💔💔💔
Sebuah kesalahan kecil di masa lalu takan bisa merusak hubungan persahabatan kita.
💔💔💔
Bel sekolah sudah berbunyi 15 menit lalu tapi rai belum juga beranjak dari tempat duduk nya. Rai sibuk dengan pikiran nya tatapan nya kosong menerawang ke masa depan.
Rai memejamkan matanya, baru 5 menit rai merasakan ketenangan handphone nya berdering menunjukan nama seseorang. Rai mematikan sambungan nya, tak lama rai menerima sebuah pesan singkat...
'nona anda di mana kami datang menjemput anda di depan lobi'
Rai terlonjak dan bergegas lari keluar kelas.
Rai berlari menyusuri koridor demi koridor, di depan lobi rai dapat melihat sekumpulan laki* berjas hitam lengkap dengan semua peralatan keamanan yang canggih.
Rai memutar balik arahnya, rai menderap terlalu kencang hingga tanpa sadar semua laki* berjas hitam itu melihat rai dan mengejar nya.
"bang**t" umpat rai.Di belakang sekolah rai memilih sebuah gang yang tak begitu sempit tetapi penuh dengan sampah* yang berserakan. Rai bersembunyin di salah satu tong sampah berharap para laki* berjas hitam itu tak akan bisa menangkap nya.
" kemana nona muda pergi? " ucap salah satu laki* berjas itu.
" entah lah? Mungkin nona pergi kesana! "
" jangan sampai nona muda kabur karna sebentar lagi tuan besar akan pulang dan membawa seseorang untuk nona muda! "
" sudah lah jangan bicarakan itu di sini! Kita harus cepat* menemukan nona muda dan membawanya pulang. "
" benar ayo kita cari di depan sana! "
Rai dapat mendengar semua, raut wajah nya penuh kerutan, tangan nya mengepal kuat.
' apa yang sebenarnya si tua Bangka itu lakukan? ' batin rai.
Rai beranjak dari tempat sembunyi nya saat semua laki* berjas hitam itu pergi. Rai berjalan mundur memasuki sebuah gang yang lebih kecil lagi, mungkin hanya muat untuk diri nya sendiri.
Di ujung gang kecil itu rai dapat melihat sebuah bangunan kokoh yang tua. Bangunan itu di dominasi dengan warna hitam dan abu*, juga di hiasi dengan semak* belukar yang tinggi meninggal kan kesan menyeram kan.
Rai berjalan menuju pintu masuk lalu membuka pintu itu dengan paksa.
Suasana menjadi mencengangkan, banyak laki* berbaju acak* an dengan tato di sekujut tubuh mereka juga ada yang bertindik.
Rai menatap mereka dengan tatapan kesal dan muak, tapi yang lebih mencengangkan para preman* - laki bertato malah menatap rai dengan tatapan rindu dan hormat." boss besar! " teriak semua orang.
Rai menghela nafas gusar, semua preman itu mengerumuni rai.
" ini benar bos kan? "
" gua rindu banget sama lo bos! "
" akhirnya kita ketemu bos lagi! "
" maaf kan kami bos! "
" iya bos, maaf kan kami! "
Tak ada respon dari rai.
" panggil kan bagas, Iron, dan ramon sekarang!" ucap rai memerintah."baik bos... Bos tunggu di sini saya akan memanggil pimpinan. "
Rai duduk di sebuah sofa kecil di ruang tamu, rai melihat sekeliling, suasana di dalam gedung ini tak seburuk bentuk nya di luar, di dalam gedung juga terdapat AC, TV, sofa, guci* dan lain*, ingatan rai kembali melayang membayangkan hal menyenangkan yang dulu pernah ia alami juga perasaan menusuk yang tak akan pernah bisa di lupakan.
" selamat datang kembali di sini tuan bos besar RAI! " ucap bagas memecahkan kenangan yang tadi sempat terlintas, walau sedikit kesal tapi rai sangat berterima kasih karna bagas mengagetkan nya tiba* itu membuat fikiran buruk nya pergi." gua ada urusan penting sama kalian bertiga!" ucap rai tanpa basa-basi.
