15

403 61 3
                                    

!!! Warning !!!
Part ini dan selanjutnya akan mengandung keagamaan.
Mohon kebijaksanaannya!

Yuqi turun dari langit-langit kamar itu. Ia berjalan mendekati Tina dan yang lain.

" Aku akan membunuhnya... agar dia bisa menemaniku di kegelapan, " ujar Yuqi, tetapi dengan suara menyeramkan milik Mina.

" Kumohon... jangan, " ujar Minnie.

Yuqi tersenyum dengan mulutnya yang terobek lebar itu, " Unnie, " ujarnya dengan menggunakan suara Yuqi lalu merubah ekspresinya menjadi sedih, " Kumohon... tolong aku. "

Minnie pun terkejut. Ia ingin memegang tangan Yuqi, tetapi dengan segera Tina menahannya.

" Dia bukan Yuqi lagi, " ujar Tina.

Tina mengambil Alkitab kecil dari sakunya lalu segera membacanya. Yuqi pun seperti memberontak kesakitan.

Tina mengarahkan rosario yang ia pegang ke kepala Yuqi, " Tolong, pegangi tubuhnya, " ujarnya.

Manager Ji, Minnie, dan Shuhua pun segera memegangi tubuh Yuqi. Tenaga Yuqi cukup besar, tetapi mereka tidak menyerah begitu saja.

" Itu sudah cukup! " seru Yuqi dengan suara Mina, " Mati! Mati! Mati! "

Seruan yang ketiganya berhasil membuat Tina dan yang lain terdorong sampai menatap tembok kamar tersebut. Yuqi terduduk dengan kedua kakinya yang ia jadikan bantalannya.

Yuqi tertawa dengan suara Mina, " Mati, " ujarnya lalu mengambil pisau dari sakunya, " Mati! "

Yuqi mengarahkan pisau itu ke dada kirinya.

" Tidak! " seru Minnie dan Shuhua.

Namun, tiba-tiba tangan kiri Yuqi menahan pisau itu. Tangan kanan Yuqi pun terus mendorongnya sampai dada kiri Yuqi sedikit tertusuk.

" Berhenti! " seru Yuqi dengan suara miliknya.

" Sepertinya Yuqi melawannya! " seru Tina lalu mengisyaratkan yang lain untuk memegangi lagi.

Namun, saat mereka hendak berlari, beberapa tangan seram muncul dari bawah lantai. Mereka pun tidak bisa bergerak sedikit pun.

" Apa ini?! " tanya Manager Ji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Apa ini?! " tanya Manager Ji.

" Yuqi unnie, " teriak Shuhua.

Tidak lama, pintu kamar itu terbuka lebar. Jeongin dan yang lain berlari masuk. Jeongin pun segera berlari ke Yuqi untuk menahan pisau yang menusuk Yuqi itu. Manager Im, Soyeon, Soojin, dan Miyeon pun segera membantunya.

" Tidak! " seru Soyeon.

Akhirnya pisau itu terlempar ke arah lain. Yuqi pun seketika pingsan. Tangan-tangan seram yang memegang Tina dan yang lain pun menghilang. Mereka pun segera menghampiri yang lain.

Soyeon membelai rambut Yuqi, " Yuqi, " ujarnya pelan, " Kita disini. "

Manager Im segera mengambil lap kecil lalu menekan luka tusuk Yuqi. Walaupun tidak terlalu dalam, luka itu terus mengeluarkan banyak darah.

" Apa dia baik-baik saja sekarang? " tanya Minnie.

Tina menggeleng, " Aku belum yakin Mina akan melepaskannya begitu saja, " ujarnya.

Tiba-tiba mata Yuqi terbuka lebar. Namun, pupil matanya menjadi sangat kecil. Seluruh giginya berubah menjadi taring dan kuku panjang yang dengan cepat tumbuh di jari-jari tangannya. Mereka semua pun segera menahan tubuh Yuqi yang mulai melawan itu.

" Cepat ikat dia di kursi sekarang! " seru Jeongin.

Soojin pun segera mengambil kursi yang ada di depan meja rias kamar itu. Manager Ji pun segera berlari mengambil sebuah tali di ruang kerja sebelah. Mereka segera mengikat tubuh Yuqi disitu. Lalu Tina menutupi tubuh Yuqi itu dengan selimut.

Kemudian, Jeongin dan Tina segera membacakan beberapa doa dengan memegang rosario masing-masing yang diarahkan ke tubuh Yuqi itu.
Awalnya tubuh Yuqi pun seperti meronta-ronta kesakitan. Namun, tiba-tiba Yuqi justru tertawa dengan suara menyeramkan milik Mina.

" Kenapa dia tertawa? " tanya Miyeon.

Jeongin dan Tina sejenak saling menatap. Lalu mereka membacakan doa-doa kembali dan mengarahkan rosario mereka lebih dekat.

" Dia seperti bertambah kuat, " ujar Manager Ji.

Dan tiba-tiba kursi yang diduduki Yuqi bergoyang hebat dan cairan seperti darah yang keluar dari bagian kepala Yuqi.

" Apa dia terluka? " tanya Soyeon.

Kursi itu akhirnya berhenti. Tina dan Jeongin pun juga ikut berhenti. Lalu tidak lama, tubuh Yuqi terangkat terbang beserta kursinya. Tina dan Jeongin pun sedikit melangkah mundur.

Kemudian kejadian random pun terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian kejadian random pun terjadi. Yuqi beserta kursinya jatuh dan seketika kursi kayu yang terlihat tua itu hancur. Lampu di kamar itu yang mulai mati hidup mati hidup. Dan tiba-tiba suara teriakan yang sangat sangat keras terdengar. Mereka semua pun menutup kedua telinga masing-masing dan terlihat kesakitan saking kerasnya.

" Cukup Mina! " seru Tina.

Dan seketika suara itu menghilang dan lampu kembali menyala normal. Jeongin dengan perlahan membuka selimut yang menutupi tubuh Yuqi. Saat di buka, ia terkejut karena tubuh Yuqi sudah menghilang.

" Kemana dia? " tanya Tina.

Yang lain pun berlari mendekat untuk melihatnya sendiri.

" Dimana Yuqi? " tanya Minnie.

Soojin yang merasa ada orang di belakang mereka pun perlahan berbalik, " Itu... Yuqi, " ujarnya. Yang lain pun berbalik mengikuti arah pandang Soojin.

Mereka terkejut dengan kemunculan Yuqi yang sama menyeramkan seperti tadi. Ia berdiri begitu saja lalu perlahan tubuhnya terangkat melayang.

" Dia benar-benar marah sekarang, " ujar Jeongin.

---

***
**
*

Gimana part ini? Serem nggak?
Maaf klo masih ada kesalahan 🙏

Btw, happy 👀 1k 🎉
Gtau kenapa seneng aja...
Makasih yang udah setia baca ff ini 😚

Voment boleh dong...

Selamat malam 🍁

Enjoy bacanya ❤️

{Our} Sasaeng || GIDLE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang