Arsha memasuki halaman rumah tetangga barunya, karena gerbang tidak terkunci jadi arsha mudah untuk masuk, dan sekarang arsha tepat di depan pintunya
*Tok tok tok..
Arsha menunggu seseorang membukakan pintu tetapi sepertinya penghuni tidak mendengarnya, arsha pun kembali mengetuk dan keluarlah seorang cewek cantik yang masih muda
"Mau cari siapa?" Buka cewek itu ramah
"Emm.. ini Ambu gue.. eh maksudnya aku bikin kue buat kamu sama keluarga lainnya" ucap arsha, yang tidak terbiasa mengucapkan hal semanis itu terkecuali kepada Ambu dan abahnya
Cewek itu menerima kue dari arsha dengan ramah dan terkekeh ringan karena lucu mendengar kata perkata arsha " oh iya makasih, Salamin sama keluarga kamu juga yah"
"Eh bay the way, siapa namanya?" Tanya cewek itu dengan senyum yang tidak pudar sedari tadi
Arsha mengulurkan tangannya, ya itu lah khas arsha, berkenalan harus di lengkapi dengan berjabat tangan
"Gu.. ck maksud aku, nama aku arsha rumah aku di sebrang" jika di hadapan sahabat sahabat nya atau, seseorang yang kenal arsha baik mungkin dirinya akan terlihat tidak biasa atau aneh, mengenal arsha jika berbicara tutur katanya pasti dingin dan tidak pernah manis terkecuali kepada sahabat dan keluarga nya
Cewek itu membalas jabatan arsha dengan hangat dan terkekeh lagi " Hehe, nama aku Nurafifah panggil aja irfa"
"Oh oke, Ir..fa" Sahut arsha sambil mengeja nama irfa
Irfa hanya mengangguk dan tersenyum, setelah itu arsha berpamitan untuk pulang karena tugasnya sudah selesai
****
Motor ninja berwarna merah berhenti di depan gerbang yang telah tertutup, menyaksikan satpam yang menjaga di dalamnya, Dan juga dua orang cewek yang terlihat di matanya sedang membujuk pak satpam, tanpa ia tanya dirinya sudah tau mereka kesiangan, wait wait tapi dirinya juga kesiangan
"Pak buka dong, saya kan cuma telat bentar" Ucap miska dengan wajah andalannya
"Bapa mah gak berperikemanusiaan deh, Allah gak suka tau pa" Asta yang sebenarnya tidak terlalu memikirkan nasibnya sekarang, toh dia telat dan harus menerima itu
"Gak bisa neng kan sudah telat atuh" Ucap si pa satpam
Cowok itu hanya melihat perdebatan tiga orang itu yang baginya tidak berfaedah, sekarang ia juga kesiangan dan untuk kali pertamanya setelah dirinya memasuki Sma gara gara teman temannya yang memaksa untuk Mabar ps, "(Dasar temen sialan)" Batinnya
"Pak saya kan baru pertama kali nih kesiangan, jadi saya boleh masuk dong pak" Miska yang mendengar ucapan cowok itu lantas menatapnya dengan tajam
Melihat seorang cewek yang menatap nya dengan tajam seperti itu, ia merasa ngeri dengan muka datarnya itu, "ke-kenapa lo liatin gue kaya gitu?"
Miska tidak membalas ucapan cowok itu dirinya terus saja menatap tak suka pada cowok yang ada di hadapannya, ya Miska tahu bahwa cowok ini adalah seorang cowok yang di idolakan para siswi di sekolah yang ia tempati ini, tapi Genk nya tidak termasuk siswi yang mengidolakan cowok sok ganteng seperti cowok ini
"(Dih gak di respon)" Batin cowok itu
*
Guru yang harusnya mengisi jam pertama belum juga muncul entah kesiangan atau tidak akan datang yang terpenting itu suatu kenikmatan untuk semua murid
"Woy, sobat lagi pada ngapain " Rama dan Karim sangat mengenal siapa pemilik suara itu, yah itu Dika tidak aneh jika dika maen nyelonong masuk dan berteriak seperti tadi karena itu rutinitas nya jadi bagi Genk Rama itu hal biasa
KAMU SEDANG MEMBACA
Puitis and si otak Rumus
Teen FictionBagaimana rasanya di ajarkan oleh siswa ganteng juga pintar, yang sangat di sayangi oleh guru guru. Mungkin kalian akan menerima nya dengan senang hati. Tetapi justru itu suatu mimpi buruk bagi Arsha Arsha siswi SMA yang berasal dari kelas X IPA 2...