BAB 32

595 33 1
                                    


"Sampai kapan lo sembunyiin ini dari Kate?" ujar Deva sambil memakan chiki yang barusan ia beli.

Reno terdiam.

"Ren, walau kalian bukan siapa-siapa lagi. Tapi setidaknya lo beritahu dia supaya dia gak khawatir sama lo terus." saran Given karena gregetan melihat Reno yang terus menyembunyikan hal yang sangat penting dari Kate.

"Ven, bukannya gue gak mau kasih tau. Tapi gue gak mau dia khawatir tentang keadaan gue sekarang." ujar Reno lemas.

"Tapi itu lebih baik Ren. Kate justru harus tau tentang ini supaya dia bisa semangatin lo terus, nemanin lo kalo lo mengalami kesusahan." ujar Deva.

"Iya gue ngerti Dev. Tapi gue takut kalo dia bakal benci sama gue setelah dia tau penyakit yang gue alami. Lo tau kan penyakit gue nih serius. Kalo cuma demam biasa, gak enak badan, batuk it's okay lah. Nah masalahnya gue mengidap gagal ginjal. Gue awalnya gak percaya kalo penyakit ini muncul dalam diri gue. Tapi lama-kelamaan gue percaya. Apa mungkin ini memang takdir gue?" ujar Reno pasrah melihat keadaan dirinya.

"Hushh siapa yang suruh lo ngomong gitu? Lo gak boleh nyerah gitu aja. Lo harus bisa buktiin kalo lo itu kuat. Lo harus kuat. Demi Kate."  balas Deva

Demi Kate.

"Lo tau kan siapa yang sudah bikin lo gak jadi cowok playboy lagi? Lo tau kan siapa yang suka bikin lo tertawa bahkan lo sering melamun kalo makan sama kita karena mikirin dia terus? Siapa lagi kalo bukan Kate. Dia tuh sumber kebahagiaan lo, Ren. Lo jangan sampai sia-siain cewek seperti dia. Cewek seperti dia tuh bisa dibilang langka loh. Padahal banyak cowok yang kejar dia tapi dari semua cowok yang terpilih itu lo. Lo Reno. Lo harusnya bersyukur bisa milikin dia. Ya walau sekarang kalian sudah bukan siapa-siapa lagi. Tapi setidaknya lo bisa ngerasain yang namanya sesuatu yang indah di dalam diri lo.

Rasanya ketika lo disayang sama seseorang selain orang tua lo, ketika dia khawatirin keadaan lo ketika lo jatuh sakit. Ketika dialah orang yang selalu bikin lo bahagia dan juga sedih karena kesalahannya. Tapi itu tak membuat lo benci kan sama dia? Tapi justru lo makin jatuh ke dalam dirinya. Itulah cinta. Cinta tanpa memandang siapapun dari fisik maupun mental. Lo tau, gue sebenarnya iri sama hubungan kalian. Hubungan kalian tuh bisa dibilang melebihi kata 'romantis'. Gue sebenarnya udah berharap kalian terus bersama sampai kakek-nenek. Tapi takdir berkata lain.

Tapi walau lo udah gak sama Kate lagi. Setidaknya lo jangan tiba-tiba terpuruk dan jatuh sakit. Justru itu yang bikin Kate khawatir sama lo. Mungkin walau kalian udah pisah tapi pasti ada rasa yang masih terpendam di kalian. I know that.

Jadi gue mohon, mending lo cerita aja sama Kate supaya kalo kita berdua gak bisa nemenin lo, setidaknya ada Kate yang bisa nemenin lo." Ujar Deva panjang lebar.

"Wow kusungguh terpana dengan kata-katamu hyung." Ujar Given sambil tepuk tangan karena ini pertama kalinya Deva berbicara sepanjang itu. Biasanya dia berbicara sepatah dua kata atau bahkan tidak sama sekali. Tapi ini..

Reno saat ini tengah berpikir. Apa benar lebih baik ia memberitahu yang sebenarnya kepada Kate? Atau memilih untuk merahasiakannya saja?

"Gue harap lo berpikir dulu sebelum bertindak. Tidak perlu mikirkan risikonya karena nanti lo bakal stress dengan itu. Lo sakit jadi lebih banyak istirahat. Kalo lo perlu bantuan lo bisa chat gue ataupun Given. Ya gak ven?"

"Yoi bro. Kalo butuh apa-apa, lo bisa manggil kita berdua. Ayo kita pergi ke kelas. Kita bisa bicara ini pas pulang sekolah."

"Ayok skuy."

••••••

"Kate, lo kok dari tadi melamun terus? Lo mikirin apa sih?" Ujar Alexa sedikit kesal karena sedari tadi Kate hanya melamun dan ketika ditanya pasti cuma jawabnya 'hmm'.

