Aku keluar dari taksi dengan lunglai, pandanganku kosong, bahkan air mata pun tak lagi terasa berguna untuk mewakilkan perasaanku saat ini. Hancur tanpa makna.
Sampai di komplek perumahan Hoshi, aku melihat pria itu tengah sibuk bersama anak-anak anjingnya dengan senyum khas anak kecil.
Aku tersenyum tipis melihatnya sambil mengeratkan peganganku pada tali sling bag-ku. "...Hoshi," panggilku dengan suara tercekat.
Hoshi menengok dan tersenyum padaku, melambaikan tangannya padaku, memintaku mendekatinya. Aku pun melakukannya.
"Nih lihat anak-anak anjingku, lucu kan?" ujarnya.
"Iya," jawabku masih dengan suara tercekat dan berjongkok dihadapan Hoshi, mengusap-usap kepala anak anjing yang ada di dekatku.
"Hayoon."
"Hm?"
"Kenapa?"
"...Apa?"
Hoshi mendekat kearahku, tangannya meraih wajahku, dan jempolnya menghapus bagian bawah mataku lembut. "Kenapa nangis? Diomelin suamimu?"
Hancur sudah.
Pertahananku hancur setelah Hoshi mengatakan hal itu. Aku menangis sejadi-jadinya sambil menutup wajahku dan Hoshi hanya menepuk-nepuk pundakku lembut."Ke rumahku aja yuk?" ajaknya. "Mau menginap? Orang tuaku lagi nggak ada, tapi aku nggak bakal ngapa-ngapain kok, ada noona-ku juga soalnya."
Aku mengangguk sambil berusaha menghentikan tangisanku.
"Pakai bajuku aja yah? Terus ... pakaian dalamnya ... hmmm duh gimana yah? Pakai punya noona-ku? Eh emang sama ukurannya? Duh, beli aja deh yah?"
Aku terkekeh mendengar Hoshi yang panik mengenai hal seperti pakaian dalam itu.
"Heh, habis nangis nggak boleh ketawa! Nanti dikira gila!" ujar Hoshi.
"Kamu yang bikin aku gila, bodoh."
"Kok aku sih?!" ujar Hoshi mendengus lalu berdiri. "Yuk ke rumahku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Kim Mingyu
Fanfiction"Bagaimana bisa aku benci hujan? Karena itulah yang membuatku bertemu kembali denganmu."