0.7

11.5K 1.6K 175
                                    

"Eh Rowoon! Jangan lari-larian! Astaga Rowoon!!" aku memekik ketika Rowoon meluncur dari samping tangga dengan posisi telungkup dan mendarat dibantal lantai yang memang disiapkan dibawah.

"Rowoon!! Kamu kenapa lari-larian?" tanyaku menghampiri Rowoon yang sudah berdiri dan tampak baik-baik saja.

"Seru kan kalo meluncurnya telungkup?" ujar Mingyu sambil merentangkan tangannya, meminta Rowoon masuk ke dalam pelukannya.

Tangga di rumah Mingyu ini memang agak unik, disamping anak tangga ada semacam perosotan yang sepertinya diperuntukkan untuk Rowoon atau Yujin dengan bantal lantai yang digunakan untuk tempat mendarat. Dan Rowoon tadi meluncur dengan posisi yang benar-benar berbahaya ketika mendengar suara Mingyu pulang.

Aku hampir jantungan karena Rowoon berbuat begitu, tapi Mingyu justru malah tertawa dan bilang; seru kan kalo meluncurnya telungkup?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hampir jantungan karena Rowoon berbuat begitu, tapi Mingyu justru malah tertawa dan bilang; seru kan kalo meluncurnya telungkup?

YANG BENAR SAJA!!

"Kamu gila yah?!! Itu bahaya!!" omelku.

"Nggak bakalan jatuh kok."

"Ya tapi tetep aja bahaya!!"

"Iya, iya, jangan marah-marah terus. Yujin, mandi dulu baru nonton TV," ujar Mingyu sambil menggendong Rowoon yang masih memakai baby bathrobe. Iya, Rowoon baru saja selesai mandi sore.

Yujin lalu naik ke kamarnya, sementara aku mengambil alih Rowoon dari pelukan Mingyu, ingin memakaikan Rowoon pakaian. Mingyu mengikutiku ke kamar Rowoon.

"Rowoon nakal nggak hari ini?" tanya Mingyu duduk dikasur Rowoon.

"Hari ini Rowoon kebanyakan tidur. Dia tidur dari siang sampai sore."

"Hm? Masa? Kalo sama aku tidurnya cuma sejam dua jam."

"Kamu tinggal kali tidurnya," ujarku sambil memakaikan piyama untuk Rowoon. "Anak seumuran Rowoon kalo tidur nggak boleh ditinggal, gampang kebangun."

Mingyu membentuk huruf 'O' dengan mulutnya sambil mengangguk-angguk, lalu mengeringkan rambut Rowoon dengan baby bathrobe.

"Semalam Rowoon tidur sendiri disini?" tanyaku pada Mingyu karena semalam Rowoon nggak tidur bersama kami.

"Thama una."

"Sama noona?" ujarku dan Rowoon mengangguk dengan antusias. Ya, aku sudah mulai terbiasa dengan ucapan Rowoon sekarang. Wah, sepertinya aku memang berbakat memahami bahasa bayi.

"Kadang Rowoon tidurnya sendiri juga disini," ujar Mingyu yang tengah memakaikan lotion pada Rowoon, "kalo kebangun biasanya dia suka menyelinap masuk ke kamarku—maksudku kita. Kalo sama Yujin, biasanya kalo dia lagi manja aja."

"Mandiri juga umur segini tidur sendiri."

"Kan tuntutan juga," cicit Mingyu sambil tersenyum kecut, tapi sedetik kemudian sudah ceria kembali sambil menggendong Rowoon seperti pesawat terbang.

Daddyable | Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang