“Dasar bodoh.”
Yunho menoleh. Changmin mengatainya dengan santai tanpa melihatnya.
“Apa maksudmu?” tanya Yunho.
“Hyung bodoh. Hyung bodoh karena hyung sudah melukai orang yang hyung cintai dengan tangan hyung sendiri.” Changmin tersenyum sinis sambil memeluk toples cemilannya.
Emosi Yunho mendadak naik, dengan gerakan cepat ia menghampiri Changmin dan mencengkram kerah kaus yang di gunakan dongsaengnya itu.
Bahkan tangannya sudah membentuk kepalan tinju. Changmin hanya mendecih.
Yunho semakin mempererat cengkramannya dan sedikit lagi akan memukul dongsaengnya itu.
“Kau tahu? Aku tidak sengaja melakukannya!” Yunho berteriak dengan penuh emosi.
BUGH!
Kepalan tangan itu hanya memukul sofa.
Tentu saja, mana tega Yunho kalau harus memukul adik kesayangannya sendiri hanya karena ia emosi?
Itu mustahil.
“Ya, aku tahu. Tapi yang aku sesalkan karena hyung sudah menyiksa Jaejoong selama ini.” kata Changmin lagi.
Wajahnya masih terlihat santai meski Yunho baru saja memberikan tinju yang keras pada sofa dibelakangnya.
Bahkan di saat seperti itu ia masih sempat mengambil keripik kentang dari dalam toples dan memakannya.
“Kapan aku menyiksa Jaejoong?!” suara Yunho meninggi, di tuduh dan di tuduh membuatnya muak.
Bukan hanya Changmin yang juga menuduhnya saat ini, seluruh siswa di sekolahnya pun menghujat Yunho.
Entah datangnya dari mana rumor tersebut, mereka membicarakan kalau Yunho sengaja mencelakakan Jaejoong agar Jaejoong gagal memberikan pertunjukkan pada perayaan ulang tahun sekolah dan nama Yunho semakin bersinar di sekolah.
Entahlah mereka mendapatkan pemikiran licik tersebut dari mana.
Bahkan mereka mengait-ngaitkan semua kejadian yang terjadi pada Jaejoong—saat Jaejoong di pecat dari jabatan ketua klub musik—adalah ulah Yunho juga.
Sekolah benar-benar sudah penuh dengar berbaga rumor tidak bebar mengenai dirinya dan Jaejoong.
“Sejak kita akan pindah ke Jepang dulu.” Changmin dengan santai kembali mengunyah keripik kentangnya.
“Hyung menyiksa perasaan Jaejoong-hyung selama bertahun-tahun. Tanpa kepastian, tanpa hyung mengungkapkannya. Tanpa hyung memberinya bahkan sedikit harapan. Bukankah hyung sekarangpun masih mencintainya?” tanya Changmin.
“Kenapa hyung terus menyiksanya? Kenapa hyung tak juga menyatakan? mengatakan kalau hyung juga mencintainya? haruskah Jae-hyung yang melakukannya lagi? dan hyung tidak menjawabnya lagi, tidak berkata yang sejujurnya! Dan membuat hatinya sakit terus!” lanjut Changmin.
Entah apa yang sedang dipikirkan dan direncanakan Changmin saat ini sampai ia berani menantang emosi sang hyung sampai seperti ini.
“Jangan sok tahu!” sepertinya emosi Yunho sudah mencapai puncaknya saat ini hingga Yunho pun tidak pikir panjang lagi untuk membela dirinya dan menyakiti Changmin.
BUGH!
Aww.. ternyata bukan mustahil Yunho memukul adiknya itu.
Lihatlah, ia memukul Changmin dengan mudahnya hingga adiknya itu meringis kesakitan dan berlari keluar rumah. Pasti mengadu pada kekasihnya—Kyuhyun bukan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Story [YUNJAE] ✔
Fanfiction[YUNJAE] "Kisah seorang namja cantik yang begitu membenci musim dingin seperti halnya ia membenci semua masa lalunya, ketika masa lalu itu datang kembali membuka luka lama yang tergores di hatinya. Kesalahpahaman, persahabatan, kebencian, dan cinta...