Bersamamu, semua akan baik baik saja.
-Aurora-•••
Say hallo!
.
Aku mohon dukung cerita aku temen temen.
Masukin ke library, vote dan komen untuk saran nya.
.Selamat membaca
•••
Hari minggu ini seharusnya Aurora jadikan sebagai hari bersantainya. Ia sudah merencanakan akan pergi berbelanja beberapa barang yang ia butuhkan, lalu duduk di salah satu kafe, dan pulang di senja hari.
Namun rencananya gagal, Lagi lagi karena Angkasa. Ia melarang Aurora keluar rumah dengan alasan bahaya Peether akan punya kesempatan.
Dan disinilah Aurora berakhir. Mendekap di kamar dengan kuas dan cat air di tangannya, juga Angkasa yang sedang bermain game di ranjang tempat tidurnya.
"Lo beneran gak ada yang nelor Ra?" Tanya Angkasa yang masih fokus pada game tembak tembakannya.
"Ga ada. Orang tiap hari lo ngintilin mulu" Jawab Aurora dengan tangan yang lihai bergerak kesana kemari menghiasi kanvas.
"Ya udah syukur"
Aurora tak menjawab. Ia cemberut melihat kearah cat airnya yang sudah tak berisi itu.
"Saa...."
Angkasa berdehem. Namun matanya masih fokus pada ponsel dihadapannya.
"Temenin gue beli cat air" Pinta Aurora memelas. Namun Angkasa tak menghiraukan.
"Bentar. Ini lagi pabji Ra." Jawab cepat Angkasa.
"Mau nya sekarang Angkasaaaaa" Rengek Aurora.
"Iya iya abis- Yaelah bismaaaa lo nya ketengah dong. Jangan bego gitu" Jawab Angkasa yang malah berteriak histeris pada teman mabarnya.
"Angkasaaaaaaa" Teriak Aurora.
"Iya iya Ra... Bentaran lagi. Tinggal tiga orang nih mau Chicken dinner".
Aurora memperhatikan wajah Angkasa yang sedang serius itu, dengan sesekali memekik karena teman teman yang lainnya lalai.
Aurora beranjak dari duduknya di dekat balkon, tempatnya melukis. Ia mendekat ke ranjangnya hendak mengganggu Angkasa yang sedang duduk bersila dengan tegang sekarang.
"Ra... Jagan diganggu..." Pinta Angkasa yang merasa rambutnya sedang diacak acak oleh tangan sahabatnya.
Namun Aurora tak menghiraukan. Ia masih terus menjalankan aksinya.
"Ayo Angkasa... Ntar keburu panassss" Ucap gemas Aurora yang tangannya beralih ke wajah Angkasa. Ia mencubit cubit pipi tirus sahabatnya itu.
"Raaa geliii. Ntar mati ah tinggal satu orang lagi nih. Temen temen gue nya juga udah pad- Anjirrrrr tuh kan gagal Chiken dinner" Teriak angkasa frustasi. Aurora tertawa terbahak bahak melihat wajah kesal pada Angkasa.
Angkasa meletakan ponselnya di nakas. Ia berbalik melihat Aurora masih tengah menertawakannya keras.
"Jadi sekarang berani ganggu ganggu nihhh" Goda Angkasa. Namun Aurora masih terus tertawa tak menghuraukan godaan Angkasa padanya.
Angkasa mendekat kearah Aurora. Lalu tangannya segera menggelitiki area yang sangat memang tak bisa Aurora tahan jiga digelitiki.
Aurora tambah tertawa terbahak bahak. Nafasnya sampai terengah engah. "Jangannn... Di gelitikii Saa.... Geliii ihhhhh"
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE (Cinta & Persahabatan)
Teen FictionAngkasa Laksana, si badboy munafik berkedok ketua OSIS SMA GEMIRLANG. Si ketua geng besar yang terkenal membunyai musuh bebuyutan. Yang kerjaannya cuma gonta ganti pasangan lewat kencan buta. Dia judes, dingin, garang dan cuek pada orang orang, namu...