11

427 67 10
                                        

!!! Warning !!!
Part ini dan selanjutnya akan  mengandung keagamaan.
Mohon kebijaksanaannya!


Tidak lama, pintu studio terbuka dengan kasar. Manager Ji dan Manager Im masuk bersama kedua orang yang langsung mendekati hantu wanita itu. Miyeon pun segera menarik Minnie dan langsung memeluknya.

Kedua orang itu membacakan beberapa doa lalu meletakkan sebuah rosario di depan hantu wanita itu. Dan seketika hantu wanita itu terlihat sangat kesakitan.

" Hancurlah! " seru kedua orang itu. Dan seketika hantu wanita itu menghilang menjadi asap.

Manager Ji membantu Yuqi untuk berdiri. Sedangkan, Manager Im segera menghampiri para member lainnya. Sekujur tubuh Minnie bergetar hebat. Ini baru pertama kali baginya melihat sesosok hantu sedekat itu.

" Dia hanya pesuruh, " ujar salah satu dari kedua orang itu yang berkelamin wanita, " Dia mendapat banyak energi jahat dari roh utama. "

" Apa dia bisa kembali lagi? " tanya Manager Ji.

" Roh tadi sudah menghilang. Tapi, tidak menutup kemungkinan ada roh-roh jahat lainnya yang datang, " ujar seorang lelaki.

Yuqi menggenggam tangan Minnie. Ia terlihat kwatir, " Unnie tidak apa? " ujarnya, " Kita disini. "

Kedua orang itu membacakan doa kembali di depan Minnie. Dan perlahan Minnie menjadi tenang.

" Tindakanmu terlalu beresiko, " ujar lelaki itu, " Tapi, kamu bisa menghambatnya untuk melukai temanmu. "

" Mereka adalah pasangan paranormal. Mereka mantan pastor dan biarawati, " ujar Manager Ji.

" Jang Tina dan Joon Jeongin, " ujar Manager Im.

" Apa mereka bisa membantu kami? " tanya Yuqi.

19.00

Akhirnya para member sampai di rumah dengan selamat. Mereka merasa sangat lelah hari ini. Yuqi pun hendak menuju kamarnya.

" Mau kemana? " tanya Shuhua.

" Ke kamar, " jawab Yuqi.

" Kamu yakin tidak butuh bantuan? " tanya Miyeon, " Gerak sedikit saja pasti memarmu itu sudah sakit. "

" Benar juga. Aku lupa, " ujar Yuqi.

" Kebiasaan ni anak, " ujar Soojin.

" Ayo ke kamar, " ujar Minnie.

" Unnie sudah tidak apa? " tanya Yuqi.

" Kenapa kamu harus menanyakan itu? Bukankah itu juga kamarku? " tanya Minnie lalu menarik Yuqi, " Ayo. "

" Seperti bukan Minnie unnie, " ujar Soyeon.

" Apa unnie juga berpikir sama denganku, " ujar Shuhua.

" Sejak kejadian di studio itu, sikap Minnie jadi aneh, " ujar Soojin.

Miyeon mengangguk, " Dia seperti terlalu posesif dan pendiam, " ujarnya.

" Berdoa saja tidak ada apa-apa, " ujar Soojin.

" Oh iya, nanti malam Ji oppa dan Im unnie jadi kesini, kan? " tanya Shuhua.

" Tentu saja, " ujar Soyeon, " Kenapa? "

" Aku seperti punya firasat buruk, " ujar Shuhua lalu melihat Minnie dan Yuqi yang mulai masuk ke kamar mereka.

" Jangan berpikir yang tidak-tidak, " ujar Soojin.

" Kita ke kamar dulu ya, " ujar Miyeon lalu pergi bersama Soyeon.

------

Yuqi meletakkan tas kecilnya di kasur. Ia melihat Minnie yang hanya terduduk diam di tepi kasur.

" Kenapa unnie? " tanya Yuqi dengan menghampiri Minnie.

" Tidak apa, " ujar Minnie.

" Sungguh? "

" Kubilang tidak apa! " seru Minnie yang hampir berteriak itu, " Kenapa kamu terus menanyakan keadaanku?! Bisakah kamu diam?! "

Yuqi perlahan melangkah mundur saking terkejutnya, " Ada apa denganmu, unnie? " tanyanya, " Aku hanya bertanya. "

Minnie mengatur napasnya, " Maafkan aku, " ujarnya.

Yuqi pun melangkah ke lemari untuk mengambil baju gantinya. Dengan kesal, Yuqi menutup pintu lemari lalu hendak pergi.

" Mau kemana? " tanya Minnie.

" Aku ganti sendiri bisa kok, " ujar Yuqi dengan memegang gagang pintu itu.

" Maafkan aku. Aku hanya terlalu lelah hari ini. Maaf. "

Yuqi berbalik lalu mendekati Minnie, " Aku yang seharusnya minta maaf unnie, " ujarnya, " Mungkin aku terlalu berisik sampai mengganggumu. "

" Terima kasih, " ujar Minnie lalu tersenyum, " Sini aku bantu. "

Minnie pun membantu Yuqi untuk mengganti pakaiannya. Karena kejadian aneh di studio tadi, Yuqi mempunyai memar baru di punggungnya. Memar itu lebih berasa sakit daripada memar di tengkuknya. Itu pun membuatnya sedikit susah bergerak sesuka hati.

Miyeon hendak mengambil air minum untuk dirinya dan Soyeon. Awalnya ia merasa takut sendirian, tapi mau bagaimana lagi, Soyeon sedang berganti, SooShu dan MinYu yang punya urusan sendiri di kamar masing-masing.

Ia mengambilnya dengan jantung yang terus berdetak kencang dan tubuhnya yang merinding.

" Apa ini? " tanya Miyeon melihat bulu-bulunya berdiri.

" Unnie, " panggil Soyeon dengan suara cukup keras dari kamar.

Miyeon pun segera berjalan kembali ke kamarnya dengan sedikit berlari. Namun, ia berhenti sejenak di dekat ruang tengah karena melihat beberapa orang yang sedang duduk di sofa ruang tengah dengan membelakanginya.

" Soojin? Shuhua? Yuqi? Minnie? Soyeon? " ujar Miyeon kebingungan.

Lalu salah satu dari beberapa orang itu berbalik dan menunjukkan wajah Miyeon dengan darah di seluruh wajahnya. Miyeon pun terkejut bukan main karena itu. Ia pun menjatuhkan kedua gelas yang berada di tangannya dan perlahan melangkah mundur. Namun, saat sudah beberapa langkah, ia merasa menabrak sesuatu di belakangnya.

Ia pun menelan ludahnya. Jantungnya semakin berdetak kencang. Lalu ia memberanikan diri untuk berbalik. Dan benar saja firasatnya, di belakangnya sudah ada wanita dengan tubuh basahnya dan wajah yang pucat pasi. Miyeon pun berteriak ketakutan. Wanita itu segera mencekik Miyeon sampai tubuhnya terangkat. Miyeon pun mencoba melawan, tetapi tenaga wanita itu yang sangat besar.

" Hantu! " seru Miyeon.

---

***
**
*

Gimana part ini? Menegangkan nggak? Maaf kalau nggak sesuai ya 🙏

Voment boleh dong... ✌️

Selamat malam 🍁

Enjoy bacanya ❤️

{Our} Sasaeng || GIDLE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang