Laki yang tidak merokok, jago masak, rajin, badan atletis, humoris, dan setia ada di belahan dunia mana ya?
___________Sentuh star di pojok kanan bawah monitor hp kalian utk sensasi membaca yg lebih baik. Enjoy~
"J-janji?"
"Aku usahakan saja bagaimana?"
Sial. Pemuda itu lagi-lagi membuat pipi Naya memerah. Lengkukan senyum pun terhias di wajah tembamnya.
---------
"Ekhem,"
Sudah puluhan kali pria itu menyebut nama gadis itu. Tapi jawaban tak kunjung di dengarnya. Devan pun memutuskan memanggilnya lagi untuk kesekian kalinya.
"Dek?"
"DEK?!"
"Hey Nayaaa ... !"
Naya mengerjapkan matanya. Ia mengucek-nguceknya sebelum menyahuti pria itu "Iya? Lah, kok Naya di mobil?"
Devan mengedipkan matanya dua kali lalu terkekeh sejenak, "Kita udah sampai. Tidurmu nyenyak?"
Tunggu Naya tidak paham. Apa maksud pria itu?
"Eh? Heeeeee ... Sejak kapan Naya tidur di mobil???" Terpampanglah wajah Kebingungannya.
Pemuda itu tertawa hambar. Rupanya Naya tak menyadari jika dirinya daritadi tidur. Berarti kejadian yang ia alami di cafe tadi sudah ia lupakan.
"Sejak ... Kau selesai mengahabiskan potongan lemon cakemu."
"Dan sepanjang perjalanan kamu tidur."
Naya terdiam mendengarkan perkataan Laki itu.Naya menunjuk dirinya sendiri, "Na-na-ya, t-tidur?" Mata bundarnya membesar. Seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar.
Devan pun mengangguk, "Ayo turun."
"Ada sesuatu yang ingin say-aku beli di seberang." Sambungnya kemudian membuka pintu mobil.
----------
"Engh.." Lenguh seorang perempuan kala masih berada di atas kasur. Mencoba untuk mengumpul nyawanya.
Tangannya terulur membuka laci dan mengambil benda yang telah mengusik tidurnya. "Emmhh, siapa sih?"
+62xxxxxx92 :
Dek, sudah bangun?
Ini AniDetik pertama ia mengira kakaknya yang mengechat dirinya. Dengan santai dia pun membalas pesan itu tanpa pikir panjang. Hal wajar bila respon seseorang cepat karena baru bangun dari lelapnya.
NayaM : Yh, udah ah jgn gnggu
Ditutupnya aplikasi whatsapp, ia pun kembali ke rutinitas paginya untuk bersiap ke sekolah. Berhubung hari ini jadwalnya ia piket, sebagai murid teladan yang akan lulus, Naya ingin menjaga pesonanya sebagai kakak kelas yang baik dan murid yang bertanggung jawab. Sehingga ia akan berangkat pagi. Hiya.
"Dasi siap, baju rapi, eh, sabuknya belum." Ia bercermin memperhatikan dirinya. Gadis tersebut bergegas keluar mencari sosok bidadari dalam hidupnya.
"Bunda ... Sabuk Naya ilang," sapanya. Mengusik Natasha yang sedang memperbaiki dasi Vendra.
"Di cari dulu di lemari," balas wanita itu, usai berkelit dengan dasi suaminya.
"Baik bos." Naya pun melangkah kembali memasuki kamarnya. Menuruti perintah sang ibu.
Bukan hal aneh, jika segala barang yang sering kita gunakan hilang tiba-tiba. Namun, diketahui keberadaannya oleh seorang ibu. Entah skill, entah kekuataan apa yang dimiliki. Pasti dia dapat menemukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause of You
Teen Fiction"Kamu? Ah, siapa pun ... Tolong aku!" Tidak tahu bagaimana mendeskripsikan tokoh yang ada di sini. Satu hal yang jelas cerita ini cukup sederhana nan klise yang mampu membawamu ikut berkhayal. Mungkin. Naya, si gadis kecil yang manja, tiba-tiba terj...