Feeling gue kok gak enak. Mana kata-katanya selalu terngiang-ngiang dikepala gue lagi. Dan kata-katanya menunjukkan kalo dia bakal pergi selama-lamanya. Jangan bilang dia ada suatu penyakit tapi dia gak mau cerita sama gue karena gak mau gue khawatir tentang itu? Hmm entar kutanyain dia aja deh pas pulang sekolah.

"Kate??"

"Eh iya kenapa?" Tanya Kate setelah bahunya dipukul oleh Alexa

"Lo kalo ada masalah cerita sama kita. Gak usah pakai di pendam segala. Kan kitanya jadi khawatir sama lo." Ujar Tarra yang disambut anggukkan dari Alexa dan Lucia.

"Thankyou loh udah khawatirin gue. Tapi gue gak ada masalah kok. Tadi gue habis halu kapan ya gue punya pacar kayak Jaehyun?" Bohong Kate.

"Astaga sampai segitu melamunnya lo. Gue pikir lo kenapa tadi." Ujar Alexa sambil menghela napas lega.

"Enak aja lo. Jaehyun tuh punya gue. Main Embat aja lo." Ujar Lucia tak terima.

"Gak ya Jaehyun tuh punya gue. Kan first love lo Taeyong, bukan Jaehyun." Ujar Kate yang membuat Alexa dan Tarra menggeleng-gelengkan kepalanya sekaligus ia tak mengerti apa yang mereka bicarakan karena mereka non-kpopers. Yang ia tahu hanya Lee Minho, Exo, BTS dan Blackpink.

"Itu dulu, sekarang gue oleng ke dia karena comeback kemarin." Ujar Lucia

"Bodo amat yang jelas Jaehyun milik gue."

"Milik gue."

"Milik gue."

"Haess udah-udah. Gitu aja pakai kelahi sekarang. Mending kita balik ke tempat duduk. Tuh pak Bram udah datang."

Akhirnya mereka kembali ke tempat duduk mereka dan benar, Pak Bram selaku guru prakarya datang ke kelas Kate dan mereka pun belajar seperti biasa.

Tapi Kate tak bisa konsentrasi karena kata-kata Reno yang terus terngiang-ngiang di otaknya sampai-sampai ia dimarahi Pak Bram karena tidak fokus belajar.

"Pak saya izin ke toilet." Izin Kate karena ia ingin merefleksikan dirinya sambil berjalan-jalan dilorong sekolahnya.

Setelah mendapat izin dari Pak Bram, Kate pun langsung pergi berjalan-jalan mengitari sekolah dan saat ia melewati UKS ia tak sengaja melihat sosok laki-laki yang terbaring lemas di ranjang. Saat ia mendekati jendela, sosok itu mirip sama Reno. Apa jangan-jangan itu beneran Reno?

Tanpa berpikir panjang, Kate pun langsung memasuki uks itu dan secara perlahan-lahan ia mulai mendekati ranjang dan saat ia mulai didekat ranjang ia melihat sosok tersebut dan benar, itu Reno.

Wajah yang ia kenal segar kini menjadi pucat pasi. Orang yang ia kenal kuat gagah kini menjadi lemas terbaring di ranjang. Ini pasti ada yang tidak beres pikirnya.

Saat tadi kelas Reno ada pelajaran olahraga, ia tak melihat Reno sama sekali disana. Yang ada cuma Deva dan Given. Lantas kemana perginya Reno? Itulah yang terus ada dipikirannya dan sekarang sudah terjawab.

"Ren, lo sakit apa sih sampai lo terbaring lemas disini? Ini pertama kalinya gue keadaan lo seperti ini. Biasanya lo semangat dan juga segar, tapi sekarang? Lo menjadi seperti ini. Lo bikin gue khawatir tau gak?" Ujar Kate sambil mengelus pelan wajah Reno yang pucat pasi.

ANNYEONG GUYSS!!
MASIH NUNGGU UPDATE YA?
MAAF GUYS KARENA AKHIR² INI AKU JARANG BUKA WATTPAD
TAPI MAKASIH LO YANG UDAH NUNGGU🙏🙏

DAN AKU MELIHAT KOMENTAR DARI PART SEBELUMNYA, SEPERTINYA KALIAN GAK RELA SAD ENDING YA
NANTI DILIHAT SAJA YA SAMPAI EPILOG NANTI😁😁

JANGAN LUPA VOMMENT YA KARENA 1 VOTE SANGAT BERARTI BAGI AKU

SEE YOU NEXT PART👋


From,
RPH pacar Hyunjin

Bad Boy Vs Crazy Girl Where stories live. Discover now