Kangen aku nggak? Kangen nggak?
Maafin yah aku mulai jarang update, aku masih sibuk di rl temen-temen :<___
Mingyu Pov
"Kalau tidak bobo ... digigit nyamuk," kuakhiri nyanyian lagu tidur untuk Rowoon ketika melihat si chubby kesayanganku tertidur pulas.
Setelahnya aku bangkit pelan-pelan dari kasur, lalu keluar dari kamarku, pergi ke bawah, dan melihat Jihan tengah merajut sesuatu.
"Hei, kamu udah berapa kali kubilangin? Istirahat, kamu kan begadang lagi malam ini."
"Hm? Iya, tunggu."
"Ngerajug apa sih?" tanyaku sambil duduk di sebelahnya.
"Syal buat Hoshi."
Aku mendelik. "Siapa?"
"Hoshi, temen webtoon-ku, tau kan?" ujarku. "Nggak usah cemburu. Kamu udah kubuatin, tuh dimeja."
Aku melihat kearah meja dan hanya ada sebuah sapu tangan. Kuambil sapu tangan tersebut dan ketika kubuka, ada namaku disudut kanan sebelah kiri.
"Dih nggak romantis," cibirku. "Orang lain kamu buatin syal, tapi suami sendiri cuma sapu tangan."
"Halah, kaya kamu romantis aja," balas Jihan cuek sambil menyelesaikan rajutannya dan menggunting benangnya. "Lagian kalo syal kan cuma bisa dipakai pas musim dingin."
Aku mengernyit. "Hubungannya apa sama sapu tangan?"
"Kalo sapu tangan bisa dibawa setiap hari, jadi kamu bisa bawa dan pakai setiap hari, kalo syal kan cuma bisa musim dingin aja."
"Siapa yang ngajarin gombal sih?"
"Kamu," katanya acuh.
"Yujin sama Arsen kemana sih?" tanyaku karena tidak melihat batang hidung putriku serta temannya yang menyebalkan itu.
Ya, setelah Yujin menginap semalam di rumah Arsen minggu lalu, minggu ini Arsen yang menginap di rumahku. Sayangnya, bocah kurang ngajar itu menginap bukan semalam tapi tiga malam.
Untung saja hari ini anak itu pulang. Aku sudah ingin melemparnya keluar jendela jika saja tidak ingat itu anak tetangga. Sumpah, Arsen itu lebih menyebalkan ketika orang tuanya tak ada, tapi dia sangat penurut pada Jihan dan Yujin.
"Mereka ke minimarket ta—"
"Kami pulanggggg!"
Dari arah pintu Yujin dan Arsen masuk dengan plastik ditangan mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Kim Mingyu
Fanfiction"Bagaimana bisa aku benci hujan? Karena itulah yang membuatku bertemu kembali denganmu."