Kabar mengenai cederanya ketua klub musik Kim Jaejoong menyebar secara cepat di sekolah.
Seluruh siswa benar-benar khawatir dengan keadaan namja itu dan juga nasib festival perayaan ulang tahun sekolah yang waktunya tinggal menghitung hari.
Bagaimanapun juga klub musik benar-benar menjadi salah satu klub yang berperan yang besar dalam memperingati ulang tahun sekolah.
Sebagian kesuksesan festival perayaan ulang tahun itu tergantung dari hiburan yang di suguhkan oleh klub musik.
Karena para siswa yang bernaung dalam klub tersebut memiliki bakat yang tidak bisa di remehkan lagi, pertunjukkan mereka selalu sempurna layaknya artis papan atas dan tentu saja penampilan mereka selalu di nantikan oleh para pengunjung yang datang ke sekolah mereka.
“Ini benar-benar masalah besar, jadi sekarang kami harus bagaimana Ketua?” tanya Kibum. Ia mewakili Jaejoong menghadiri rapat dadakan yang Yoochun adakan di ruangannya yang di hadiri para ketua klub yang sudah memiliki tugas masing-masing.
“Tenanglah, pertunjukkan kalian akan tetap berlanjut hanya saja ada sedikit perubahan pada pertunjukkan yang seharusnya ketua kalian lakukan. Kepala sekolah sudah menyerahkan semuanya padaku. Aku akan memikirkan lagi alternatif lain, serahkan saja padaku. Kalian jaga diri dan kesehatan kalian baik-baik. Karena sebentar lagi adalah harinya.” Yoochun memang selalu terlihat tenang dalam situasi apapun, itulah yang membuatnya memang pantas menjabat sebagai Presiden Sekolah.
Semua masalah di atasinya dengan baik.
“Kalian bisa bubar sekarang, kecuali kau Kim Kibum dan Jung Yunho.” para Ketua Klub ekstrakulikuler pun membubarkan diri hingga tersisa Kibum dan Yunho disana.
“Apa ada ide dari kalian berdua?” tanya Yoochun pada Kibum dan Yunho.
Kibum menggeleng. “Tidak.”
Yunho juga hanya diam tidak berniat menjawab.Perasaannya masih di penuhi rasa bersalah pada Jaejoong sehingga ia kurang fokus akhir-akhir ini. Yunho sudah kehabisan ide. Yang ia pikirkan saat ini hanyalah mendapatkan maaf dari Jaejoong bagaimanapun caranya itu. Apapun akan dilakukannya.
Junsu menghela nafas, jujur saja tanpa perlu di tanya pun ia dan Yoochun sebenarnya tidak mempunyai ide juga.
“Aku.. menawarkan solusi untuk ini semua.”
Semua mata tertuju pada pintu masuk ruangan Yoochun.
Disana, namja bertubuh jangkung dengan dua orang di belakangnya yang tertutupi oleh tubuh jangkungnya masuk begitu saja tanpa persetujuan dari sang pemilik ruangan.
****
“Sebenarnya apa yang kau rencanakan Taeyeon-ah. Mengakulah padaku sekarang!” Kibum menghalangi jalan Taeyeon saat yeoja itu kembali tertangkap sedang mengambil foto Kibum secara diam-diam.Bukan hanya kali ini Kibum menangkap yeoja itu sedang mengawasi gerak-geriknya dan Jaejoong. Sudah lama bahkan mungkin semenjak mereka memikirkan tentang perayaan ulang tahun sekolah.
“Apa tujuanmu melakukan ini sebenarnya?” tanya Kibum lagi.
Yeoja itu bungkam. “Kali ini aku benar-benar tidak akan membiarkanmu lagi. Aku tanya sekali lagi, sebenarnya apa maksudmu melakukan itu?” Kibum menatap tajam yeoja bertubuh mungil yang kini tertunduk di hadapannya.
Pikiran Kibum yang memang sedang penuh dengan berbagai masalah akhirnya tidak dapat lagi mengontrol emosinya ketika melihat yeoja itu hanya diam saja padahal dengan jelas Kibum telah bertanya dua kali pada yeoja bertubuh mungil bersuara indah tersebut.
“KATAKAN PADAKU!” pekik Kibum.
Taeyeon melotot. Namja wakil ketua klub musik yang selama ini dikenalnya manis dan ramah mendadak berubah kasar padanya. Bahkan Kibum tak segan-segan mencengkram dagu Taeyeon yang lebih pendek darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Story [YUNJAE] ✔
Fanfiction[YUNJAE] "Kisah seorang namja cantik yang begitu membenci musim dingin seperti halnya ia membenci semua masa lalunya, ketika masa lalu itu datang kembali membuka luka lama yang tergores di hatinya. Kesalahpahaman, persahabatan, kebencian, dan cinta...