06

96 20 1
                                    

ULURAN TANGAN MU MEMBUAT KU MERASA MENJADI MANUSIA, APA YANG MEMBUAT MU MENJULURKAN TANGAN INDAH MU PADA KU?

💔💔💔

Waktu terus berjalan.
Waktu istirahat telah tiba semua murid berhamburan pergi meninggalkan kelas menuju kantin, taman, perpustakaan dan bahkan ada yang hanya sekedar berdiri di koridor.

" ariyan...!" sapa seorang cewe membuat hayalan di pikiran ariyan pecah.

" ada apa?" jawab ariyan sekenanya.

" kantin bareng aku yah!" pinta nadin manja seraya mensejajarkan wajahnya dengan ariyan.

" gua lagi males ke kantin." tolak ariyan.

" ayo lah ar... Sekali ini ajh!!! Pleast!" rengek nadin.

" nadia pleast jangan ganggu gua!" bentak ariyan jengah.

" kok kamu gitu sih ar.?" ucap nadin kecewa. Ariyan hanya menggahembuskan nafas berat. Cewe di depannya ini benar-benar menguras kesabaran nya.

" BOS....!!!" teriak seseorang dari luar kelas, suara itu membuat ariyan celingukan seraya tersentak dengan suara hentakan kasar dari bangku sebelah nya.

' dia mau kemana?' batin ariyan.

" ariyan... Kamu lagi liat kemana sih? Aku itu di sini!" omel nadin.

" bacot amat sih lo! Awas minggir!" bentak ariyan lagi seraya meninggal kan nadin yang tertegun karna di bentak oleh ariyan.
Bastian dan tomi yang sedari tadi diam saja ikut beranjak dan pergi mengikuti ariyan. Ariyan berjalan cepat berusaha menyusul langkah rai.
Langkah ariyan berhenti saat melihat sosok yang ia ikuti sedang berbincang-bincang dengan 3 orang laki-laki. Dengan segenap keberanian nya ariyan memanggil nama orang itu.

"RIA!" teriak nya, sang empu nama menoleh ke arah ariyan.

💔💔💔

Rai berjalan secepat mungkin ke arah orang yang tadi berteriak di depan kelas nya.

" bos!" ucap orang yang tadi berteriak.

" kalian ikut gua!" perintah rai tak ter elakan.
Bagas, ramon dan Iron berjalan cepat di belakang rai.
Di sebuah koridor yang tidak terlalu ramai rai berhenti berjalan dan berbalik menghadap 3 orang laki-laki itu.

" kalian mau apa?" tanya rai ketus.mereka bertiga saling bertukar tatap, mereka bingung ingin menjawab apa.

" hm... Itu kita mau ajak lo makan di kantin." ucap bagas beralasan.

" gua yakin bukan itu yang mau kalian omongin.!" ucap rai yakin seakan-akan bisa membaca isi pikiran Bastian dan 2 lainnya.

" iya kami memang bermaksud jemput lo buat makan di kantin sambil membicarakan beberapa hal yang penting.!" timbal Iron.

" gua gak mau ke kantin! Ngomong di sini ajh! Cepet!" ucap rai.

" kita gak bisa bicara in ini di tempat terbuka RAI!" ujar Iron yang sudah mulai jangah dengan sifat rai yang keras.

" kalo kalian gak mau ngomong di sini yaudah pergi ajh!" usir rai.
Rai mengangkat kakinya bersiap untuk beranjak pergi tapi kalimat yang keluar dari mulut ramon membuat rai mengurungkan niatannya.

" kita semua sahabat lo rai! Kita butuh lo! It's oke kalo lo gak mau ngomong sama kita tapi pleast lo harus pikirin yang lain.!" ucap ramon berbinar-binar. Mendengar penuturan ramon rai hanya tersenyum sinis.

" buat apa gua perduli mereka gak mau ikuti aturan gua!" ucap rai.

" gua tau lo sakit hati, gua tau mereka udah mengecewakan lo! Gua udah memperingati mereka, dan sekarang mereka menyesal mereka mau minta maaf sama lo RAI! Pleast balik yah!!!" pinta bagas.

" lo gak usah atur-atur hidup gua ngerti!" peringat rai.

" tapi-" sebelum bagas menyelesaikan ucapannya seseorang berteriak menyerukan nama rai.

" RAI...!"

Mereka ber empat serempak melihat ke arah sumber suara. Mereka kini melihat seorang cowok berbadan tinggi, putih, tampan dan berwibawa sedang memandang ke arah mereka. Cowok itu berjalan ke arah mereka.
Sesampai nya di tempat rai dan ke tiga sahabat nya ariyan-cowok tampan tadi menjulurkan tangan nya tanpa ragu di depan rai seraya berkata.

" kenalin gua ariyan evandi!" ucapnya percaya diri.
Rai mengerutkan dahinya bingung. Dia menatap tangan ariyan yang masih menjulur di udara dengan Tatapan kosong. Rai menepis tangan ariyan dari hadapan nya seraya berkata.

" jangan kenal gua... Gua berbahaya!" ucap rai seraya melenggang pergi.

Ariyan mengepalkan tangannya seraya berbalik melihat punggung RAI yang menjauh.

" walaupun lo bilang kalo lo ber bahaya tetep ajh lo itu manusia! Lo itu cewek! Kita taruhan cepat atau lambat gua bakalan tau siapa lo sebenarnya.!" ucap ariyan blak-blakan. Rasanya semua beban yang ariyan emban sedari tadi pagi hilang seketika saat mengatakan kalimat itu.

Mendengar ucapan ariyan tiga sahabat RAI menghampiri ariyan.

" taruhan lo akan sia-sia ajh bro!p" ucap bagas.

Ariyan menatap bagas tajam, baru kali ini ariyan merasa terganggu dengan ucapan seseorang kecuali nadin.

" jangan suka meremehkan orang bro!" ucap Bastian menimpali ucapan bagas.

' gua gak perduli apa pun... Kata orang tangan yang telah ter ulur tidak akan kembali dengan kosong. Cepat atau lambat tangan itu pasti akan membuahkan hasil... Gua yakin sangat-sangat yakin!'

💔💔💔




Hay kawan...
Aku balik lagi sorry kalo up nya lama soalnya aku harus balik ke pondok pesantren,jadi aku up nya paling cepet satu bulan 2 kali... MIAN...

I LOVE YOU ALL

#pembaca
# my self
# my parents
# pondok pesantren terpadu nasyrul ulum Tegal bender
# the ineffeble class 608
# 3priot
# al-fathunnisa 306
# El-zhulfikar 306
# siti amanda saputri

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

DANGEROUS GRIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang