Jangan deket-deket dengan ku! Karna aku adalah jurang yang tajam.
💔💔💔
Kring... Kring...
Bel pertanda pelajaran pertama akan segera di mulai.
Semuanya sudah selesai rai urus tinggal menuju kelas nya saja, di tengah perjalanan tiba-tiba ada tangan yang menahan rai hampir saja rai memukul wajah dipelaku." kamu rai kan? " tanya laki-laki paruh baya padanya.
" hm... "
" bagus lah kalau saya ketemu kamu di sini karna saya tidak perlu mencari-cari kamu lagi! Ayo sini... Biar bapak tunjukkan kelas nya."
Rai dan pak harto-wali kelas 2 ips. Berjalan menuju kelas yang sesungguhnya sudah rai ketahui lebih awal. Sesampainya di dalam kelas suasana menjadi berubah yang awalnya ribut saat pak harto datang semuanya terdiam.
" baik lah anak-anak bapak akan pekernalkan anak baru pada kalian." ujar pak harto.
Semua murid mulai menggosip." tenang semuanya... Rai silahkan km perkenalkan diri kamu pada teman-teman mu!" pintu pak harto.
" hm... RAI!" respon nya singkat.
Pak harto hampir terlonjak kaget mendengar jawaban rai yang singkat bahkan bisa di bilang lebih dari singkat." eh... Nak rai... Perkenalanya agak di penjelasan seperti berapa umur km dan dimana dulu kamu sekolah.?" ucap pak harto berusaha mencairkan suasana yang sedikit menegangkan.
" jangan jadi orang kepo!" ucap nya seraya berjalan menuju bangku paling belakang, di tengah jalan rai berhenti lalu berkata" jangan perdulikan gua kalo gak mau celaka!"
Mendengar penuturan rai yang memang bisa di bilang sedikit belagu itu berhasil menyulut amarah semua siswa terutama cewe, karena mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.
Nadin seorang kembang sekolah di masa periode nya menjulurkan kakinya menghalangi jalan rai, bukan rai namanya jika ia tidak bisa menghindari jabakan anak tk seperti itu, rencana Nadin membuat malu rai gagal karna kaki nya yang tadi di gunakan nya untuk menutupi jalan di tendang rai kuat-kuat hingga membuat Nadin kesakitan."au...!" pekik Nadin kesakitan.
" ada apa Nadin?" tanya pak harto.
" dia Pak sengaja nendang kaki saya Pak!" ucap nadin seraya menunjuk-nunjuk wajah rai, rai hanya terdiam memandang nadin kosong.
" apa benar Rai?" tanya pak harto mengintrogasi.
Rai tersenyum kecut, dia sudah biasa mengatasi masalah sepele seperti ini." apa kah jika saya menemukan seekor ANJING di jalan dalam ke ada an sekarat itu berarti saya yang membunuh nya?" ucap rai bertanya balik dengan Intonasi kuat lalu menekan kan kata 'anjing' di depan wajah nadin.
"kenapa kamu malah bertanya hal konyol seperti itu Rai? Jelas-jelas bukan kamu yang salah jika anjing itu mati!" jawab pak harto jujur.
" anda sangat jujur Pak tapi sayang seorang murid di antara mereka ada yang serigala berbulu domba!" ucap rai sinis ke arah Nadin,
" iya Pak saya yang menendang kaki nya!" ucap rai jujur." ais... Yasudah lupakan saja! Jangan di ulangi lagi yah Rai! Baik lah kita mulai saja pelajaran hari ini!" perintah Pak Harto seraya berbalik lalu sibuk dengan spidol dan papan tulis putih nya.
Rai berjalan lagi menuju tempat duduk nya di bagian paling belakang, sebelum beranjak dari tempat nya berdiri Rai sempat membisik kan sesuatu pada telinga nadin hingga membuat nya melotot. Rai hanya tersenyum puas melihat ekspresi Nadin.
