Alice

305 21 1
                                    

' Tap '

' Tap '

' Tap '

Suara langkah kaki menggema keseluruh koridor kampus

Hari sudah mulai senja dan kampus mulai sepi , tapi gadis berrambut hitam itu masih melangkahkan kakinya menuju kelas yang memang dia tinggalkan beberapa menit yang lalu

' Dret .. '

' Dret .. '

' Dret .. '

Handphone yang ia genggam terus bergetar , membuat langkah kakinya harus berhenti

" Hallo " ucapnya sesaat setelah ia mendekatkan handphonenya dengan telinganya

" Iya , tunggu gue masih ada urusan " ucap gadis itu sebelum mematikan panggilan yang ia terima

" Alice "

" Alice "

Suara itu terus ia dengar disetiap langkahnya menuju tujuannya

Ia masih santai dan tak menghiraukan suara bisikan yang terus berusaha merusak ketenangannya

Sampai kakinya berhenti di sudut ruangan kelas dan mengambil buku bersampul hitam

Sesaat ia masih dapat merasakan kejanggalan pada dadanya tapi semua kejanggalan itu hilang sesaat saat ia menemukan buku hitam itu

" ALICE ! "

" ALICE ! " bisikan - bisikan itu sekarang berubah menjadi teriakan murka

Matanya dengan cepat menyapu kesegala arah , dan tatapannya berhenti tepat diambang pintu

Disana ia melihat sosok wanita berrambut pirang , dari sorot matanya ia tengah menahan gejolak kemarahan yang mungkin akan meledak seperti gunung meletus

" Gue udah bilang berapa kali , jangan buat masalah dan sekarang apa ? " ujur alice santai sambil melangkah menuju sosok wanita itu

' Cantik ' itu yang menggambarkan sosok didepan alice

" Kembalikan mainan ku " murka makhluk itu dan detik berikutnya ia mulai menyerang alice

' Brak '

Alice terpental karena ulah sosok wanita itu , dari raut wajahnya alice mulai tak bersahabat

Ia memejamkan matanya , sekilas semua hal di sekitarnya melambat , mata asli alice berhasil mencairkan soflen yang ia gunakan untuk menutupi netra aslinya

Ia memejamkan matanya , sekilas semua hal di sekitarnya melambat , mata asli alice berhasil mencairkan soflen yang ia gunakan untuk menutupi netra aslinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

' Sret ' dalam hitungan detik alice sudah berada tepat didepan sosok wanita itu

Mata emasnya menatap nyalang sosok itu , dan tangan kirinya mencengkram kuat leher sosok didepannya itu

' Bras ' dan detik berikutnya semua benda yang ada didalam kelas berantakan karena kekuatan alice mulai aktif

" Maaf nona , tapi saya tidak sebaik itu pada hantu cacat seperti nona " sinis alice dan tak lupa senyum mengerikan

PRINCESSE DON'T CRY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang