GVsG02
Happy reading guys,
.
.
.
.Setelah pertengkaran itu, hari-hari Asya selalu dilalui dengan dua orang yang selalu saja tiba-tiba datang di depan pintu kelasnya, seperti saat ini.
Ntah Givan atau Ganda, sepertinya Asya sama sekali tidak mau keluar dari dalam kelasnya, bahkan untuk ke kantin sekalipun.
"Eh Sya, ayo ke kantin lu masih inget kan?" tanya Erin dengan menaik turunkan kedua alisnya, seperti menginggatkan.
Sedangkan Asya yang tidak mengerti akan gerak gerik Erin, hanya menaikkan satu alisnya, pertanda 'apa?'.
"Itu, lho," seraya menyenggol lengan Karin yang ada disampingnya agar mengerti.
"Apa lu nyenggol lengan gua segala?" tanya Karin
"Aelah selow donk Rin, ini Asya dari tadi gak paham-paham, kan greget gua nya tuh, lu aja dh yang nginggetin dia, mentang-mentang tiap hari disamperin sama babang-babang cogan, berita hot dari kita dilupain, yekan" gumamnya seraya melirik ke arah Karin.
Sedangkan Asya hanya menatap kedua sahabatnya itu dengan penuh tanda tanya, dan Karin yang mendapatkan tatapan dari Erin itupun mengerti, lalu mencoba menjelaskan kepada Asya.
"Gua traktir, karna gua udah jadian sma Karel," ucap Karin menginggatkan dengan tatapan berbinar-binar juga raut wajah yang sangat aneh, senyum-senyum sendiri, karena ia teringat akan bayangan Karel saat menembaknya di cafe tempat favoritnya.
"Tuh, giliran lu yang cerita senyum senyum sendiri" jengah Erin seraya memutar kedua bola matanya.
"Oooohhh...itu, gua lagi males ke kantin, nitip aja yak, kek biasanya lu tau itu kn?" ingat Asya dengan wajah puppy eyyes nya, agar kedua sahabat nya itu mau.
"Aelah Sya, pake masang muka kek gitu lagi, iye-iye selow, lu takut disamperin salah satu babang cogan kn?"
"Itu lu tau alasan gua, thanks yh" balas Asya seraya beranjak dari tempat duduknya, lalu memeluk kedua sahabatnya.
Itulah Asya, klo bersama sahabat-sahabatnya pasti memakai kosakata 'lu gua' tapi kalau bukan pasti kosakatanya berubah menjadi 'aku kamu'.
Yh begitulah sikap Asya berubah, karena seseorang dimasa lalunya, yang membuatnya berubah sampai sekarang ini. Seseorang yang dulunya selalu ada, lalu ntah menghilang kemana jejaknya.
"Uutututu cayang, bisa juga ye meluk-meluk kayak gini,...tapi" ucap Erin seraya menggantungkan ucapannya itu, membuat Asya penasaran.
"Tapi apa Rin?" tanya Asya sambil lepaskan pelukannya.
"Sini-sini, gua bisikin, ini rahasia tau ntar kalo ada yang tau berabe ntar"
Karin yang tau akan hal itu pun berjalan lalu mengabaikan kedua sahabat sompraknya itu, bukan meninggalkan lebih tepatnya melarikan diri, dan menahan tawanya saat ia keluar dari kelas.Asya yang dengan tingkah polosnya itupun, dengan semangatnya menghampiri Erin, lalu Erin dengan serigaian jahatnya, Erin membisikkan sesuatu ke arah telinga Asya.
"Pas ada butuhnya aja" teriak Erin tepat di telinga Asya, lalu berlari keluar kelas menuju kantin.
"Erin sialan lu!" teriak Asya dengan ngegasnya, untung saja sebagian anak kelas tersebut sudah keluar menuju kantin, bayangkan saja kalau tidak.
"Kasar" ucap seseorang yang tiba-tiba datang masuk ke dalam kelasnya lalu menuju ke arahnya.
Asya yang tau siapa itu pun, bergegas duduk di bangkunya, lalu menyembunyikan kepalanya dalam tangan yang ia silangkan di atas meja. Dan berpura-pura untuk tidur, namun nahas, seorang tersebut sudah tau semuanya.
"Kamu akan bangun atau aku yang akan bangunkan dengan caraku!" ucap seorang tersebut dengan dinginnya juga dengan nada yang mengancam.
Asya yang tahu keberadaannya saat ini sedang terancam pun, lalu mendonggakkan kepala nya, dan menatap sang empu yang sedari tadi mengajaknya bicara itu, namun sama sekali tak ia gubris.
