Semua orang berhak bahagia! Tapi kenapa aku enggak? Aku tak ingin menyakiti hanya karna ingin bahagia!!!
💔💔💔
Di sebuah rumah yang megah berdiri di pinggir sebuah kota, rumah paling besar dan gagah di antara rumah yang lain. Di rumah itu berbaris bersaf-saf laki-laki mengenakan jas hitam, celana hitam dan kaca mata hitam dan tidak luput pula dengan handset di telinga nya. Semua laki** itu berbaris menjadi dua barisan di sisi kanan dan kiri jalan setapak.
" bik coba kamu susul raiya di kamarnya suruh dia cepat-cepet, semuanya udah nunggu!" perintah seorang perempuan tua yang umurnya sudah berkisar an 40 tahun an.
"baik nyonya besar. " ujar bik ine-kepala pembantu di rumah ini, patuh.
Bik ine pergi kedalam rumah melewati tangga yang panjang dan sampai lah di lantai 2, bik ine berdiri di sebuah pintu berwarna hitam dengan tertulis di atas pintu nya 'raiyaraiya'.
Bik ine mengetuk pintu perlah dan berhati-hati." nona muda... Nona... Nyonya besar sudah memanggil nona... Harap nona segera mend-" ucapan bik ine tertahan di tenggorokan nya saat melihat nona mudanya sudah berdiri di hadapan nya, yang membuat terkejut lagi luka di dahi nona nya yang membuat nya sangat khawatir.
"nona... Nona muda kenapa? Bagaimana nona bisa terluka seperti ini? " tanya bik ine khawatir.
" kebentur! " jawab raiya-itulah namanya, dingin.
" tapi nona sepertinya luka nona serius. " ucap bikin ine semakin khawatir.
" berisik! " jawabnya ketus.
Bik ine hanya bisa menggigit bibir bawah nya menahan rasa sedih, marah, kecewa, dan khawatir.
Bik ine dan raiya pergi menuruni tangga dan sampai lah di depan pintu masuk-keluar, raiya bisa melihat para penjaga nya sudah berbaris menunggu nya dengan patuh dan hormat serta dia dapat melihat seorang perempuan tua yang sungguh ia sangat tidak sukai.
Permpuan tua itu mendekat." selamat pagi cucu ku raiya. " sapa nya lemah lembut. Tapi sayang nya raiya hanya cuek bebek tak perduli.
Perempuan tua itu sudah terbiasa dengan sikap cucu satu-satu nya ini." nak kamu pindah sekolah yah! " perintah nenek nya lemah lembut.
" hm... " hanya gumaman singkat yang ia berikan.
" ada apa dengan dahi mu sayang?" ucap farah-nenek nya,dengan khawatir dan berusaha meraba dahi cucu nya itu.
Dengan cepat raiya menepis tangan keriput rosyan." gak usah perduli!" ucapnya ketus seraya berjalan ke arah mobil yang baru saja datang di ujung barisan para penjaga.
Raiya berjalan tanpa menengok ke mana pun, tanpa memerdulikan penghormatan para penjaga. Tiba-tiba ada seseorang yang membuat dirinya muak.
" raiya kamu mau kemana?" tanya nya lantang.
" hormat pada tuan besar! " ucap seluruh penjaga juga pelayan.
" sekolah." jawabnya lagi-lagi dengan nada dingin.
" apa kah kamu gak mau berpamitan dengan saya?" tanya laki-laki tua itu yang umurnya tidak jauh beda di atas nenek nya.
" gak perlu."
" ais... Kamu harus hati-hati di sekolah, saya yakin kamu pasti punya banyak musuh di sana!" ucapnya mengingatkan.
" hm"-"jangan perdulikan saya urus, urusan anda sendiri! " ucapnya seraya masuk kedalam mobil yang sudah di siapkan tadi.
Mobil pergi meninggalkan pekarangan rumah keluarga louis-rumah megah tadi.
" semoga tuhan memberikan kamu ke selamat nak!" doanya nenek nya.
Rosyan-kakek nya hanya bisa membuang nafas kasar." doni! Siapkan pasukan kamu untuk keberangkatan ke Amerika nanti!" perintahnya pada bawahan ke percayaan nya.
" baik tuan besar!" ucapnya patuh lalu meminta undur diri untuk mempersiapkan para bawahannya.
'inilah hidup mu raiya! Kamu gak akan bisa lagi dari takdir ini'
💔💔💔
Heheh... Hay semua nya yang baca novel ini mohon dukungan nya aku masih dalam proses pembelajaran jadi mohon komenan nya. Jangan pelit like sama komen yah kakak-kakak semua...
I LOVE YOU ALL
# pembaca
# my self
# 27❤️3
# pondok pesantren terpadu nasyrul ulum Tegal bendera
# mr. David
# the ineffeble class 608
# siti amanda saputri my Best friend foreverTerimakasih atas dukungannya😆😆😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS GRIL
Action"Rai... " Ucap ariyan lirih nafas nya memburu. Tangannya membelai rambut wanita sangar di depannya _cup_ Benda kenyal dan hangat menempel di jidat Rai mengalirkan suatu ketenangan yang entah sejak kapan hadir. Rai mencengkram kemeja putih ariyan...