"haha... Baik lah kita bicarakan di atas saja! Semuanya kembali ketempat dan lakukan pekerjaan kalian! " perintah Iron.
" baik pemimpin! "
DI sebuah ruangan yang tak begitu besar, hanya tersedia sebuah meja ukuran sedang.
" aku yakin pasti cepat atau lambat lo bakalan balik lagi ke markas bos! " ucap bagas.
" gua ga punya waktu buat basa-basi! " ucap rai ketus.
"hah...oke* gua ngerti kok! Kenapa lo dateng kesini bukanya tadi saat pulang sekolah para pengawal kakek lo ada di Sana buat jemput lo?" tanya ramon bingung.
" gua kabur dari mereka, dan saat gua sembunyi mereka berbicara..." rai menceritakan semua yang ia dengar dari para pengawal itu.
"... Menurut gue ada yang pak tua itu rencanakan! "
" lalu apa yang bisa kami lakukan buat lo? " tanya Iron agak sedikit di buat acuh nadanya.
" gua mau kalian mengirim beberapa orang untuk memantau nya dan...! "
5 menit kemudian.
" oke gua setuju! " ucap bagas seraya mengacungkan jempol nya.
" kenapa kita harus setuju? " ucap iron.
Semua orang di situ mengerutkan dahi.
"apa maksud lo ron?" tanya ramon.
"buat apa kita setuju, lagi pula bukan kah dia sudah tak mempercayai kita semua, lagi pula mungkin saja kejadian kemarin membuat nya muak bertemu dengan kita sebagai sahabat...!" ucap iron sambil menyesap batangan rokok nya lalu tertawa getir.
" bukan kah perkataan gua benar bos? " lanjut iron." iron apa yang lo bicarakan? Kenapa lo bilang kayak gitu ke bos? " tegur bagas tak terima.
" kenapa? Apa kan gua salah? Dia yang terlalu berlebihan menganggap serius urusan kita kemari sampai* gak mau balik ke markas.! Cih... Membosankan! " hardik iron.
" jaga omongan lo iron! Rai itu bos kita juga sahabat kita! Lo harus ingat itu,! " ucap ramon seraya menarik kerah baju iron.
Iron tertunduk getir.
" karna gua berpikir kita sahabat karna itu gk seharusnya lo ngadiemin kita sampai kayak gini kan?! " solot iron dengan mata berkaca*." jaga omongan lo baj**g*n! "
Ramon hendak memukul iron tapi suara yang keluar dari mulut rai membuat mereka berhenti bertengkar." iron! Gua tau lo kecewa sma gue! Tapi lo harus inget gua yang lebih kecewa sama kalian! Gua udah larang kalian tapi kalian gak ngehirauin gua! Lo bertiga yang membawa gua masuk kesini menjadikan gua bos di sini tapi kenyataan nya lo semua lah yang bos bukan gua! Sampai* peringatan gua gak di dengarkan, Tapi itu bukan lah hal yang penting gua udah cukup senang bisa ada di sini! "
Semuanya terdiam.
" kalian tetap sahabat gua maaf gua! KARENA KESALAHAN KECIL DIMANA LALU TAKAN MEMBUAT PERSAHABATAN KITA HANCUR! " ucap rai penuh penegasan.
💔💔💔
Halo gues sorry gua lama up nya abis nya gua sibuk sih... Janga lupa like dan komen oke😉
![](https://img.wattpad.com/cover/222477428-288-k883405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS GRIL
Action"Rai... " Ucap ariyan lirih nafas nya memburu. Tangannya membelai rambut wanita sangar di depannya _cup_ Benda kenyal dan hangat menempel di jidat Rai mengalirkan suatu ketenangan yang entah sejak kapan hadir. Rai mencengkram kemeja putih ariyan...