" JANGAN BERMAIN PISAU JIKA KAU TAK INGIN TERGORES! JANGAN GANGGU GUA KALO GAK MAU MATI!" ancam Rai, itu lah yang membuat nadin melotot jengkel.
Pelajaran sudah di mulai, Pak Harto sudah menyelesaikan urusannya dengan papan tulis putihnya lalu menjelaskan nya, di tengah-tengah penjelasan pak harto tiba-tiba datang lah 3 cowo dari luar pintu.
" permisi pak!" ucap nya sopan, siapa yang tak kenal suara ngebas dan seksi itu yang bisa membuat satu kelas heboh di buat nya. Pak Harto mengerutkan dahi.
" kenapa kamu terlambat Ariyan?" tanya pak harto.
" maaf pak... Saya abis ke kamar mandi!" jelas ariyan jujur.
" kalian berdua?" tunjuk pak harto pada tomi dan bastian.
" eh... Anu pak... Itu... Anu..."
" itu ana anu... Jawab yang bener Bastian!" amarah Pak Harto selalu saja menyala setiap kali berhadapan dengan bastian sama seperti sekarang ini.
" itu pak kami menemani Ariyan ke kamar mandi!" jawab bastian sekenanya, sebenernya emang jujur tuh orang.
" kalian ini yah masa ke kamar mandi ajh bertiga apa kalian gak malu?" amarah Pak Harto makin menjadi-jadi.
Pak Harto sudah ancang-ancang akan menjewer telinga mereka tapi sorakan para siswi memaksanya mengurungkan niat nya.
" Pak... Kalo Bapak jewer pangeran Ariyan terus bediriin nya di tengah lapangan kita bakalan keluar semua buat nemenin pangeran Ariyan,ya gak teman-teman?"
" iya... Iya..."
Kepala Pak Harto rasanya ingin pecah jika sudah berhadapan fans fanatik Ariyan.
" ya dah... Ya sudah... Semuanya diam!!! Ariyan, bastian dan Tomi silahkan duduk ke tempat kalian.! Lain kali jangan telat bikin bapak darah tinggi ajh...!"
" baik pak terima kasih..!"
Bastian dan Tomi sudah duduk di tempat nya, tetapi Ariyan masih tertegun di samping bangku nya menatap tetangga bangku nya, Ariyan menatap Rai dengan tatapan heran serta terkejut.
Pandangan mereka berdua bertemu cukup lama mereka saling bertatapan. Hingga Ariyan biasa dengan mudah mengingat tatapan dingin dari Rai. Rai memutus ikatan tatapan mereka berdua dan kembali fokus pada papan tulis. Sedang kan Ariyan hanya bisa salah tingkah lalu duduk di tempat nya dengan perasaan gundah gulana."siapa sebenarnya dia... Tatapan nya sangat menakutkan!"
💔💔💔
Hay... 😊
Aku balik nih... Maaf yah kalo di chapter ini kurang seru dan banyak kesalahan... Aku minta maaf... Kakak-kakak jangan lupa like dan komen😉 komenan kalian itu berharga banget loh buat aku😊😉I LOVE YOU ALL
# pembaca
# my self
# 27❤️3
# pondok pesantren terpadu nasyrul ulum Tegal bender
# 3priot
# the ineffeble class 608
# my parents❤️
# al-fathunnisa 306
# El-zhulfikar 306 gen's
# my love my husband my life Kim taehyung ❤️😘
# bangtan boys❤️❤️❤️
# bangtan grils ❤️Thank's wattpad💕💞
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS GRIL
Action"Rai... " Ucap ariyan lirih nafas nya memburu. Tangannya membelai rambut wanita sangar di depannya _cup_ Benda kenyal dan hangat menempel di jidat Rai mengalirkan suatu ketenangan yang entah sejak kapan hadir. Rai mencengkram kemeja putih ariyan...