Bab 18 (2)

1.1K 39 0
                                    


"Iya tante saya Anandra Devano. Kok tante tau nama lengkap saya?" tanya Deva kebingungan.

Tasya menghela napas pelan lalu berkata, "Tante tau karena—"

"Ehh mending kita bicara di ruang tamu aja. Kasihan Reno nih gak bisa tidur entar dia." potong Kate sambil mengkhawatirkan kondisi Reno.

"Eh iya mama lupa. Ayok masuk. Kate kamu bawa Reno ke ruang tidur yang ada disebelah kamarmu ya." ujar Tasya yang langsung dibalas anggukkan oleh Kate.

"Kamu bantu Kate bawa Reno ke atas ya. Tante siapkan minuman buat kamu." lanjut Tasya.

"E-eh gak usah tante. Habis ini saya langsung pulang karena sudah larut malam. Nanti saya dicariin sama mama saya." ujar Deva dengan sopan.

"Ooh ya sudah, habis ini kamu ke ruang tamu ya ada yang ingin tante omongkan sama kamu. Sedangkan Kate kamu jagain Reno ya. Jangan lupa kasih dia air minum nanti." ujar Tasya yang langsung dibalas anggukkan Kate.

"Siap, komandan."

"Eh.. Iya tante."

Setelah itu mereka pun membawa Reno ke kamar yang tepatnya berada disebelah kamar tidur Kate. Setelah dibuka pintu kamar tersebut, Kate dan Deva membawa Reno ke tempat tidur. Kate pun langsung menyelimuti Reno dengan selimut.

"Ok deh, lo langsung turun aja. Kasihan mama gue entar lama tungguin lo. Oh iya makasih juga sudah jagain Reno sama antarkan kita pulang. Gue gak tahu harus balas apa." ucap Kate yang membuat Deva tersenyum.

"It's okay. Gue sebagai lelaki sejati gak mungkin biarkan sahabat gue sendiri dan sahabat dari pacar gue. Oke deh gue balik dulu ya. Bye.. " ujar Deva sambil melambaikan tangannya dan langsung dibalas lambaian tangan Kate.

Kate pun mengambil kursi lalu duduk didekat Reno. Kate memerhatikan wajah Reno dengan teliti. Mata,hidung,mulut dan juga rahang yang membuat semua kaum hawa menjerit. Seharusnya Kate bersyukur karena yang menjadi pasangan Reno ialah dirinya sendiri. Namun karena sikapnya yang menyebalkan yang membuat Kate membencinya setengah mati.

Namun lambat laun seiring berjalannya waktu, Kate merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan selama ini. Setiap melihat wajah Reno, jantungnya selalu berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Pertamanya Kate merasa bahwa ini cuma hal-hal biasa saja, tapi lama-kelamaan ia mulai sadar dengan rasa tersebut. Rasa yang pernah dialami oleh semua orang yang tak lain adalah rasa cinta.

Padahal first impression saat bertemu Reno ialah playboy karena sejak smp Reno suka gombal cewek sana-sini bahkan guru pun juga digombalin yang membuat semua guru disana kesal dengan sikapnya. Tak hanya itu juga, ia juga sering mempermainkan perasaan cewek dari kakak kelas hingga adik kelas.

Tapi yang membuatnya bingung, kenapa semua wanita malah menjerit ketika melihat Reno, bukan menghujat,menghina atau sebagainya. Tapi sejak saat Reno bertunangan dengan Kate karena sebuah perjodohan, sikap Reno berubah. Tak semua sikap yang berubah, tapi ya paling hanya berubah sekitar 50% an.

Sejak itu juga Reno berhenti menggombal cewek sana-sini, terutama guru. Bahkan ia juga berhenti mempermainkan perasaan cewek. Ya walau siswi disekolahnya sebagian mendukung dan sebagian tidak setuju dengan hubungan Kate dan Reno, tapi mereka tidak bisa melawan Kate bukan karena popularitasnya.

Melainkan karena sifat Kate yang bisa dibilang lumayan sangar, selain itu juga ia pernah mengikuti ekstrakulikuler Taekwondo. Jadi siapa yang berani macam-macam dengannya, maka siap-siap kamu akan mengalami yang namanya patah tulang, terutama laki-laki.

Seharusnya Reno bangga dan bersyukur telah memiliki Kate karena Kate juga merupakan idaman dari kaum adam. Begitu pun sebaliknya.

Sebelum Kate meninggalkan kamar tersebut, Kate berbisik pelan ditelinga Reno dengan suara lembut.

"Kamu tidurnya baik-baik ya. Have a nice dream and i love you." bisik pelan Kate lalu mencium kening Reno pelan. Setelah itu ia keluar dari kamar dan kembali ke kamarnya karena ia sangat lelah dan ingin kembali bermimpi.

Kate berharap semoga nanti ke depannya bakal tidak ada hal-hal buruk yang terjadi diantara mereka berdua.

🔴🔴🔴🔴

Deva dan Tasya, mama Kate pun sudah berkumpul di ruang tamu sesuai janjinya. Pada saat itu Kate masih di kamar.

Keadaan pun hening sejenak, lalu Tasya pun memulai pembicaraan.

"Kamu beneran Anandra Devano kan?" tanya Tasya untuk memastikan bahwa itu benar atau tidak.

"Iya tante saya Anandra Devano." jawab Deva.

Tasya pun menghela napas pelan lalu ia berkata, "Kamu anaknya Junia Herlina bukan?" pertanyaan dari Tasya membuat Deva terkejut setengah mati karena mamanya Kate tau nama dari alm.mamanya .

"E-eh iya benar tante. Tante kok tau nama mama saya? Emang tante siapanya ya?" tanya Deva yang masih kebingungan dengan semua ini. Ia juga tak tahu siapa yang memberi tahu nama mamanya pada Tasya.

Tapi Deva masih berpikir jernih, ia pikir mungkin mamanya Kate itu sahabat dari alm.mamanya sendiri cuma Deva tak tahu hal itu.

"Hufht.. Nanti jam 3 sore tante mau ketemuan sama kamu di restoran ayam bakar crispy nanti. Kamu jangan khawatir sama harganya nanti karena tante yang bakal traktir kamu. Tante disana mau bicara serius tentang hubungan tante dan alm.mama kamu." ujar Tasya.

"Hmm ok tante. Yasudah saya pamit pulang dulu ya tante." pamit Deva sambil mencium tangan Tasya.

"Yasudah hati-hati dijalan ya, nak." balas Tasya yang langsung dibalas anggukkan Deva.

Setelah Deva pergi dari rumahnya, Tasya pun kembali ke kamar sambil merenungkan sesuatu apakah ia lebih baik menceritakan kepadanya atau dirahasiakan saja. Tapi menurutnya lebih baik diceritakan saja pada anaknya supaya dia tahu alasan mengapa sahabatnya sendiri atau mamanya Deva bisa meninggal saat Deva masih kecil.

Hmm.. Mungkin aku harus ceritakan ini pada anakmu. Maafkan aku,Jun. Batin Tasya dalam hati.

Lalu ia pun kembali tidur karena waktu sudah hampir menunjukkan pukul 2.

Haii guyss!!
Jangan lupa vommentnya ya!
See you next part!

Salam dari,
RPH pacar Hyunjin

Bad Boy Vs Crazy Girl Where stories live. Discover now