9. Inisial R - 2

27 2 0
                                    

*(9)

Salah aku, iya salah aku, aku tahu, aku sadar, jadi jangan terlalu berlebihan, bisa kan?.

Kamu hanya sedang beruntung
Kamu hanya sedang terpilih
Tidak lebih.

Karena Tuhan sangat menyayangiku
Menyadarkan sebelum terlambat
Mengiringi sebelum tersesat
Tapi ini terlalu cepat
Apa boleh buat.

Karena cinta tidak selamanya tepat pada tempatnya
Begitupun dengan sayang, sama.

Ini lebih baik
Walau ada yang namanya kesempatan ke dua
Kalau Tuhan berkehendak lain
Ya bisa apa.

Berawal dari kesalah pahaman berujung jadi penyesalan, kadang roda kehidup berputar seperti itu.

Tapi, tidak ada yang tahu bahwa esok akan lebih mengesankan dari pada sebelumnya.

Seperti sekarang ini, kesempatan datang tepat pada saat nya.

***

Tiga tahun berlalu
Kamu datang kembali berkunjung lalu singgah.

Kita akan segera dewasa
Bertemu banyak orang
Tapi aku hanya menginginkanmu jujur lubuk dalam hatiku.

"akupun sama" jawabnya.

Ahhhh rasanya luar biasa
Kata-kata mutiara indah sekalipun tidak bisa mewakili kisah kita.

Berbeda keinginan dan kemauan tidak jadi penghalang untuk berlangsungnya suatu hubungan, selagi masih dalam lingkup wajar ya gak papa jangan takut apalagi banyak positifnya. Iya gak?.

Kamu datang dengan kuda besi putihmu ahh aku jadi berasa bidadari kala itu, berangkat bareng pulang bareng indah bukan, kamu iri tidak? Coba bayangkan.

Ada rasa berbeda ketika tanganmu menyentuh tanganku
Ada aliran yang tidak bisa aku gambarkan lewat tulisan
Dan kini hanya tinggal kenangan.

Menyusuri jalan, menikmati angin malam menuju pasar malam yang ada disekitaran kosanku kala itu, berjalan beriringan, bicara ringan, sampai duduk berdua bersisian didepan penjual sate. Lucu sekali bau asap.

Aku gugup sekali, ingin rasanya segera pulang dan berteriak "aku bahagia".

Bisakah ini berlangsung lebih lama?.

***

Waktu sangat cepat sekali berlalu.

Berencana pergi berdua menghabiskan waktu hanya untuk sekadar makan bakso pinggir jalan yang sangat ku rindukan.

Lagi-lagi kejadianya kaya di ftv mirip atau enggak ya menurutku ini ftv banget.

Malam harinya kita sudah sepakat janjian dan dia bakal jemput aku sepulang sekolah, ahhh membayangkan nya pun aku sudah terbang jauh diketinggian.

Tapi sayang tidak seindah bayangan dan khayalan.

Sehabis kelas aku ada kumpulan eskul ku kira tidak akan lama tapi ini sudah lebih 30 menit sudah banyak pesan yang masuk, panggilan yang tak ku angkat.

Gelisah luar biasa, pengen nangis.

Ahhh Tuhan aku tidak bermaksud membuat dia menunggu dan memberi harapan palsu.

Rasanya gemeteran, deg-degan, bercampur jadi satu.

Aku pun memberanikan diri meminta izin pulang duluan dengan beralasan ada keperluan, dengan seribu macam cara akhirnya aku pulang dan keluar gerbang.

***

Berjalan pun seperti melayang tapi ini lebih menyerupai berlari, mata berkaca-kaca, dada sesak karena menahan tangis.

Maafkan aku
Maafkan aku
Maafkan aku.

***

"aku menunggumu dilapangan, Syl"
"banyak yang liatin aku"
"aku malu"
"aku nanyain kamu ke orang yang lewat, tapi tidak ada yang tahu"

"aku masih menunggumu"
"kamu masih lama?"
"kapan pulang?"
"Sylvia?"
"ini sudah berapa menit?"
"jam berapa ini?"
"udah sore bentar lagi magrib"
"lain kali aja ya makan baksonya. Aku pulang"

***

Pesannya satu persatu ku baca.

Dan air matapun sudah tidak terbendung lagi.

Apa-apaan aku ini
Membuatnya menunggu?
Dia jauh-jauh kesini
Bela-belain kesini
Meluangkan waktu berharganya
Dan apa yang telah kulakukan?.

***

Tbc

📚Sri_NM

Sebagian Dari Kehidupan (Aku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang