"Rara gue bilang masuk barisan Osis!
Lo lagi dapet, Astagfirullah!"
-Angkasa
•••"Abangg bangun. Udah jam 5 subuh" Teriak Indah dari lantai bawah. Angkasa pun terusik oleh teriakan bundanya itu. Dengan penuh keterpaksaan ia pun membuka matanya berusaha mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk Angkasa bersiap. Sekarang ia tengah mempersiapkan kembali buku buku pelajarannya.
"Loh ko buku matematika gue gak ada sih" Ucap Angkasa bingung. Ia terlihat berfikir dimana terakhir kali ia menyimpan bukunya itu. "Aurora!"
Angkasa laksana
Ra, buku mat gue di lo ya?Angkasa menyimpan kembali ponselnya. Ia mempersiapkan buku buku yang lain dan segera turun kebawah untuk sarapan dengan orang tuanya.
"Tumben gampang bangunnya" Ucap Indah setelah melihat anaknya duduk di kursi tempatnya.
Angkasa melilik sekilas kearah bundanya itu. "Kan senin bun. Masa iya nanti ketos telat berangkat"
Indah pun terkekeh mendengarnya. "Lah kamu gak sadar kalo setiap bukan hari senin berangkatnya hampir telat. Itu aja kalo gak di cecepet sama si Rara"
"Bundaaa, Abang kan cowo" ucap malas Angkasa
"Lah apa salahnya kalo kamu cowo? Emang cewe aja gitu yang harus bangun pagi?" Tanya Indah dengan wajah yang masih serius pada peralatan dapur.
"Tau ah males kalo sama bunda. Ujung ujungnya Angkasa juga yang salah"
Indah melihat sekilas kearah anak sulungnya itu. Ia memang sudah dewasa, tapi selalu percis seperti anak anak yang manja.
Angkasa melihat kearah ponselnya yang bergetar. Ada notifikasi masuk ternyata.
Aurora Mawar Ayura
Lah lo lupa? Lo sendiri kan yang kasih ke gue buat di salinin tugas kemarin. Dasar pelupaAngkasa terkekeh melihat pesan yang dikirim sahabatnya itu. Aurora selalu membuat Mood nya baik setiap saat.
"Abang kenapa sih pagi pagi udah semar mesem begitu"
Angkasa mendongkak. Sudah ada Bintang dihadapannya, Adik perempuannya itu tengah menatap geli kearah abangnya yang semar mesem pagi pagi begini.
"Bunn, Abang kayanya kesambet jurusnya cinta kak Aurora kali yaa" teriak Bintang kerah Indah.
"Ehh udah jangan ditanya lagi itu mah Ntang" Jawab Indah dengan nada menggota.
Angsasa sudah mengerti alur yang dibawa dua perempuan itu. Ia hanya acuh berusaha tak menghiraukan godaan godaan manja dari bunda dan adik perempuannya.
Bintang Gelora. Yang akrab di panggil Ntang itu anak kedua dari Dion dan juga Indah. Bintang hanya beda 3 tahun dari Angkasa.
"Nih sarapannya" Ucap Indah lalu ikut duduk disamping Bintang.
"Bun, Ayah kapan pulangnya?" Tanya Bintang ketika sarapan telah selesai
"Dua mingguan lagi kayanya" Jawab Indah. Bintangpun hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti
"Bang. Sama Aurora gimana?" Tanya Indah
"Gak gimana gimana bun. Kita baik baik aja. Kenapa sih?" Tanya balik Angkasa.
"Lah ya kan abang cowo. Kak Aurora cewe. Masa iya gak ada rasa rasa macem sinetronan gitu" Ucap geram Bintang.
"Apaan sih lebay. Aku tuh sama Rara gak pernah ada perasaan kaya gitu. Kita sama sama biar saling melengkapi. Dia itu Auroranya Angkasa. Tapi kita itu hanya sebatas TE-MAN. Ngerti nggak dek?" Jelas Angkasa yang mulai geram. Terlihat Bintang dan Indah yang malah tertawa terbahak bahak mendengar penjelasan Angkasa barusan
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE (Cinta & Persahabatan)
Teen FictionAngkasa Laksana, si badboy munafik berkedok ketua OSIS SMA GEMIRLANG. Si ketua geng besar yang terkenal membunyai musuh bebuyutan. Yang kerjaannya cuma gonta ganti pasangan lewat kencan buta. Dia judes, dingin, garang dan cuek pada orang orang, namu...