Epilog

12.6K 1.3K 78
                                    

"Jia! Jangan!"

Klontang!

Mingyu mendesah frustasi sambil memegangi kepalanya yang bisa saja meledak detik itu juga. Dipandangnya makhluk kecil dihadapannya yang tengah memainkan tepung yang sudah berserakan di lantai.

"Jia, Ayah udah bilang jangan," ujar Mingyu yang masih mencoba bersabar menghadapi tingkah anak bungsunya yang baru saja menginjak usia tiga tahun itu.

"Edak?"

"Bukan. Itu bukan bedak, itu tepung."

"Epung?"

"Buat dimakan-JANGAN DIMAKAN!" pekik Mingyu segera menghentikan tangan Jia yang hendak menyuap tepung ditangannya itu ke mulut. "Harus diolah dulu, baru boleh dimakan. Mandi yah? Ayah mandiin."

"Olah? Eonnie?"

"Bukan, bukan, sekolah. Diolah, dibentuk jadi makanan. Yuk, sini mandi," ujar Mingyu menggendong Jia yang sudah berlumuran tepung disekujur tubuhnya.

Kim Jia, begitulah nama yang terangkai untuk makhluk kecil di dalam pelukan Mingyu sekarang ini. Dimana nama itu diberikan secara khusus untuk mengingat seorang Yoon Jia. Sudah enam tahun berlalu sejak kematiannya dan selama itu, baik Mingyu ataupun Jihan mencoba untuk kembali menjalani hidup mereka. Hingga akhirnya kedatangan makhluk kecil ini menambah momen-momen baru dalam hidup mereka.

"Jangan dijilat busanya ih, beracun nanti," ujar Mingyu.

Jujur saja, Mingyu menyesal mengikuti keinginan Jihan untuk menamai anaknya dengan nama ini karena lihat sekarang, betapa nakalnya anak ini. Mingyu nggak ingin berpikiran buruk, tapi Jia kecil benar-benar sama nakalnya dengan Yoon Jia, jika diamati dari cerita orang tua Jihan mengenai betapa aktifnya Jia saat kecil dulu.

"Gyu? Gyu!"

Mingyu menengok ke arah pintu kamar mandi. "Apa?!!" teriaknya.

"Dimana?"

"Di kamar mandiii!"

Pintu kamar mandi terbuka dan menampakan sosok Jihan yang tengah tersenyum manis pada Mingyu yang sedang memandikan Jia.

"Mamaaa!" pekik Jia.

"Hai, Sayang. Kok mandi siang-siang begini?"

"Abis mainin tepung. Aku belum masak makan siang nih. Kamu bantuin beresin tepung di dapur dong."

"Oke deh," Jihan segera menuju ke dapur dan melihat Rowoon sedang membereskan tepung yang berserakan di lantai.

"Jagoan," panggil Jihan dan Rowoon hanya tersenyum.

"Mama udah pulang?"

"Udah, sini Mama bantuin," ujar Jihan sambil membantu Rowoon membereskan semua tumpahan tepung di lantai. "Udah selesai belajarnya?"

"Udah kok. Mama udah selesai ketemu editornya?"

"Udah, katanya sih webtoon Mama mau dijadiin versi cetak gitu. Kalo menurut Rowoon gimana?"

"Hm? Boleh. Nanti kupamerin ke temen-temen," ujar Rowoon. "Mama potong rambut?"

"Iya. Cantik nggak?"

"Cantik," jawab Rowoon sambil tersenyum.

"Yujin noona belum pulang jogging sama Arsen?"

"Belum tuh."

"Coba telpon deh, ini udah siang tamu belum balik-balik mereka berdua. Ini biar Mama aja yang beresin," ujar Jihan kemudian membersihkan tepung yang tersisa.

Daddyable | Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang