"Upin."
"Yuvin!" pekik Yuvin padaku. "Jangan ngikutin Rowoon deh."
"Upin."
"Noona, apa sih?" tanya Yuvin sambil sok sibuk berkaca di handphonenya. Masalahnya itu....
"Upin."
"Apa sihhhh?"
"Itu handphonenya terbalik."
Yuvin langsung gelagapan dan buru-buru memutar handphonenya lagi.
Sejak ketahuan bahwa aku ini bukanlah kakak ipar yang dulu dikenalnya, Yuvin jadi agak kurang ngajar denganku. Seperti menanyakan kenapa aku harus repot mengurus suami orang misalnya, kepribadiannya berbeda sekali dengan Mingyu.
"Jihan! Coba sini deh," ujar Mingyu yang sedang memasak makan siang.
Aku menghampiri Mingyu, lalu dia langsung menyodorkan sesendok masakan buatannya. Ya, Mingyu bilang hari ini aku nggak usah bantuin dia masak, biar dia aja, aku disuruh nemenin Yuvin ngobrol padahal anaknya gemes banget mau aku pites.
"Enak nggak?" tanya Mingyu ketika aku mencicipi makanannya.
"Keasinan."
"Masa sih? Aku tambahin gula deh."
"Duh, nyamuk!" pekik Yuvin.
Mingyu hanya terkekeh kemudian mematikan kompor dan menata makanan yang sudah ia masak di meja makan, Mingyu juga memanggil orang tuanya yang memang sedang bermain dengan anak-anak di lantai dua untuk makan siang.
Kami makan siang dengan suasana yang baik. Kebanyakan aku hanya jadi pendengar karena aku masih belum paham kearah mana pembicaraan keluarga Mingyu ini. Kadang mereka membicarakan tanaman, kadang membicarakan trending news, kadang membicarakan soal Yuvin dan S2 nya, mereka bicara banyal hal.
"Mama, mau tumis daging," ujar Yujin.
"Oh iya iya," ujarku lalu mengambilkan Yujin tumis daging sesuai permintaannya.
"Yujin, kamu tau nggak sih kalo ini bukan-AWWW! IBU!" Yuvin berteriak ketika ibunya menjewer telinganya.
"Jangan sembarangan kalo ngomong! Kalo anak-anak nggak tau kan lebih bagus!"
"Kenapa, Nenek?" tanya Yujin.
"Oh nggak, Sayang."
"Nggak tau apa?" tanya Yujin masih bersikeras ingin tahu.
"Yujin, maksud Nenek itu akan lebih bagus jika Yujin nggak tau kalo Upin samchon habis berantem sama Ayah," ujarku berbohong.
"Kok aku?" tanya Mingyu yang langsung kucubit pinggangnya dan mengaduh sebelum akhirnya cengengesan mengiyakan ucapanku. "Hehehe iya, iya, Ayah tadi berantem sama Yuvin samchon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Kim Mingyu
Fanfiction"Bagaimana bisa aku benci hujan? Karena itulah yang membuatku bertemu kembali denganmu."