"Hhehehehe kak, kapan datengnya? Kek setan aja tiba-tiba dateng, terus kadang ngilang" basa basi Asya dengan cengengesannya, namun tetap saja, sosok itu tetap saja menatapnya dengan tatapan tajamnya.
"Ke kantin," tanpa basa basi Ganda menarik jemari Asya, lalu mengajaknya untuk bangkit dari tempat duduknya.
"Eum..kak, lagi gak enak badan, makanya gak ke kantin, lagian tadi aku udah nitip ke Erin sma Karin kok" jelas Asya.
"Justru itu harus makan, udah tau gak enak badan malah gak makan lagi, tambah kurus tuh nanti, lagian mana ada orang sakit bisa teriak ngegas kayak tadi hm?," balas Ganda santainya, lalu menarik Asya dan membawanya menuju ke kantin.
Sedangkan Asya tidak bisa menjawabnya dan hanya diam mematung dan mengikuti gerak langkah dari sang kakak kelasnya itu.
Inilah yang Asya tidak sukai dari sifat kakak kelasnya satu ini, selain dingin juga irit bicara, muka tembok, dan satu lagi yaitu sifatnya yang pemaksa, namun ntah apa yang merasuki para gadis yang ada disekolahnya ini, sampai tergila-gila pada sosok yang saat ini sedang menggandengnya.
Juga Asya tidak mau berhubungan apapun dengannya, karena apa, karena kekhawatiran nya yang saat ini telah terjadi, yap tatapan tajam dan menusuk dari para penggemar Ganda ini memaki maki dirinya, karena telah berani bergandengan dengan idola mereka, saat Sang Ganda itu yang selalu membuat Asya selalu toxic akan sifatnya, juga Ganda seorang most wanted yang sedang memegang tangannya ini tengah berjalan di koridor, dimana banyak pasang mata yang milhat itu semua.
Asya menggerutuki dirinya karena kenapa dengan bodohnya mengikuti arahan Sang Ganda si dedemit itu.
"Nggk usah peduliin mereka," ucap Ganda, karena tau dari sikap Asya yang sedari tadi menunduk saat memasuki koridor.
Asya yang mendengar tutur Ganda hanya diam saja, dan membatin 'Iya lu enak nyuruh gua gak usah peduliin, orang lu gak ngerasain gimana jadi gua kan' batin Asya geram.
Namun, saat itu Asya yang berada di belakang Ganda terkejut karena dengan tak sengaja telah menabrak punggung kokoh sang kakel. Saat itu juga Ganda berbalik, dan betapa terkejutnya Asya, jarak diantara mereka menipis, karena ketakutan. Asya pun meutup matanya, namun setelah itu ia merasakan dirinya direngkuh juga ditarik, ternyata Ganda merubah posisi Asya yang tadinya dibelakang menjadi di sampingnya, dan juga merengkuh bahu gadis nya itu.
"Berharap banget yang terjadi momen kiss?" ucap Ganda dengan mengangkat sebelah alisnya, yang membuat Asya ingin sekali mencakar-cakar muka Sang kakak kelas itu.
Asya pun hanya bisa menatap heran tapi dalam hati menggerutu 'Naudzubillah mau lu cium, gandengan ama lu aja ni dah nahan gatel' , hingga tak sengaja tatapannya bertemu dengan manik mata itu, manik mata yang terpancar akan ketajaman dan ketegasan.
"Dengar baik-baik semuanya, jangan pernah ada yang menganggu gadisku, gadis disebelahku ini adalah milik ku, mulai saat ini sampai selamanya!" ucap Ganda dengan penuh penekanan pada setiap kata yang diucapkannya.
"Dan jangan sampai ada yang menganggu nya, jika kalian berani menganggu nya, jangan harap bisa bernafas untuk esok hari!" lanjutnya dengan ekspresi yang tidak main-main juga pancaran matanya yang menghunus.
Semua siswa siswi yang awalnya berghibah ria, berbisik bisik, menjelek jelekkan Asya seketika itu diam membisu karena mendapat tatapan elang dari sang most wanted sekaligus cucu dari pemilik sekolah itu.
Asya toxic terus nih gara-gara Mas Ganda wkwkwk,
Jangan lupa vote and komennn😉
KAMU SEDANG MEMBACA
G vs G [HIATUS]
RomanceDua orang most wanted, yang paling ditakuti dan dipuja kaum hawa ini tengah memperebutkan seorang gadis kecil yang bisa membuat nyaman keduanya karena tingkah unik dan lucu yang dimiliki sang gadis kecil tersebut. Pertarungan selalu ada pada keduany...