahnya.

Tidak merubah posisinya kez menjawab. "Gue gak  kenapa-kenapa" jawabnya terdengar tak berniat.

Cici meninpali. "Enggak. Lo dari masuk kelas ampe lo tiduran gini udah gak beres. pasti lo ada masalah kan?"

Yora mengangguk. "Ho oh. Lo pasti ada masalah kan?. Cerita aja sama kita pasti kita bakal dengerin"ujarnya

"Gak baik tau kalo masalah di pendem sendiri" kata Cici. "Entar kalo lo pendem terus malah sakit terus lama-lama malah mencret deh" lanjutnya bercanda.

Mendengar itu Yora langsung menjitak kepala Cici. " Goblok! Orang lagi ada masalah malah bercanda. Dasar penyu!"

Cici meringis. "Hehe. maap gue salah waktu ya"

"Bringsik!" Bentak Kez. Ia berdiri dari duduknya, moodnya sangat berantakan sekarang.

"Udahlah gue mau ke UKS!. pusing gue dengerin kalian berdua" Kez pergi meninggalkan Sahabatnya yang sedang bertanya-tanya. Ia tidak perduli bila nanti ada guru yang mengajar. Intinya Sekarang ia ingin ke UKS menenangkan diri.

Tanpa sadar Dimas memang berpengaruh untuk dirinya.

MEU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang