[8]FZ- DIGANGGU

40 8 3
                                    

"Kalian lihat? Raraku diganggu hari ini! Karena apa? Karena aku jauh dengannya sekaranggg"
-Angkasa


•••

Sudah menginjak hari ke lima dari semenjak Angkasa pergi hari itu. Dan kegiatan Aurora setiap hari semakin padat menuju ke hari-H acara.

Tetapi Aurora tidak bisa berlama lama tanpa Angkasa. Di setiap waktu luangnya, pasti akan ia habiskan dengan bertukar kabar dengan sahabatnya itu via panggilan vidio.

Seperti pada saat istirahat sekarang, Aurora tengah mengisi perutnya dengan ponsel di genggam oleh tangan kirinya. Kenapa? Sudah pasti karena mereka sedang menelefon.

"Bagaimana kegiatan selama satu minggu terakhir?" Tanya Angkasa disebrang telfon.

"Hm... Baik. Kan gue yang urus" Ucap Aurora bangga. Tetapi memang patut diakui, hasil kerjanya menggantikan Angkasa memang cukup memuaskan.

"Tanks ya Ra. Hm... Sorry, gue gak tau kapan gue pul-"

"It's okay. Gak perlu bahas itu" Elak Aurora yang mulai tersenyum kecut.

"Lo kangen gue?"

Aurora sedikit tersedak dari makannya. Ia segera mengambil air disisi lengannya lalu setelahnya ia malah tertawa keras.

"Gak lah!"

Terlihat Angkasa yang tersenyum menggoda dari arah ponsel.

"Yakin? Ya udah gue pulangnya lama"

Sekarang, Aurora malah terlihat bingung dan menimang nimang. "Terserah lo. Lagian gue lebih ngerasa bebas gak ada lo"

Angkasa tertawa keras. "Iyain biar cepet" Ucapnya, lalu tertawa lebih keras.

"Angkasa ihhhh" Sewot Aurora yang malah terus membuat Angkasa tertawa lebih kencang.

Mereka terus beradu argumen yang membuat semua orang dikantin menatap kearah Aurora bingung, karena ia terlihat sangat bahagia kearah ponselnya. Bahkan seperti berbicara dengan ponsel. Tetapi mereka juga tahu, bahwa disebrang ponsel sana, Angkasalah yang tengah menghibur kesendirian Aurora saat ini.

Tiba tiba Aurora melihat kursi didepannya tertarik kebelakang, dan seseorang duduk didepannya.

Aurora menengok, ia melotot tak percaya dengan seseorang yang ada didepannya ini.

"Boleh saya duduk disini?"

"Eh- Silahkan kak.. Ini tempat umum hehe" Ucap Aurora grogi. Angkasa yang melihat disebrang telfonpun heran.

"Kamu nya nggak keganggu?"

"Nggak ko kak Bian. Kakak silahkan aja duduk disini, saya udah mau abis ko makannya, jadi bentar lagi juga pergi" Balas Aurora sesopan mungkin.

Kenapa harus sopan?

Oh ayolahhh... Dia Bian Faresta Pratama. Mantan ketua Osis tahun lalu, kakak kelas paling uwuw, dan... anak pemilik sekolah SMA gemirlang.

Aurora sangat gugup sekarang. Ia tak pernah berbicara lama dan sedekat ini dengan Bian. 'Boro boro Bian, sama semua orang juga kadang kadang. Ya pasti karna Angkasa si pemaksa!'

"Raaa... Ada orang lain ya di meja lo?" Tanya Angkasa yang mulai sadar lagi bahwa sebelumnya ia sedang melakukan panggilan vidio dengan Angkasa.

"Eh-iya Sa. Ada kak Bian didepan gue" Ucap Aurora terlihat sopan didepan Bian.

"Ck. Pergi Ra! Ke kelas aja" Titah Angkasa yang mulai terlihat tak suka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIENDZONE (Cinta & Persahabatan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang