•8•

1K 147 15
                                        

Tiba tiba

'Ctas'

Terlihat seorang wanita elf memegang busur dan panah bersiap-siap untuk memanah [y/n] lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat seorang wanita elf memegang busur dan panah bersiap-siap untuk memanah [y/n] lagi.

Sedangkan [y/n] yang terkejut jatuh terduduk dengan panah disampingnya.

"Mi-Miyaa?!"

'Anjir gila cakep bener dah' - [y/n]

"Hah? Kau.. Dari mana kau tau namaku" tanya Miya turun dari dahan pohon dan berdiri didepan [y/n].

[y/n] berdiri sambil membersihkan pasir dari pakaiannya.

"Hai, aku [y/n]... Salam kenal" ucap [y/n] mengulurkan tangannya.

Miya menaikkan satu alisnya bingung.

"Em... Aku Miya Archer, roleku marksman" ucap Miya membalas uluran tangan [y/n].

"Kau kenal aku kan?"

"Orang pilihan [y/n] kan?"

"Betul sekali"

[y/n] menjawab sambil tersenyum.

"Hah... Kau bisa apa? Maksudku keahlian mu selain sihir" tanya Miya.

"Hm... Aku bisa bela diri dan menggunakan senjata" jawab [y/n].

"Senjata?"

"Aku menggunakan senjata menurut naluri, hehe... Lagipula [y/n] dan hero ada di dalamku , memudahkan ku menggunakan senjata... Yah, mungkin saat ad waktu aku akan berlatih menggunakannya dan mengajak beberapa hero bergabung kedalam keluarga kecil didalam pikiranku... Kau mau?" ucap [y/n] menunjuk kepalanya sendiri.

"Kelurga kecil ? Jangan bercanda" ucap Miya.

"Kami hanya hero yang digunakan sebagai senjata oleh manusia.... Tidak ada yang mengerti kami. Bahkan [y/n] pun, meskipun dia tidak jahat kepada kami... Dia tidak pernah berkomunikasi dengan kami bahkan saat bertarung, seperti kami hanyalah senjata perantara untuknya. Yang akan dibuang saat tidak digunakan" ucap Miya lagi dengan emosi.

"Meskipun namaku juga [y/n], muka kita juga sama. Tapi kita berbeda, dia adalah dia. Dan aku adalah aku" ucap  [y/n].

"Ck, jangan bercanda. Dia bahkan tidak memperdulikan para hero yang sudah mencapai batasnya dan tetap menggunakan kami sebagai alatnya"

"Apa arti kami para hero untukmu?" tanya Miya lagi.

"Bagiku kalian itu temanku. Sama seperti Fairy Tail, kalian berharga. Kalian itukan temanku. Mau bergabung?" [y/n] mengepalkan tangan mengajak Miya untuk bertos-an.

Fairy Tail Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang