Epilog

4 0 0
                                    

Aku melirik jam tanganku, memastikan tepat pukul 07.00 pagi. Kupastikan tasku sudah kuisi kotak bekal makan yang aku siapkan sendiri.

Kulangkahkan kaki menuju stasiun untuk memulai aktivitasku bekerja. Hari itu seperti hari-hari kerja lainya, kereta sungguh padat. Aku pun menunggu dengan sabar sampai bisa terangkut. Kupilih gerbong khusus wanita agar lebih aman.

Kadang terdengar umpatan-umpatan ibu-ibu yang saling terdorong karena rem masinis yang mendadak. Berusaha bagaimana untuk turun dari jejalan ibu-ibu yang tak ada space sama sekali. Harus bersiap di dua stasiun sebelum stasiun pemberhentian yang kita tuju. Aku menikmatinya.

Setelah turun dari kereta kulanjutkan langkahku menuju halte busway melewati jembatan penyebrangan bertinggat yang membuat betis kencang, tapi aku selalu mengatakan kepada diriku sendiri untuk tidak mengeluh. Sampai akhirnya terbiasa.

Kutunggu busway, dan lagi-lagi dengan sabar menunggu sampai bisa terangkut. Kadang sampai aku bisa menyempatkan sarapan bubur ayam.

Dengan perjalanan yang masih jauh, aku selalu suka dimana aku menikmati pemandangan sekeliling selama naik busway, walaupun perjalanan berulang membosankan tiap harinya. Bahkan sampe halte busway tujuan masih kulanjutkan dengan berjalan kaki atau naik ojek.

Tapi dengan perjalanan yang jauh dan melelahkan itu justru aku bisa mensyukuri ap yang telah aku capai. Itu caraku bertahan sampe saat ini untuk bahagia tanpa mengeluh.

Bahkan jika perasaan-perasaan sedihku kembali datang tanpa sebab, aku bisa meluakan kesedihanku lewat perjalanan panjang yang selalu kutempuh.

Ya..., hidup selalu berjalan kedepan, dan waktu selalu terlewati tanpa terasa.

Kebahagiaan itu kita yang memilih, seberat apapun kehidupan kita, dalam kondisi yang bagaimana, kita masih bisa bahagia dengan cara kita.

Bahkan setelah menangispun kita bisa tersenyum bahkan dengan perasaan lebih lega.

Dan itu yang aku rasakan sekarang. Aku tak pernah menyesal apa yang telah kulewati, bahkan aku bersyukur, Tuhan selalu menguatkanku dan aku berhasil melewatinya.

Aku akan selalu bahagia.


Hope of HappinessWhere stories live. Discover now